Penyanyi : Ninomiya Kazunari (嵐)
Pair : Takanoo
Genre : Angst (mungkin)
Warning : Boys Love
Teruntuk Ufi-nee 😳 akaneykuroINOO'S POV
Kurang lebih sudah dua bulan ini Yuya mengalami hilang ingatan akibat kecelakaan tempo hari, dan sudah dua bulan juga kami tidak komunikasi sama sekali.
Sepertinya keluarga Takaki benar-benar membenciku sampai-sampai aku tidak diizinkan untuk menemui kekasihku sendiri. Aku sadar, orang tua Yuya memang sejak awal tidak pernah merestui hubungan kami. Bukan karena kami sesama laki-laki, namun karena latar belakang keluargaku yang bukan orang kaya. Garis bawahi kalimat 'bukan orang kaya'.
Pagi ini aku berencana untuk menghampiri kelas 3-D, kelas Yuya. Hari ini hari pertamanya masuk sekolah kembali-kudengar.
Derapan langkah memberiku sedikit keberanian untuk menemui Yuya-ku.
"Ano. Apakah Takaki-kun ada?" Tanyaku pada seorang perempuan yang kebetulan akan memasuki ruang kelas Yuya. Gadis itu tampak menengok ke kelas dan mengedarkan pandangannya sebentar.
"Disana." Dia menunjuk ke sosok pria gondrong yang sedang duduk di bangku pojokkan sedang membaca buku. Tampak aneh dimataku melihat Yuya membaca buku. Hahaha.
"Arigato." Ucapku sebelum melenggang pergi.
"Takaki-kun" Seruku. Aku sengaja memanggil marganya, aku tidak ingin dia menganggapku sok akrab pada kesan pertama. Pertama...... Faktanya memang ini pertemuan pertama bagi Yuya, tapi tidak bagiku.
"Ya?" Pandangannya teralih kepadaku.
"Aku Inoo Kei dari kelas 3-A. Aku....."
".... Aku ingin berbicara sebentar denganmu." Aku menarik Yuya pergi dari kelas. Kami menuju atap sekolah.
"Hei! Apa-apaan kau? Jangan seenaknya menarik-narik orang."
"Apa kau tidak ingat denganku?" Tanyaku tanpa memperdulikan wajahnya yang menunjukkan wajah tidak nyaman bersamaku.
"Tidak." Jawabnya singkat. "Ada pertanyaan lain? Aku ada janji dengan pacarku."
Deg
"Si-siapa pacarmu?" Tanyaku menatapnya dengan pandangan tak percaya, tentu saja! Dia pacarku, dan sekarang dia bilang dia memiliki pacar lain?
"Tidak ada hubungannya denganmu." Dia beranjak pergi, namun tanganku berhasil menggapai tangan kanannya sehingga dia menghentikan langkahnya. Namun segera ia menghempaskan tanganku dengan kasar.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Hah?"
"Kenapa kau mempunyai pacar lain?" Bibirku bergetar. Air mata terbendung dipelupukku.
"Itu hakku. Siapa kau mengaturku?"
"Aku..." Lidahku kelu.
"Hahh...." Yuya menarik napas paksa lalu meninggalkanku paksa.
"AKU PUNYA HAK ATASMU! TENTU SAJA AKU BOLEH MENGATURMU! AKU PACARMU!" Angin apa yang membawa energi untukku hingga aku bisa mengatakannya. Mengatakannya dengan lantang sehingga Yuya yang berjarak 5 meter dariku berhenti.
Dia mematung ditempat itu sehingga aku berinisiatif untuk menghampirinya dengan wajahku yang mungkin kini mulai kacau akibat air mata.
"Aku pacarmu Yuyan! Hiks... Apa kau benar-benar tidak mengingatnya?" Lawan bicaraku hanya terdiam dengan ekspresi terkejutnya dan tatapan kosong lurus depan.