Mulai

20 3 0
                                    

*
"Mereka cocok ya..." kata satpam yang membukakan pintu kantor.

"Selamat pagi tuan nona" sapa nya yang hanya di jawab dengan anggukan oleh kedua nya.

"Ih lihat lah kecentilan nya" kata karyawan yang melukai Clarisa kemarin.

"Ih basi" kata karyawan dengan pakaian yang sangat minim

"Jalang nya ya? Kok dekat amat, ih jijik banget" kata para karyawati yang iri

"Mereka cocok. Sama sama tampan dan cantik" kata para karyawan laki laki.

Dylan dan Clarisa tak peduli itu. Mereka tetap melanjutkan jalan nya menuju lantai atas.

"Karyawan macam apa mereka tak punya sopan santun" Kata Clarisa sambil meletakkan tas nya di sofa dan duduk di meja kerja Dylan.

"Biarkan" Jawab Dylan.
"Lalu apa yang kau lakukan disitu, turun!" Desis Dylan menatap tajam Clarisa.

Dylan tak suka dengan orang yang tidak memenuhi sopan santun.

Clarisa pun turun tanpa melihat Dylan. Dia pun mengelilingi kantor Dylan..

"Hai" sapa nya pada Sekretaris Dylan yang sangat membenci Clarisa, dia dapat melihat itu dari wajah bella.

"Kau masih marah pafaku, huh?" Tanya Clarisa dengan duduk di meja Bella.

Bella yang tak suka kelakuan Clarisa segera mendorong Clarisa tanpa tahu bahwa Clarisa sedang duduk di meja yang lumayan tinggi lah.

Brukk
Deg
Jantung Bella rasa nya serasa copot karena Clarisa terjatuh dan kepala nya menatap lantai. Dan Clarisa menjerit kesakitan

"Auu... bo-doh ka-u" desis Clarisa merasakan sakit dan pusing.

Clarisa pun menangis karena tak bisa menahan sakit karena kaki nya yang kesleo saatjatuh tafi dan juga kepalanya yang membentur lantai sehingga mengeluarkan darah.

Sebenar nya Bella bahagia dengan itu, tapi ini masih awal, jadi dia masih mau mengamouni gadis itu, ia hanya takut bos nya membencinya.

"Oh maaf, aku tak sengaja" kata Bella tersenyum miring.

Krekk
Suara pintu terbuka dan munculah Dylan dengan wajah terkejut, mengetahui gadis nya terduduk di lanta dengan darah dipelipis kening nya.

"Clarisa" teriak Dylan.

Clarisa sontak memengacungkan jari nya menunjuk Bella srbagai penyebab nya.

Dylan pun menatap tajam Bella.

Seketika Bella memulai misi nya.
"Maaf kan saya tuan, tadi foto ini nona Clarisa dapatkan dan dia ingin merebut nya, tapi karena saya takut anda tidak suka maka saya mendorong nya. Saya tak sengaja tuan." Bohong Bella dan meneteskan air mata buaya nya.

Dylan terkejut, bagaimana bisa Clarisa mendapat kan Foto itu.

"Aku tidak mengam-" ucapan Clarisa terpotong oleh Bella.

"Maaf tuan, tapi saya jujur. Saya tak pernah berbohong pada anda. Ini fakta nya tadi nona mengambil foto ini dari ruang privasi anda" kata Bella sambil melirik tajam Clarisa.

"Kau percaya pada nya Dylan? Aku tak tau apa apa. Aku tadi du-" kata Clarisa selalu terpotong.

"Diamlah Clarisa. Kumuhon jangan mengurusi privasi kulagi. Aku memaafkan mu untuk kali ini. Sekarang masuk dan ku obati luka mu..bella bawakan p3k" kata Dylan yang sudah ta bisa dibantah siapapun.

Clarisa tak menyangka bahwa Dylan akan berubah seperti ini oleh pengaruh gadis ular itu.

Saat Dylan masuk. Aku takikut dia masuk. Aku pun berjalan ke bawah untuk pulang dan mengobati luka ku, tapi aku tak punya daya, kaki ku kesleo dan rasa nya sangat amat sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent and ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang