Chap 5

7 0 0
                                    

Malam itu Oppa memang tidak pulang seperti yang dia katakan, "Oppa mu tidak pulang semalam?" tanya Eomma pada ku,

"Ah, nde" jawab ku,

"Memang Dong Woo kemana?" tanya ayah,

"Oppa menginap di rumahnya Sunggyu oppa, ada tugas kelompok yang harus mereka kerjakan bersama" kata ku,

"Cuman semalam aku lupa memberi tahu kalian" aku terpaksa berbohong kepada mereka, jika mereka tahu kebenarannya mungkin mereka akan cemas sama seperti aku.

"Kajja, ayah akan mengantar mu ke sekolah" ajaknya, aku bergegas menghabiskan sarapan ku dan pergi bersama ayah.

    Pagi ini langit begitu cerah, aku masih memikirkan keadaan Dong Woo oppa, selama pelajaran berlangsung konsentrasi bercabang melayang layang, tanpa aku sadari sepasang mata memperhatikan ku dari kejauhan,

"Yeoboseyo" saat aku melakukan panggilan telfon,

"Nde" jawab suara namja yang aku kenal di ujung sana,

"Oppa bagaimana keadaan mu?" tanya ku cemas,

"Oppa baik baik saja" jawabnya,

"Jinjjayo?"

"Nde, adik Oppa yang bawel, Sunggyu hyung sudah merawat luka ku dengan baik" ucapnya,

"Apa Eomma mencari ku?" sambungnya,

"Nde, tadi pagi mereka mencari mu"

"Lalu?" tanyanya,

"Lalu seperti perintah mu, bahwa kau malam ini menginap di rumah Sunggyu oppa" jelas ku,

"Kau tidak menceritakan perihal yang kau lihat semalam?" tanyanya, aku terdiam sejenak,

"Anniyo Oppa"

"Ah.. Syukurlah" jawabnya,

"Oppa..!" aku tidak melanjutkan kalimat ku,

"Wae?"

"Anniyo", kami pun diam sejenak,

"Mianhae Ye Na, Oppa tidak bisa memberitahu mu yang terjadi semalam" ucapnya,

"Gwenchanayo Oppa" jawab ku,

"Aku tutup telfonnya ya Oppa, jangan lupa makan, lalu pulang" ucap ku, lalu panggilan pun terputus,

     Aku tidak banyak bertanya, toh pada akhirnya dia pun akan memberi tahukan semuanya,
hari ini aku menikmati makan siang sendiri karena Raina tidak masuk sekolah karena ada urusan keluarga, ketika aku menikmati makan siang sendiri di tempat biasanya, tiba tiba 'Bruk' terdengar suara seperti benda yang terjatuh dari atas, ku berjalan menuju sumber suara itu dan suara itu berasal dari belakang sekolah. ketika ku dekati, ku lihat seseorang yang aku kenal tengah duduk di bawah sambil menahan rasa sakit di pantatnya

"Hahhhahaaaah" tawa ku seketika meledak, dia melirik kearah ku dengan tatapan tidak suka,

"Woy, Kwanggie sedang apa kau duduk di sana?" tanya ku mencoba menahan tawa,

"Kenapa kau tertawa?" tanyanya dengan nada sedikit kesal, dia pun berdiri dan segera merapihkan pakaiannya, kulihat seekor kucing di dekat dia,

"Miaw.." kata ku sambil memeluk kucing berwarna hitam putih itu,

"Kau kenal dengan kucing ini?" tanyanya,

"Dia adalah kucing milik Meiling ahjumma, penjaga kebersihan sekolah kita" ucap ku,

"Oh" jawabnya singkat, kami pun terdian sesaat,

"Kau suka kucing?" tanyanya,

"Iya, tapi Oppa melarang mu untuk memelihara mereka" jelas ku,

"Wae?"

"Karena dia alergi dengan kucing" jawab ku, ku biarkan kucing itu lepas dari pelukanku dan pergantian pelajaran pun telah berbunyi.

"Ah iya, jangan lupa siang ini kita belajar kelompok bersama di taman sekolah, jangan sampai tidak datang" kata ku sambil tersenyum, dan untuk pertama kalinya kami pun berbincang..

Love is a Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang