"Tunggu..." teriak seseorang.
Semua terdiam mendengar pemuda itu menghentikan Nafisa begitu juga dengan Nafisa, ia terhenti saat akan melangkah keluar satu langkah lagi."Gue akan bayar loe 4 kali lipat asalkan loe mau menghabiskan waktu bersama gue" tawar pemuda itu, nafisa hanya terdiam, sedangkan yang lain berbisik tentang Nafisa dan pemuda itu
"Apa iya Arjuna yang tampan mau sama gadis tidak tahu malu itu"
Bisik gadis pendamping Arjuna"Selera Arjuna rendah banget, masa iya dia mau sama perempuan jalang" balas teman nya
"Apa Arjuna itu buta, masih banyak kan gadis yang lebih cantik dan seksi dari dia" bisik semua orang mulai terdengar, dan hal itu mengusik Nafisa, ia lalu berbalik dan menatap pria yang akan membayar nya 4 kali lipat, leon menghampiri Nafisa dan membisikkan sesuatu di telinga nya
"Nafisa, ini kesempatan terakhir kamu. Pak Arjuna itu salah satu klien terbesar di klub ini, jika kamu menolak dia, maka hancurlah usaha saya selama ini. Selain itu hanya ini cara satu-satu nya supaya ibu kamu bisa di operasi" bujuk Leon pada Nafisa yang memandang pemuda bernama Arjuna itu dengan pandangan tajam nya
"Maafkan saya pak Leon, bagaimana pun saya ini masih punya harga diri dan saya tidak akan menuruti perintah orang itu" jelas Nafisa tenang
"Oh, jadi nona manis ini tida mau di ajak bekerja sama, baiklah. Bagaimana dengan tawaran 5 kali lipat, itu pun hanya uang muka saja sisa nya kita urus nanti" jawab pemuda itu tak kalah tenang.
"Maafkan saya sekali Tuan Arjuna Atmajaya, saya tidak tertarik untuk menghabiskan waktu bersama anda, lebih baik anda cari saja perempuan yang bisa memuaskan anda" tentang Nafisa dan berbalik pintu keluar
"Nafisa, bukan nya tadi kamu butuh kesempatan satu kali lagi. Nafisa ini kesempatan yang langka dan di sini belum pernah ada perempuan yang di bayar sebegitu mahal nya, kamu adalah berlian di perusahaan kami. Jadi berpikirlah secara logis Nafisa, sebelum semua terlambat" bujuk Leon masih bersikeras
"Sudah saya bilang saya..." Ucapan Nafisa terhenti dengan panggilan dari seseorang
"Halo, iya suster, apa? Ibu kritis dan dia harus di operasi secepatnya. Iya saya akan usahakan mendapatkan uang nya segera" jawab Nafisa sepelan mungkin, yang lain bertanya-tanya sedangkan Arjuna hanya tersenyum penuh kemenangan, keinginan nya terpenuhi dengan cepat.
"Ada apa nona Nafisa, kenapa wajah anda berubah jadi tegang seperti itu? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Arjuna meledek
"Ada apa Nafisa, apa semuanya baik-baik saja?" Tanya leon khawatir
"Ok, saya akan terima tawaran anda..." ucap Nafisa terpaksa
"Baiklah jadi syarat nya..."
"Syarat? Syarat apa, tadi kamu tidak mengatakan apapun " tanya Nafisa tidak mengerti
"Well pembicaraan kita belum selesai nona, jadi kita bahas syarat nya" Arjuna bangkit di sofa mahalnya dan menghampiri Nafisa yang masih penasaran syarat apa yang akan di ajukan Arjuna
"Leon perintahkan dia untuk bertekuk lutut di hadapan gue, se-ka-rang" Arjuna sengaja menekan kan kata itu dan menatap intens Nafisa yang menatap nya tajam
"Nafisa, aku mohon kamu mau turutin kata dia, demi keselamatan ibu kamu Nafisa" ucapan Leon ada benar nya, bagaimana pun juga ia harus membantu ibunya
Dengan terpaksa akhirnya Nafisa bertekuk lutut di depan semuanya, ada yang menertawakan ada juga yang merasa kasihan dan hal itu juga tak luput dari senyuman miring Arjuna Atmajaya."Bangun kekasihku, sudah cukup kamu bertekuk lutut seperti itu. Lebih baik sekarang kita habiskan waktu berdua" ucap Arjuna membantu Nafisa berdiri dengan jari nya mengangkat dagu Nafisa, nafisa berdiri dan menunduk bahkan sekarang ia tidak berani menatap semua orang
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penakluk Hati
RomanceAku mengenalmu dalam bayang-bayang yang selalu mengikuti arah kehidupan diriku. Awalnya aku tak mengenalmu, yang ku tahu kau hanyalah pria sombong yang suka berbuat seenaknya, entah mengapa takdir terus membawa ku pada dirimu, mendekatkan ku pada j...