chap 8 ( pertemuan)

6 0 0
                                    

  Sore ini setelah pulang sekolah kami mengunjungi alamat rumah yang di berikan oleh Mr.Han pada kami,

"Ini rumahnya?" tanya Min Joo pada kami, kami berdiri di depan sebuah rumah yang megah bergaya klasik,

"Alamatnya sih benar di sini!" jawab ku sambil melihat secarik kertas di tangan ku,

'Ting ting' Woo Jin menekan tombol bel rumah itu, "iya" seru suara seorang wanita,

"Annyeong Haseyo, kami teman sekolah Seo Eunkwang" ucap Woo Jin,

"Oh teman sekelas Eungkwang, sebentar ya" ucap wanita itu, tidak berapa lama seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah itu dan menghampiri kami, dia pun membuka gerbangnya,

"Annyeong Haseyo" salam kami semua,

"Annyeong Haseyo" balasnya,

"Kami berniat mau mengunjungi Eunkwang tante, katanya dia sedang sakit makanya kami berkunjung" seru sang ketua kelas.

"Silahkan masuk, selama ini belum ada temannya Eunkwang yang berkunjung kerumah" seru beliau,

"Perkenalkan, aku Eunkwang Eommoni" katanya memperkenalkan dirinya, kami pun tersenyum. Sang empunya rumah menyuruh kami untuk mengikuti beliau dari belakang.

  Rumah itu cukup megah, berbagai macam lukisan lukisan bergantung di antara dinding dinding rumah itu, dengan lampu gantung yang sangat klasik menambah kemegahan rumah, Ny.Lee mempersilahkan kami duduk,

"Sebentar ya" ucapnya,

"Seo Eunkwang, ada teman mu berkunjung" panggilnya, Eunkwang pun menuruni tangga dan menghampiri kami semua,

"Tante tinggal ya" ucapnya, dia pun pergi dan meninggalkan kami,

"Hai, kami dengar kau sakit bagaimana keadaan mu" tanya Woo Jin memulai obrolan kami,

"Nde, aku baik baik saja" jawabnya, suasana sedikit menjadi canggung mungkin karena Eunkwang jarang berbicata pada kami semua.

"Ah.. Syukurlah" kata Woo Jin, kami lebih banyak diam daripada mengobrol,

"Ah, terasa canggung sekali!" seru Bong Hae,

"Minuman datang" seru Ny.Lee membawakan kami minuman,

"Gamshahabnida" ucap kami kompak,

"Uri Kwanggie di sekolah bagaimana?" tanyanya tiba tiba,

"Kwanggie lebih banyak menyendiri di kelas tante ketimbang bermain bersama kami!" ucap Min Joo,

"Dia juga tidak terlalu banyak berbicara" sambungnya,

"Kwanggie memang seperti itu dari kecil, tapi dia baik kok orangnya" kata Ny.Lee pada kami, ada perasaan aneh yang menyelimuti pikiran ku, "tempat ini rasanya tidak begitu asing untuk ku, aku pernah melihat tempat ini tapi dimana?" gumam ku dalam hati.

  Tidak terasa hari pun mulai petang, kami pun undur pamit pada mereka, "besok masuk ya?" pinta ku pada Eunkwang, dia hanya menganggukan kepalanya, kami pun berpamitan. Ketika kami hendak keluar, kami berpapasan dengan seseorang namja tampan dan tinggi, badannya tegap dan rambutnya berwarna merah memasuki halaman rumah itu,

"Kalian teman sekolahnya Eunkwang?" tanyanya tiba tiba menghentikan langkah kami,

"Nde, kami teman sekolahnya!" jawab Woo Jin padanya,

"Oh, dia punya teman juga ternyata?" gumamnya lirih, entah kenapa dia menatap ku sangat tajam dan sebuah senyum kecil tersungging di bibirnya, seketika bulu kuduo ku berdiri di buatnya,

"Kajja" ajak ku pada yang lainnya, kami pun berpamitan padanya dan pergi dari rumah itu..

Love is a Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang