Mungkin kau tidak tau, bahwa dihati ini masih ada kau yang selalu aku tunggu.
Gadis yang sedang duduk terdiam di dalam caffee sambil menyesap minuman yang tadi ia pesan, tetapi kedua mata gadis itu sedang memperhatikan seseorang, seseorang yang ia sukai selama ini dan mungkin tidak bisa ia miliki, kenapa ? karna pria yang dilihat oleh gadis itu mungkin tidak mengenalnya karna dia tidak terlalu populer dikalangan kampusnya. Sedangkan pria itu, pria yang selalu dikagumi dan digilai oleh gadis-gadis di kampusnya, bola mata nya yang coklat dengan tatapan tajamnya, rahang yang tegas, kulit yang putih, rambutnya yang bewarna blonde dan sedikit berantakan tetapi tidak mengurangi kadar ketampanan pria itu.
“Kris” panggil seseorang.
Orang itu menghampiri meja yang diduduki oleh Kris, Kris menengok dan tersenyum. Ia tau siapa yang memanggilnya, orang yang sangat dekat dengannya dulu “Hai, lama tidak bertemu denganmu Caerin-ah” gadis yang menghampiri Kris itu mempunyai kulit yang putih, tubuhnya yang mungil, mata yang bulat, rambut yang tidak terlalu panjang hanya sebatas bahu dan dijepit pita pink di sela-sela rambutnya. Mereka berdua berpelukan saling melepas rindu.
“Kapan kau kembali ke korea ?” tanya Kris. Gadis itu tersenyum “Sejak kemarin” balasnya
“Kenapa tidak menghubungiku ? apa kau lupa nomor ponselku” mereka berdua duduk dan Caerin membuka buku daftar minuman yang ada di caffe ini.
Mereka berdua bersahabat sejak kecil, rumah mereka berdua juga berdekatan bisa dibilang satu tembok tak jarang mereka berdua dianggap sepasang kekasih oleh orang-orang karena kedekatan mereka yang lekat. Tetapi sejak Caerin pindah ke Kanada karna harus melanjutkan sekolah SMA nya di sana, Kris menjadi sosok yang dingin terhadap orang yang tidak dikenali nya, Kris juga hanya mempunyai tiga teman pria dikampus nya sekarang.
“Ponselku kemarin rusak entah kenapa jadi aku membeli ponsel baru dan lupa mencatat nomor ponselmu” jawab Caerin sambil mengulurkan jari-jari nya bertanda V. “Aish, kau ini benar-benar. Sekarang kau tinggal dimana ?” tanya Kris sambil menyesap minuman nya.
“Aku tinggal di apartemen Appa. Appa dan Eomma masih disana mengerjakan bisnisnya” Kris mengerti keadaan orang tua Caerin, kedua orang tua nya pembisnis yang hebat
“Abis ini temani aku jalan-jalan ya ? aku bosan sekali di apartement seharian” ajak Caerin hanya anggukan yang Kris lakukan.
___***___
Siapa gadis yang bersama Kris tadi ? apakah dia kekasih nya ? tidak, tidak mungkin! Tetapi kenapa mereka akrab sekali, rasanya sakit sekali melihat Kris memeluk gadis itu, gerutu nya
“Aish siapa sebenarnya perempuan itu ?” teriak nya kesal. Sejak Shin Minkyung melihat Kris memeluk gadis itu, ia langsung keluar dari caffee tersebut rasanya ia sakit melihat tontonan didepan mata nya itu ia tidak bisa menahan kedua air mata nya yang akan jatuh. Tiba-tiba deringan ponsel nya berbunyi
“Yak! Ada apa?” Jawab nya kesal. Rasanya ia ingin sekali mencekik leher orang yang menelpon nya.
“.....”
“MWO?!!!” teriaknya. Mungkin orang yang disebrang sana akan menjauhkan ponselnya dari telinga nya.
“.....”
“Yak! Kau benarkan Haerin-ah ? Tidak berbohong ?” tanya Minkyung.
“Baiklah aku akan kesana” ucapnya lemas. Telepon dari Haerin salah satu teman nya di kampus benar-benar membuatnya gila pasalnya ia harus kembali ke kampusnya untuk melihat tugas matematika nya yang mendapatkan nilai paling buruk, entahlah ia sama sekali tidak pandai dalam pelajaran hitung-hitungan dan dia harus mengambil fakultas pendidikan, menyusahkan.
