tak ada yang berubah dari seorang kyulkyung yang sekarang duduk di seberang gue.
entahlah.
melihat seorang kyulkyung yang berada tepat di hadapan mata gue kini sukses membawa seorang kang dongho bernostalgia pada kejadian tujuh tahun yang lalu.
dimana saat itu, gue pertama kali bertemu kyulkyung.
gue baru saja berulang tahun yang ke 20. sedangkan kyulkyung masih melekat dengan seragam SMA nya alias 18 tahun.
gue yang saat itu berstatus sebagai mahasiswa untuk pertama kalinya menenggak pahitnya alkohol --bentuk perayaan bahwa gue sudah resmi menjadi orang dewasa.
kyulkyung bukanlah gadis cantik yang mematuhi aturan. buktinya malam sudah bergulir dan ia masih enggan untuk pulang ke rumah. kyulkyung dan teman-temannya ikut bergabung dengan gengku.
malam itu yang gue ingat hanyalah botol alkohol yang sudah kesekian kali gue tenggak isinya dan kyulkyung yang bersandar di bahu gue.
gue tahu hal yang gue lakukan di bawah kendali alkohol adalah hal yang sangat salah.
benar saja,
2 bulan sejak kejadian itu, kyulkyung datang ke kampus gue sambil menangis.
dia mengandung anak gue.
panik seketika menyerang. gue stress berat saat itu. intinya kepala gue hanya berisikan aborsi, aborsi, dan aborsi.
hingga minhyun --yang untungnya masih menjadi sahabat gue hingga saat ini- mengajak gue buat nyerahin semuanya pada tuhan.
gue mencoba meredam diri.
di bulan ke 6 kehamilan kyulkyung, dia resmi gue persunting.
menyedihkan sekali kondisi hidup gue saat itu.
bayangkan saja seorang mahasiswa yang hidupnya masih 100% disokong oleh orang tua tiba-tiba harus bisa membiayai 2 manusia lagi. terlebih mereka berdua adalah istri dan anak gue sendiri.
gue kacau.
ayah gue marah besar saat tahu gue mendaftarkan pernikahan gue ke catatan sipil. ibu gue sebenarnya juga kecewa, namun beliau memilih untuk diam dan terus memberi support tanpa sepengetahuan ayah.
masa-masa gue magang adalah masa yang paling berat.
kyulkyung melahirkan dengan selamat.
gue menyambut kedatangan seola ke bumi dengan hati setengah-setengah. tidak ada perasaan hangat menyelimuti, yang ada hanyalah penyesalan yang terus meneror kepala.
kyulkyung mengalami prior postpartum depression. istri gue terus menangis setiap waktu. dia merasakan kegilaan dalam dirinya, kurangnya motivasi hidup, dan satu fakta menyedihkan ; kyulkyung gue anggap pengidap penyakit mental saat itu.
disaat masih sibuk mengerjakan skripsi juga sebisa mungkin merawat seola, gue meninggalkan kyulkyung yang berkutat dengan ppd nya sendirian.
jahat memang, namun itulah gue.
gue yang belum beranjak dewasa saat itu.
dan suatu hari di bulan november, gue memberikan kertas pengajuan cerai pada kyulkyung.
gue dan dia menikah tanpa ada landasan cinta. disaat dia terserang ppd hingga menyerahkan kertas formulir gugatan cerai pun kami berdua tidak hidup di atap yang sama.
gue yang sudah di rekrut salah satu perusahaan, dan kyulkyung yang meneruskan hidupnya menjadi salah satu penghibur di bar.
kami berdua sepakat.
dan sejak hari itu, seola resmi tidak memiliki ibu di hidupnya.
a/n bagi dekadek yg bikin enaena underage terlihat enak,,,,, nope,,,,, pls staph,,,,,, open your eyes, i've seen many already,,,, till the point that i won't have any relationship with boy anymore bec i don't believe them,,,,,
mana yg kemaren nyuruh dongho balik sama mantan bininya??? yakin masih nyuruh balik kalo kasusnya gini???
KAMU SEDANG MEMBACA
one fine day - kang dongho ✔
Fanfictionwhen the single-parent dongho strolling over the memory lane and meet his ex unintentionally. ©eatjahe 2017 +OFFICE SERIES +part of 'lust contact' au +lowercase +was #151 in SS