DD~3

16 2 0
                                    


Maaf banget ya, akunya ga pernah up lagi. Ini baru ada kesempatan buat up cerita ini.

Maaf banget buat kalian yang udah nunggu kelanjutan Dara dan Dimas.


------........-------

Hari yang menyebalkan pun tiba.

Dara tidak bisa melakukan apapun untuk menggagalkan ajakan Dimas. Because what?!

Karena Dimas yang sungguh menyebalkan itu langsung meminta izin kepada papa Dara. Kalau sudah seperti itu Dara tidak bisa berkutik lagi. Dia sangat menghormati papa nya sehingga tidak bisa menolak jika ia sudah memutuskan sesuatu. Ya seperti saat ini.

Tapi, bukan Dara namanya jika tidak bisa mengambil peluang dalam situasi begini.

Kok peluang ?ya peluang untuk menjahili Dimas karena sudah berani mengganggu hariku ini.

Semua sudah Dara persiapkan dengan sedemikian rupa.




--------------------00000---------------------




Mobil Dimas telah sampai di pekarangan rumah Dara. Dimas keluar dari mobil dengan setelan kemeja beserta jasnya yang sangat memukau kaum hawa.

Dengan langkah gagah ia berjalan menuju pintu rumah Dara dan menekan bel .

Tingnong.....Tingnong.....

"Assalamualaikum" ucapnya

.

.

"Siapa ya pa?" Tanya Mama Dara

"Gak tau ma, mungkin Dimas kali. Kemarin dia minta izin sama papa buat ajak Dara keluar." Jawab Papa Dara

"Ohh, yaudah mama bukain pintu dulu pa."

.

.

Ceklek..

"Ehh, nak Dimas mau apa kesini?"

"Ehh ini tan, Dimas mau ajak Dara keluar. Kemarin udah janjian dan udah minta izin sama om"

"ohhgitu, yaudah masuk dulu gih nak Dimas. Sebentar tante panggilkan Dara nya."

"Iya, makasih tante"

.

.

.

"Rara sayang Dimas udah datang tuh, buruan keluar. Gak baik buat tamu nunggu"

"Iya bentar ma"

.

.

Dara pun keluar kamar dan segera menuju ruang keluarga dimana Papa, Mama dan si kunyuk Dimas berada.

Setelah sampai di ruang keluarga, semua mata langsung menatap Dara dengan tatapan yang sulit diartikan.

Bagaimana tidak? Dara dengan percaya dirinya memakai baju kebaya jadul dengan sebuah sanggulan di kepala yang memberi kesan tua?.


Flashback on

"Oh, gimana kalau gue dandan ala-ala cewek zaman dulu? Kan keren tuh pake kebaya jadul, rambut disanggul. Pasti Dimas bakalan ilfeel sama gue dan gak bakal ganggu hari-hari gue lagi." Tuturnya kepada sahabatnya Velly via telepon.

"Gila lo Ra, yakali sampai segitunya. Segitu bencinya ya lo sama dia?"

"Ya nggak sih, cuman dia tuh nyebelin banget"

"Yaudah deh terserah lo aja, asal jangan sampai.."

"Jangan sampai apa?"

"Entar lo tau sendiri Ra"

"Yaudah deh, gue mau siap-siap dulu. Entar lagi Dimas pasti datang"

"Oke"


Flashback off


"Ini Dara?"

"Iya ma, ini Dara anak mama yang paling cantik"

"Kok dandanan kamu begini?"

"Ihh, ini lagi trend tau ma"

"Trend apaan kayak begini"

"Mama gak tau ih, yaudah Dara pamit ya ma,pa"

"Seriusan kamu keluar pakai pakaian dan rambut kamu ini?sanggul? Dimas udah ganteng-ganteng begitu, kamu kok penampilannya kayak begini"

"Ihh biarin, kamu masih mau gak keluar sama aku dengan penampilanku begini? Kalau malu yaudah gak usah keluar"

"Gapapa kok, kamu masih cantik dengan penampilan begitu. Yaudah om tante Dimas pamit keluar sebentar sama Dara" Dimas pun menyalami orang tua Dara satu per satu.

"Maafin anak om ya Dimas, kelakuannya emang begitu"

"Iya gapapa kok om. Santai aja"

"Dara pergi ya ma pa. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Mobil mereka sekarang terjebak dengan macetnya ibukota.

"Emangnya kita mau kemana sih?"

"Ya pastinya ke suatu tempat"

"Isss, dari tadi kok gak nyampe-nyampe sih?"

"Sabar, entar lagi nyampe kok"

"Uhhhhfffttt" desah Dara jengkel

..

"Gala dinner? Ihhh, lo kok gak bilang mau kesini sih"

"Ya ngapain juga aku bilang"

"Ya harusnya lo bilang dong, jadinya kan gue gak bakalan berpenampilan kayak gini. Aduh, malu banget gue"

"Kamu sih, ngapain juga pake kayak gituan? Pasti kamu mau mempermalukanku kan dengan kamu berpenampilan begitu"

"Gak ahh mana ada"

Isss, kok kayak senjata makan tuan gini ya?-batin Dara

"Yaudah ayo masuk"

.

Semua mata memandang Dara dengan penuh kegelian. Dara pun hanya bisa menunduk malu sambil berjalan menuju meja mereka.

"Makanya lain kali jangan begini, jadi senjata makan tuan kan? Sekarang jadi kamu yang malu kan?"

Dara hanya bisa menunduk dan menunduk. Saat makan pun ia hanya menunduk tidak berani menatap sekelilingnya.


<<<<<<<>>>>>>>>>


Maaf juga, part yang ini pendek banget.

Juli Natalia

Penulis Amatir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dara & DimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang