Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
sebuah tempat yang Indah dan cukup luas . Dengan berhiaskan bunga bunga yang berwarna warni dan beberapa pohon sebagai pelengkap. Angin berhembus pelan , kupu kupu dan burung beterbangan disekitar bunga . Dua orang wanita sedang duduk di sebuah bangku.
" aku masih belum bisa mencerna semua yang terjadi kak, tapi aku akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan cepat " Marine membuang nafas kasar, ruby memandangnya sebentar.
" oh iya marine, apa kau ingat seseorang yang menyapaku tempo hari saat kita keluar dari samudra neptunus? "
Marine nampak berpikir sejenak "Ah, maksud ka ruby yang kaka bilang Arthur itu ya? "
Ruby tersenyum manis
" kenapa gitu kak? " tanya marine
"Mulai sekarang, arthur dan aku akan menjadi mentormu secara langsung, kita akan berusaha membuatmu memiliki semua kekuatanmu marine, kekuatan yang memang seharusnya hanya untukmu"
" baiklah..? Kekuatan apa itu kak "
" kau mempunyai kemampuan untuk menggunakan beberapa elemen ,dan yang paling utama kau bisa mengontrol pikiran siapa saja dan kau seharusnya bisa memanipulasi waktu, seperti ayah "
" begitukah kak, tapi bagaimana caranya "
" aku dan arthur akan mengajarimu segala hal dari dasar, mungkin nanti setelah itu dirimu sendiri lah yang akan membuat kekuatanmu bangkit "
. . .
Sudah lama sekali sejak kejadian marine menghilang , sekarang seolah tidak pernah terjadi apa apa disini. Dunia manusia sungguh mengerikan. Mereka tidak peduli dengan sesamanya. Arthurpun menghilang, bersamaan dengan marine. Andai aku bisa keluar masuk Erion kingdom semauku. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa arthur tidak mengabariku apa apa.
Saphire bergelut dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba beberapa orang murid datang dan mengetuk pintu ruangannya.
" bu saphire "
"Sigh.. Mereka lagi" Saphire membuang nafas kasar
" masuk " teriak saphire dari dalam ruangan
Amy dan dara masuk kedalam ruangan saphire. " ada apa? " tanya saphire seadanya
" gimana bu, apa tidak ada kabar dari kak arthur? "
" lagi lagi pertanyaan itu" batin saphire " tidak ada dara, kamu jangan menanyakan hal ini setiap saat.. Itu membuat ibu jadi pusing" saphire memegang jidatnya.
Dara hanya mendengus kesal. " kalau begitu boleh aku tahu alamatnya "
Saphire berhenti sejenak dan menerawang kira2 apa yang akan dara lakukan jika dia mengetahui alamat arthur. " ibu tidak tahu" jawab saphire singkat.
