Part 3

23 1 0
                                    

Yuna membuka matanya, diliriknya jam yang ada di dinding kamarnya. Sudah pukul 5 sore. Yuna segera bangkit dari ranjangnya. Yuna tidak mendapati Dava dikamarnya. Yuna langsung keluar untuk mencari Dava. Lalu Yuna pergi keruang tamu dirumahnya, mungkin saja Dava sedang menonton tv disana atau dia sedang di dapur, mungkin saja dia lapar dan membuat makanan. Tapi usaha Yuna nihil, dia tidak menemukan Dava dimana mana.

Lalu Yuna memutuskan untuk menanyakannya kepada bibi.

"Bi... Liat Dava gak?"
"Ahh... Iya, tadi dia nitip pesan untuk Yuna. Dia harus pergi karna ada perlu, katanya gak tega bangunin Yuna. Jadi dia pergi aja, buru buru kayaknya"
"Ahh makasih ya bi" Yuna kembali pergi kekamarnya. Dia bingung  tidak biasanya Dava seperti ini. Tidak biasanya Dava meninggalkan Yuna seperti ini. Yahh. Walaupun ini bukan masalah yang harus di permasalahkan, tapi aneh saja Dava seperti ini.

Yuna mengambil hpnya dan membuka line di hpnya.

Lo kok gak bilang mau pergi?

1 menit, 3 menit, 5 menit. Tidak ada jawaban dari Dava. Yuna jadi kesal sendiri. Tidak biasanya Dava seperti ini, biasanya Dava selalu ada untuk Yuna. Tapi sekarang.. Ah sudahlah.

Dava
Uii
Gue nanya sama lo nih..
Babe...
Balas kek
Ih kzl..
Woi sempak tuyul.

Yuna masih setia memegang hpnya, mana tau ada jawaban dari Dava. Memang benar, menunggu itu lelah.

Ting!!!

Yuna langsung membuka pesan di hpnya.

Apaan sempak jenglot? Maap tadi gue buru buru, gue juga gak tega bangunin lo. Tadi nyokap gue minta di antar ke pasar. Tapi sekarang udah kelar kok. Gue otw sana. Wait yak babe..

Panjang amat mas nulisnya, niat bener lu yak. Wkwkwkwk
Iye dah

Tak lama kemudian Dava sudah sampai di depan rumah Yuna.
Yuna melihat hpnya, ada telvon dari Dava. Tanpa pikir panjang Yuna mengangkatnya.

Apaan?

Bukain pintu dong..

Yaelah lu masuk aja, manja amat sih.

Cepetan buka Unaaa...

Yuna segera bangkit dari duduknya dan membukakan pintu untuk Dava. Tapi yuna tidak melihat puncak hidung Dava di depan pintu rumahnya.

Lo dimana? Gue didepan nih. Gak usah becanda deh Dava..

Keluar deh, gue di depan. Cepet ya..

Tuuuttttt.... Dava memutuskan sambungan telvonnya. Yuna langsung menuju tempat Dava. Disana Dava sudah berdiri didekat mobilnya.

"Kok lo gak masuk?"
"Gue mau ngajak lo jalan. Ayok" Dava langsung menarik tangan Yuna dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil Dava. Yuna hanya menurut dan masuk kedalam mobil Dava.

Dava mau mengajak Yuna kemana, saat ini Yuna hanya memakai pakaian rumah, celana pendek dan sweater rumahan. Rambutnya dikuncir asal. Sandal jepit. Dan muka bantal.

"Kita kemana?" tanya Yuna membuka pembicaraan.

"Jalan dong, sekarang kan malam minggu babe" ucap Dava girang kepada Yuna. Apa dia tidak sadar dia sedang membawa Yuna yang berpenampilan bisa dibilang tidak ada bagus bagusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

seNior giLa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang