04

63 3 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi sangat keras.
Sebelum semua murid keluar dari gerbang sekolah, mereka melakukan finger print atau absen online.

"Kamu pulang naik apa Chris hari ini?" tanya Jessie dan Chaca barengan.

"Pulang bareng kalian saja deh." jawab Christy.

Jarang sekali Christy pulang dengan kedua teman nya itu.
Setiap hari pasti ia selalu dijemput oleh ayah nya.

"Permisi kk mau tanya yang nama nya Christy mana ya?" tanya Fasa salah satu anggota osis.

"Saya kak, kenapa?" Christy kebingungan sendiri ada urusan apa dirinya dengan Fasa?

"Bisa ikut saya sebentar ke lantai 5?"

"Hah mau ngapain ke lantai 5 kak?" sela Chaca disaat Christy ingin memberi pertanyaan yang sama.

"Ada seseorang ingin bertemu."

"Seseorang? Chris lu punya pacar?" tanya Jessie.

Christy menggeleng kebingungan.
Siapa yang ingin menemui nya dilantai 5?
Ia hanya mengikuti Fasa ke lantai 5 sementara kedua teman nya itu segera pulang duluan karna hari sudah menunjukan pukul 4 sore.

"Tutup mata mu pakai ini ya.." Fasa memberikan kain penutup mata untuk Christy.

Christy menerima kain penutup mata itu.
Ia semakin kebingungan sebenernya ada apa?kenapa harus ditutup seperti ini?

"Sekarang kak?" tanya Christy polos.

"Cepatlah jangan banyak bicara!" jawab Fasa membantu untuk mengikat kain penutup mata.

Takut?
Itulah yang dirasakan Christy saat ini.
Ia takut sekali bisa berada di lantai 5 sendirian.
Wait! Dimana Fasa?
Mengapa rasanya seperti tidak ada orang disekitar nya?

"Kak?" panggil Christy gemeter.

Tidak ada jawaban satupun.
Ia semakin takut.
Perasaan gemetar dan takut sukses bercampur aduk.

2 menit kemudian...

"Silahkan buka," teriak seseorang yang sangat dikenal oleh Christy.

Christy segera melepaskan ikatan kain penutup mata itu.
"Kak Gi--" Banyak taburan bunga mawar berbentuk love dan balon.
Christy benar-benar terkejut siapa yang telah membuat ini semua?

"Apa kau suka sayang?" tanya Gio berdiri disamping Christy.

"Sangat suka kak.."

Christy terpaku melihat keindahan kejutan dari Gio.
Ini bukan hari ulang tahun nya, tapi kenapa Gio melakukan hal ini?
Dan bagaimana ia bisa tau kalo Christy menyukai bunga mawar?

"Kak ini bukan--"

"Aku tau ulang tahun mu sudah lewat,"

"Anggap saja ini hadiah ulang tahun mu dari ku." sambung Gio.

Deg!
Deg!
Deg!

Ini pasti mimpi! Pasti!
Tidak mungkin Gio melakukan hal romantis seperti ini!
Pasti ini hanya mimpi atau hayalan Christy saja.

Christy mencubit pipi nya pelan untuk memastikan.

"Ini bukan mimpi sayang." ucap Gio yang tiba-tiba mencium pipi Christy.

Deg!
Deg!
Deg!

Jantung Christy pasti selalu berdebar-debar dua kali lipat saat bersama Gio.

"Gio apa apaan ini?!" teriak Clerania merusak kejutan tersebut.

"Kau bisa lihat sendiri 'kan?" raut wajah Gio langsung berubah dingin saat melihat kehadiran Clerania.

"Aku tidak bisa terima ini Gio! Aku masih sayang kamu!" Clerania segera mencium bibir Gio dihadapan Christy.

#Pletek!
Hati Christy rasanya hancur melihat adegan itu.
Lebih baik ia pergi darisini daripada terus terusan disini.

Hati Christy rasanya meledak hancur..Sangat hancur!
Awalnya ia sangat senang dengan kejutan ini.
Tapi setelah Clerania datang, ia sadar dari kelakuan Clerania jelas sekali bahwa tidak mau pisah dengan Gio.

Christy menghubungi kedua teman nya itu.
Ia ingin hati nya merasa reda.

"Christy!" teriak Jessie dan Chaca barengan.

Mereka berpelukan.
Jujur, saat bersama sahabat perasaan kita akan selalu tenang dan bahagia.

"Tadi disekolah ngapain Chris?" tanya Jessie.

Christy terdiam.
Ia tidak tau harus menjawab apa.
"Itu tidak penting."

"Kamu kenapa Chris kaya ada masalah besar aja deh." canda Chaca.

"Huft..pliss jangan bahas kejadian itu guys."

"Emang apa yang telah terjadi? Ayo jujur lah ke kami."

"Aku melihat kak Clerania mencium bibir kak Gio.."

"What ciuman?!" Jessie dan Chaca sangat kaget mendengar nya.

"Sabar sayang ku..Christy perempuan yang kuat kan?" hibur Jessie dan Chaca.

Tanpa disadari Christy meneteskan air matanya.
Sungguh ia sangat tidak kuat menahan nangis.

"Don't cry baby.." Jessie menghapus air mata Christy.

"Makan ice cream yuk? Aku traktir deh." usul Chaca untuk menenangkan pikiran dan perasaan Christy.

Jessie bersemangat sekali bila mendengar 'ice cream'.
"Boleh tuh Ca."

"Senyum dong Chris lupa'in kejadian tadi."

Christy mengangguk pelan seraya menghapus air mata nya.

Mereka berjalan menuju ke kedai ice cream.
Sahabat memang orang terbaik pelengkap hidup kita sebagai manusia.
Sahabatlah yang selalu ada dalam keadaan susah maupun senang.

Tbc~
Sedikit info ya..Berawal Dari Tatapan update sesuai waktu luang author..
Maaf ya author suka sibuk sama tugas sekolah
Jangan lupa vote dan comment

Berawal Dari TatapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang