Pendidikan

3.3K 149 42
                                    

Dilansir dari Wikipedia.com, antara Jepang dan Korea Selatan, hampir sama dalam sistem pendidikan. Mereka tergolong disiplin, tepat waktu dan selalu mengutamakan kejujuran dalam mengerjakan setiap tugas. Baik itu ujian harian atau ujian masuk Universitas.

Lalu?  Apa saja itu?

Oke, Author akan bahas Jepang dulu.

1. Jam belajar
Di Jepang, para pelajar masuk mulai jam 08.50. Itu karena perbedaan waktu terbit matahari antara Jepang dan Indonesia. Di sana, jam 07.00, setara dengan jam 05.30 waktu Indonesia. Tapi, rata-rata jam pulang sekolah mereka pukul 16.00. Kebanyakan dari mereka bahkan mengambil kursus hingga pulang tengah malam dan ada juga yang bekerja paruh waktu. Rata-rata pelajar Jepang, tidur di atas jam 11 malam!

2. Awal masuk sekolah/ kuliah.
Sekolah dan perkuliahan, dimulai saat bulan April, bertepatan dengan fenomena mekarnya bunga Sakura. Menurut kepercayaan orang Jepang, bunga yang sangat populer di dunia itu adalah penambah mood terbaik dalam menyerap mata pelajaran.

3. Hari libur.
Para siswa Jepang, libur selama enam minggu selama musim panas, dua minggu pas musim semi dan musim dingin (Woow). Itulah kenapa pas musim panas berlangsung, banyak yang mengambil kerja paruh waktu untuk mengisi banyak waktu luang.

4. Bekal makanan.
Tidak seperti di Indonesia, siswa Jepang juga Korea, memilih membawa bekal atau istilah populernya Bento untuk mengisi perut kala lapar di sekolah. Namun, ada juga sekolah yang membelakukan sistem kupon untuk ditukar di kantin sekolah yang tentu saja, gizinya tidak perlu lagi dipertanyakan.

Bento khas Jepang, biasa dihias seperti ini. Lucu ya? tapi kalau menurut lidah indonesia yang sudah kena 'micin', rasa makanan seperti ini terasa hambar.

5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


5. Mata pelajaran.
Tidak jauh beda dengan negeri gingseng dan sekolah di belahan dunia lainnya. Selain bahasa inggris dan matematika, Ada kelas khusus lainnya yang dianggap tak kalah penting. Yaitu seni kaligrafi (Shodo) dan puisi (Haiku). Jadi intinya, siswa Jepang selalu diajarkan untuk menghargai seni dan budaya mereka sendiri.

6. Seragam.
Seragam sailor untuk siswa perempuan dan seragam ala militer untuk laki-laki. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa seragam siswa perempuan itu pendek? Rata-rata 16,7 di atas lutut lho!

 Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa seragam siswa perempuan itu pendek? Rata-rata 16,7 di atas lutut lho!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata ada sejarahnya dan kalau dijelaskan di sini, memakan banyak ruang (hahaha).
Intinya, dulu rok sma Jepang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Namun, karena tidak bebas bergerak, Elizabeth Lee (Kepala sekolah Fukuoka jo Gakuin) mendatangi seorang penjahit untuk masalah tersebut. Siapa sangka? Dari seragam ribet bentuk kimono jaman dulu, berubah jadi rok super mini di jaman modern? Dan, sekarang anehnya jika ada siswa Jepang yang tidak memakai rok mini ke sekolah akan dikenakan sanksi (Woow!)

7. Piket.
Sama seperti di Indonesia atau Korea, Jepang memberlakukan sistem kerja team untuk bersih-bersih kelas, toilet dan halaman. Mereka percaya, dengan seperti itu, sosialisasi juga kepedulian antar sesama bisa terjalin dengan baik.

Beralih ke Korea. Mungkin, agak ekstrem ya? Meski tidak berbeda jauh dengan Jepang, sistem pendidikan Korea sangat mengutamakan kompetisi. Itulah mengapa, dari peringkat 5 langsung menggeser Finlandia yang mulanya peringkat satu.

Apa aja sih?

1. Jam belajar.
Kalau di Jepang jam empat sore sudah bersiap untuk pulang, ini dia jadwal sekolah di Korea;
*Untuk SMP, (13-14 tahun) berangkat jam 7 pagi - 5 sore.
*SMP (15 tahun) 7 pagi- 7 malam.
*SMA/kuliah (16-18 tahun)  7 pagi-10 malam.

Buset! Kalau di drama kok beda yah? Ada yang bisa kerja paruh waktu juga! Padahal kenyataannya, para siswa di Seoul sepulang sekolah itu masih harus les di luar sekolah. Istilahnya Hagwon. Rata-rata jam pulang les paling awal jam sebelas dan paling akhir jam 12.20!

Kapan pacarannya? Jadi ingat The Heirs, perasaan enak-enak aja tuh oppa Min Ho?

Yang membedakan kalau di Jepang hari sabtu pulang setengah hari, di Korea tetap full day! Zzzzzzz... Mbayanginnya dah gagal total!

2. Guru.
Lagi-lagi gagal fokus dengan drama. Kalau di drama BBF, guru diabaikan. Di masyarakat korea, Guru setingkat dewa. Gaji boleh kalah dengan pengusaha, tapi profesi ini punya kelas sosial tinggi di sana.

3. Uang tunjangan pendidikan.
Secara garis besar, baik Jepang maupun Korea, pemerintah adalah penanggung jawab pendidikan hingga tamat SMP (wajib belajar 9 Tahun) tapi, lepas dari semua itu, di Korea sendiri untuk SMA, tergolong mahal dan hampir tidak terjangkau.

Untuk sekolah swasta, dari seragam yang bahkan diiklankan SNSD sampai ruang kelas yang full elektronik. Jadi, kalau sekolah negeri sudah full kapasitas, kadang para siswa kalangan menengah ke bawah harus menunggu tahun depan untuk melanjutkan pendidikan.

4. Senioritas
Tidak di belahan dunia manapun, yang namanya pelonco kakak kelas ke adik kelas pasti selalu ada. Namun, di Korea, punya kebiasaan muda harus menghormati yang tua. Tidak heran, angka bullying juga pemerasan tergolong tinggi. Jepang adalah peringkat kedua setelah Korea dimana selama setahun terakhir, 100 siswa sekolah bunuh diri karena di tekanan pergaulan.

5. Tingkat stres juga bunuh diri.
Di sebuah program televisi KBS, pernah menghadirkan pelajar usia 14 tahun yang selalu menangis dalam tidur. Dia depresi karena orang tuanya menyuruh mengikuti 11 akademi (kursus) dalam sebulan terakhir. Sampai-sampai ia tidak punyq waktu untuk bermain atau menonton televisi. Yang menyedihkan di sini adalah, gadis kecil itu di tahun yang sama melakukan percobaan bunuh diri.

Biasanya, orangtua di Korea yang sadar akan beban berat sang anak memilih mengirim mereka ke untuk bersekolah ke Amerika. Selain lulusan yang dianggap setara jam pelajaran yang ada di sana lebih manusiawi daripada negaranya sendiri.

Sampai di sini, adakah yang masih berminat menjadi pelajar Korea? Hatiku 60% untuk Jepang. Hahaha.

Referensi ini aku ambil dari beberapa blog, kisah nyata para pelajar Indonesia yang mengalami pertukaran pelajar selama setahun di sana.

https://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8607341334

https://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8607341334

Buat referensi drakor yang benar-benar menggambarkan suasana sekolah adalah God of study.










Jepang vs KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang