DD~1

55 5 2
                                    

Pada pagi yang cerah ini diawali Dara dengan berolahraga di seputaran taman komplek.
Ya, hari ini adalah hari Minggu..
Hari dimana waktunya Dara untuk memanjakan dan merawat dirinya dari begitu padatnya rutinitas yang dijalani nya.

Sesampainya disana Dara langsung melakukan pemanasan dengan berlari mengelilingi taman.
Setelah 4 kali putaran Dara pun merasa lelah dan memutuskan untuk mengisi perutnya dengan bubur ayam yang letaknya tidak jauh dari taman tersebut.

"Pak pesan 1 ya, bawang gorengnya banyakin ya pak" pesan Dara kepada bapak penjual bubur ayam.

"Iyaa, tunggu sebentar ya mbak" ucap sibapak kepada Dara, hari ini memang lumayan ramai yang berolahraga di taman tersebut.

Sehingga bubur ayam sibapak ramai pembeli karena hanya sibapak yang berjualan di daerah itu dan memiliki rasa yang nikmat.

"Ini mbak bu-"

"Berapa pak??" ucapan sibapak terpotong oleh seorang lelaki yang entah muncul darimana. Dan nyerobot bubur ayam Dara

"Ehh, enak aja lo. Punya gue tuh! Kalau mau pesan dulu"

"Emang ini bubur ada label nama lo gitu?? gadak kan?? lagian gue juga yang duluan bayar ni bubur. Jadi ini bubur milik gue bukan lo, paham adek manis??"
ucap si lelaki yang dapat Dara perkiran berumur 26 tahun.

"Eh dasar, itu punya gue kembalikan!! Lo pesan sendiri!!"

"Gak, ini punya gue. Gue yang bayar duluan"

"Ini punya gue!" ucap Dara sambil merampas mangkuk buburnya.

Si lelaki gak mau kalah, dia juga merampas balik mangkuk bubur itu.
Akhirnya terjadilah aksi tarik-menarik bubur ayam, mereka pun menjadi tontonan pagi para pengunjung.

Sibapak penjual sudah berusaha melerai mereka dengan membujuk mereka untuk membuat bubur satu lagi, tetapi mereka menolak.

"Ini punya gue!!"

"Gak! punya gue!"

"Gue!!"

"Gu-.."
Ucapan si lelaki berhenti tatkala melihat mangkuk yang mereka perebutkan akhirnya jatuh kelantai dan hancur menjadi berkeping-keping.
Raut wajah mereka mulai panik saat penjual mendatangi mereka.

"Aduh, mas mbak kan uda saya bilangi tadi gausah berebut saya bisa buatkan lagi. Sekarang lihatkan? mangkuk saya yang jadi korbannya, kalau udah begini siapa yang mau ganti?"

"Lo" tunjuk si lelaki kearah Dara

"Eh, kok gue. Enak aja lo, itukan punya lo!"

"Punya lo!!, kan lo yang pesan tadi"

"Eh anju, kan lo yang bayar! Ya punya lo dong!"

"Justru karena gue bayar, sekarang lo yang ganti, dahhbye!!" ucap si lelaki sambil melenggang pergi kearah parkiran mobil.

"Eh anju!! sini lo ini kan ulah lo juga!! tanggung jawab lo!! dasar laki-laki banci!!!!" teriak Dara sambil merapalkan sumpah serapahnya.

Dara pun mengeluarkan uang dari dompetnya

"Maaf pak, ini uang buat ganti mangkuk yang saya hancurin tadi, sekali lagi maaf ya pak"

"Iyaa mbak gapapa, terima kasih ya mbak"

"Iya pak"

<<<<<<>>>>>>>

Drrrtttdrrrtttt.....

Hp Dara bergetar menampilakan nama Velly

"Hallo vel"

"Ra, jalan yuk. Bosen ni gue dirumah, ajak anak-anak yang lain juga"

Dara & DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang