「1」

134 21 2
                                    

「2013」

"Yein-ah.." kata seseorang sambil mengguncang tubuhku yang berusaha untuk membuyarkan lamunanku.

"Uhm waeyo sujeong-ah?" Tatapku malas.

"Itu.. itu.." jawab Sujeong sambil menunjuk ke arah seseorang yang baru saja memasuki ruang kelas.

"Tumben sekali dia datang cepat" sambungnya.

Aku terus memperhatikannya sampai dia duduk di tempatnya kemudian kembali menatap Sujeong.

"Biarkan. Mungkin alaramnya bekicau lebih cepat hari ini" ucapku sambil menopang daguku.

"Haha selera humormu memang rendah" ejek Sujeong.

"Selamat pagi kook-ie"

"Kamu tampan sekali hari ini"

"Kamu sudah sarapan? Sarapan bareng yuk"

"Wah mau dong tiap pagi kesekolah bareng sama kamu"

"blablablabla"

"asdfghjkl"

Sudah biasa bagiku mendengar suara-suara wanita ganjen yang tiap pagi mengelilingi Jungkook.

Kesal, iri, itu yang aku rasakan. Mungkinkah aku.. cemburu?

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk menghilangkan fikiran-fikiran seperti itu.

"Perhatian! Tadi Kim ssaem menghubungiku. Buat catatan rangkuman PKN bab 2. Dia cuti hari ini jadi tidak bisa masuk belajar" perintah Namjoon, ketua kelas 8b.

"Ne ~" sahut semua murid kompak.

Semua sibuk dan fokus pada kertas dan pulpen nya masing-masing, tapi tidak denganku. Pada saat mencatat seperti ini fikiranku kadang tidak fokus. Kejadian sebulan lalu masih membekas di otakku

「flashback」

"Kook-ie, aku mau ngomong sesuatu"

"Ngomong apa?"

"Aku.. suka sama kamu"

"Terus?"

"Kok kamu gak peka?"

"Maaf kamu bukan type ku"

「end」

***

Seperti hari-hari biasanya, pulang sekolah adalah saat yang melelahkan. Biasanya aku akan menuju dapur dan meneguk segelas air putih dingin.

"Hhh hari ini berjalan seperti biasanya" gumamku sambil meletakkan gelas di atas meja makan.

Aku berjalan menuju kamar. Langkahku tiba-tiba terhenti saat melihat sebuah foto yang dibingkai kecil terletak di samping televisi ruang tamu.

"Kamu banyak berubah kook-ie. Aku harap kamu bisa menjaganya dengan baik" gumamku sambil mengusap telunjukku di permukaan foto tersebut.

***

Sore hari, jika aku bosan berada dalam apartemen aku akan berjalan-jalan di sekitar taman dekat apartemenku. Banyak yang bisa aku lihat. Seorang ibu yang mengajarkan anaknya naik sepeda, para kelompok pelajar sebayaku yg belajar kelompok, abang-abang penjual jajanan, sampai orang 'pacaran' pun, semua aktifitas sering terjadi di taman ini.

Aku terus berjalan mengelilingi taman ini. Angin sepoi-sepoi meniup wajahku. Rambutku yang terurai pun ikut tertiup oleh angin.

"Yein?"

Ku dengar sebuah suara memanggilku. Aku berusaha mencari asal suara tersebut sambil memperhatikan sekeliling.

"Hei disini!"

Suara itu lagi. Kali ini aku menemukannya. Dia disana memanggilku sambil melambai-lambaikan tangannya. Aku mengenalnya. Dia adalah teman sekelasku.

"Ayo sini, aku traktir es krim"

Teriaknya dari tempat jualan es krim. Karna jarak kita yang cukup jauh jadi dia harus berteriak. Aku mengangguk tersenyum kemudian berlari ke arahnya. Tiba-tiba...

'BRUK'

Aku menabrak seseorang.

"Mi.. mianhae"

Suaraku gemetar. Aku tidak punya keberanian untuk melihat wajahnya.

"Lain kali kalo jalan tuh liat-liat"

deg, aku tahu suara ini. Ya! Aku sangat mengenalnya.

Aku mengangkat wajahku. Bingo! Tebakanku benar. Jeon Jungkook!

dia bersama seorang perempuan? Itu siapa?

"Dasar, mengganggu saja" lanjutnya kemudian menggandeng wanita itu pergi.

Aku masih diam ditempatku. Fikiranku kosong saat itu.

Kenapa ini? Hati yang perih, mata yang mulai memanas. Butiran air pun keluar dari mataku.

Ini bukan pertama kalinya. Ini sudah sering terjadi padaku.

kenapa tuhan ciptakan hati kalo cuman buat disakitin?

Gumamku sambil terus terisak.

Hallo readers!! ^^
Gimana part 1 untuk cerita Im(possible) ini? Pendek ya? Membosankan? Maafkan sebab author masih amatir 🙈
Ohya, ini cerita pertama author loh readers, jadi vote&comments kalian sangat membantu untuk cerita2 selanjutnya 💕💕

Untuk cerita Im(possible) ini akan update setiap hari minggu yah ^^

Jangan lupa voments 💕💕

Im(possible)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang