01 - Koma?

1.7K 36 2
                                    

Keep for reading.

-Author ketjeh-

••••

"Alessy!" Panggil Camila, satu satunya teman terbaikku dari aku yang masih duduk di junior high school hingga sekarang. Aku menoleh , mendapati Camila menggembungkan pipi chubby-nya.

"Ya? Mila?" Tanyaku. Matanya menatap layar monitor laptop dihadapannya. Aku pun merasa bingung hingga penasaran. Ku panjangkan kepalaku agar dapat melihat apa yang membuat teman baikku seperti itu.

"Kau gila!" Ujarku. Camila tertawa. Ternyata ia sedang melihat orang yang memiliki payudara besar. Entah kenapa temanku yang satu ini tergila gila dengan wanita yang memiliki payudara besar.

"Itu sangat keren sekali Lessy! Payudara besar sangat membantu agar mendapatkan pria idaman." Ujar Camila membuatku bergidik ngeri. Camila memang sering mampir ke tempatku bekerja. Hanya untuk membahas hal yang tidak penting sama sekali. Aku meminta ijin ke Camila untuk melanjutkan pekerjaanku yang tertunda. Camila mengangguk masih menatap layar monitor laptopnya.

Setiap hari hidupku tak lain hanya bekerja bekerja dan bekerja. Mungkin aku akan beristirahat pada hari minggu. Karena ada beberapa karyawan yang bisa menggantikanku. Boss ku sangat baik denganku. Pasalnya sudah 3 tahun aku bekerja direstaurant itu. Hutang yang menumpuk membuatku tidak bisa berkata kata untuk mencari pekerjaan yang gajinya lebih banyak. Mengingat kuliahku yang terputus aku hanya bisa berhayal jika aku bisa menjadi sekertaris di sebuah perkantoran, dimana mimpiku sejak kelas 4 sekolah dasar.

Dikejar hutang juga bukanlah suatu hal yang bisa kuanggap untuk main main.

Mahe Hile Heldrick.

Kakak kandungku juga berusaha mencari dana untuk menutupi hutang hutang keluargaku yang menumpuk. Ia bekerja di sebuah apoteker, dimana gajinya juga tak jauh berbeda denganku. Usia kami berpaut 5 tahun. Di usiaku yang baru menginjak 23 tahun ini , aku tidak memiliki waktu untuk mengurusi hal percintaan. Mungkin , hidupku hanya berkisar di pekerjaanku saja , entah sampai kapan aku akan hidup tersiksa seperti ini.

Aku melayani dengan baik setiap orang yang berkunjung di restaurant ini. Mengingat aku bekerja sebagai waiters dimana melayani dengan sebaik baiknya orang yang memesan makanan di restaurant ini.

Getaran ponselku membuatku terlonjak kaget. Buru buru aku memencet tombol hijau agar sambungan teleponnya dapat terhubung.

Tertera nama Mahe disana. Mengapa sore seperti ini ia menghubungiku.

Ku tempelkan benda berbentuk persegi panjang itu di telingaku. "Ya halo Mahe?" Tanyaku. Mahe terisak membuatku semakin bertanya tanya.

"Mahe kau kenapa?" Tanyaku sekali lagi.

"Papa Less , Papa!" Racaunya. Aku khawatir dengan nada bicaranya.

"Papa kenapa?" Tanyaku , Mahe sangat terisak.

"Papa koma , setelah body guard penagih hutang itu menembakkan peluru di perut Papa." Aku tersentak kaget. Tanganku menutupi mulutku yang menganga lebar.

"Aku akan pulang." Ekonomi yang tipis tidak mungkin membuat kami sekeluarga melarikan Papa ke rumah sakit tanpa persetujuanku.

Aku meminta ijin kepada Zahira. Boss ku ia memahami kondisiku , lalu mengijinkanku pulang. Kulihat Camila masih berada di sekitar restaurantku. Dengan buru buru aku menghampirinya.

"Camila. Antarkan aku kerumah. Papaku koma." Camila ikut terlonjak kemudian mematikan laptopnya dan membawanya lari menuju mobil.

•••

Camila merutuki kebodohanku. Dengan sigap Camila menelpon ambulan agar membawa Papaku keumah sakit.

"Camila tapi--"

"Ssshht! Jangan hiraukan itu. Biar aku yang menanggu biayanya. Sekarang terpenting adalah nasib Papamu Alessy." Camila memang sahabat terbaikku.

•••

-See you nex time again-

Komen sama vote dong ah -_-

Jangan jahat napa si 😭😭

Tinggal klik bintang apa susahnya yalorddd 😭😭

Penulis yang lagi galau 😫

BAD BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang