chap 3

14 0 0
                                    

"Dia, aku pernah lihat dia dimana ya?" gumam ku,

"Hai, kau masih memikirkan siswa baru itu?"tanyanya ketika kami berjalan ke toko buku seusai jam sekolah berakhir,

"Entah lah"

"Kau tidak merasa aneh dengan teman baru mu itu?"tanyanya ketika kami memasuki toko buku itu,

"Aneh bagaimana?" tanya ku,

"Sudah hampir sebulan ini dia tidak pernah bergauldengan teman teman yang lainnya",

"Bahkan menurut siswa siswa yang lainnya yang akudengar dia terlihat pendiam bahkan ada yang bilang bahwa dia itu pria yangmisterius" ceritanya,

"Apa itu yang kau rasakan juga?" sambungnya,

"Misterius?"

"Maksudnya?" tanyaku,

"Iya, misterius, banyak yang tidak tahu tentang dia dankeluarganya",

" ah iya, apa kau masih bermimpi tentang priaitu?" tanyanya, aku menggelengkan kepala. Kami pun melanjutkan melihat danmembeli buku tanpa banyak bicara sedikit pun..

***

     Malam hari, akuteringat perkataan Raina tentang Eunkwang, dia memang sedikit aneh bukan hanyadia tampan dan tinggi dengan badan yang ideal layaknya seorang model, tapi diajuga terlihat misterius.. Tidak ada yang tahu tentang keluarganya. Ketika jampelajaran olahraga pun dia terlihat selalu senang menyendiri tanpa inginbergabung dengan teman teman lainnya.

Dan anehnya meskipun dia terlihat misterius namun pesonanyatidaklah membuat hati wanita menjauh, bahkan semakin dia cuek, semakin membuatpara gadis penasaran di buatnya, "sayang, kau tidak mau makan?" tegurEomma membuyarkan lamunan ku tentang dia,

"Ah.."

"Apa kau sakit?" tanyanya, dia menyentuh keningku, "tapi kau tidak panas?" ucapnya,

"Gwenchanayo Eomma" kata ku,

"Aku tadi sudah makan di luar dengan Raina waktu di tokobuku tadi" kata ku sambil duduk dan menatap Eomma yang duduk di pinggirkasur,

"It's okey" kata Eomma tersenyum,

"Eomma akan ke bawah" sambungnya dan dia pun pergimeninggalkan aku sendiri di kamar..

     Malam ini benarbenar begitu dingin, angin menyentuh tubuh ku dan mulai membekukannya. Akuberjalan melewati sebuah taman yang sangat luas dan cantik, malam itu tampakbulan purnama sempurna. Aku terus berjalan tanpa tahu kemana arah ku. Tempatitu tampak begitu indah, pohon bergoyang goyang mengikuti gerakan angin, begitupun dengan bunga dan semak semak ikut bergoyang,

    Aku terusberjalan, namun sesuatu menghentikan langkah ku, aku melihat dua buah bayanganhitam diantara rerumputan itu. Terlihat sosok yang mengerikat dari salah satubayangan itu, dia memgeluarkan taringnya sedangkan bayangan yang lainnyatergeletak di tanah. Ku dekati mereka secara perlahan dan hati hati, namunsosok bayangan itu seakan melihat ku dengan tajamnya. Dia berjalan mendekatkearah ku, ku hentikan langkah dan melaju mundur tapi dia semakin mendekatdengan tatapan tajamnya. Dia terus mendekat kearah ku, tubuhku gemetaran karenatakut dan terjatuh. Sekarang dia berdiri tepat di depan ku, dan masih menatap,

"Kau!" gumam ku ketika cahaya bulan purnama menyinariwajahnya, dia masih menatap ku sangat tajam dengan mata yang merak serta taringyang terlihat jelas.

'Kring.. Kring.. Kring.. Jam walker berbunyi, akuterkejut dan terbangun "shitt.. Aku kesiangan" teriak ku ketika kulihat arah jam walker. Aku bergegas dan berlari ke bawah,

"Ye Na, sarapannya!" teriak Eomma tiba tiba,

"Nanti saja aku sudah terlambat" teriak ku, akuberlari pergi meninggalkannya,

"Pagi ini, aku benar benar terlambat, ku lihat Mr.Kimsedang berdiri di sanadengan beberapa siswa yang terlambat. Guru piket hari ini adalah beliau yangterbilang galak, dia melirik kearah ku dan melambaikan tangannya sebagaiisyarat aku harus mendekatinya,

"Mampus dah aku" gumam ku,  ku dekati beliau sambil tersenyum.

"Maaf pak saya terlambat!" ucap ku,

"Iya saya tahu kamu terlambat" dia pun tersenyum,

"Cepat berbaris" teriaknya, wajahnya mendadakberubah menjadi menyeramkan.

     Aku menjadi salahsatu dari deretan siswa yang terlambat, ku lirik di samping kanan dia punterlihat disana, Seo Eunkwang. Dia pun masuk dalam siswa yang terkena hukumankarena terlambat.. Pergantian jam kedua pun berbunyi, kami di izinkan untukkembali ke dalam kelas masing masing,

"Yak.. Ye Na, kenapa kau terlambat?" tanya Min Soopada ku ketika kami berada di lapangan olahraga, hari ini adalah jam olahragadan kami semuanya berkumpul dan berolahraga di sana, tapi tidak denganEunkwang, dia lebih memilih menyendiri di bawah pohon yang rindang tanpatertarik untuk bergabung dengan kami semua.

"Siapa dia sebenarnya?" gumam ku yang masihterfikirkan tentang mimpi ku semalam hingga jam istirahat pun,

"Ye Na!" panggil Raina,

"Jang Ye Na!!" teriaknya mengagetkan ku,

"Wae?" tanya ku

"Kau, kenapa melamun?" tanyanya,

"Anniya"

"Kau yakin?" dia kembali bertanya,

"Sebenarnya.... ?" aku tidak melanjutkan kalimat kuitu, ketika ku lihat dia berjalan sendiri diantara pepohonan..

"Tunggu sebentar" kata ku pada Raina, aku berlarimengejar dia,

"Yak.. Jang Ye Na, eodiga?" teriaknya, tapi akutidak menjawab teriakan sahabat ku itu..

"Seo Eunkwang!" panggil ku sambil berlari mendekatinya, dia pun berhenti sejenak dan menatap ku ketika aku mendekatinya,

"Aku adalah ketua kelompok untuk tugas kelompok sejarah, dan aku ingin kau ikut belajar bersama kami, karena kau adalah anggotadari kelompok kami". Ucap ku sambil ku tatap matanya yang tajam. Dia punpergi tanpa bicara sedikit pun.

"Seo Eunkwang!" ku tarik lengannya dan kami punberhadapan kembali.

"Setidaknya jawab pertanyaan ku ini?" ucap ku, diamelepaskan tangannya dari tangan ku dan berlalu pergi,

"Kami tunggu kau besok di halaman sekolah, jangansampai tidak datang" teriak ku padanya, dia pun menghilang dari pandanganku,

"Gwenchanayo?" tanya Raina ketika aku kembali,

"Nde"

"Kajja, pelajaran selanjutnya sudah menunggu" ajakku.. Kami pun kembali ke kelas masing masing..

Love is a Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang