Okay silahkan dibaca kelanjutannya..
Jangan lupa vote sama comment nya guys..
Thanks!
" Shayn, ayo bangun kita renungan pagi dulu.." ucap Eve sambil mengecup kening Shayn.
"Iya mom.." ucap Shayn.
Mereka melakukan renungan pagi kemudian mereka jogging berkelilng di sekitar mansionnya. Setelah 30 menit mereka kembali dan memulai aktivitasnya masing-masing. Shayn masih terpikir dengan perkataan daddynya yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Flashback on
" Shayn gimana hubungan kamu sama Theo? "
"Baik dad.. dia juga baik, possessive sama kaya daddy.. dan,dia juga suka buat aku kesal." Ucap Shayn sambil terus berlari.
"Oh gituu.. ya mungkin dia mau buat kamu banyak bicara ajaa.. Oh iyaa.. minggu depan kamu libur kann?"
"Iya dad.. kakak kelas 12 mau UASBN" jawab Shayn
"Berarti Theo udah mau lulus dong... Berarti kamu sama Theo sebentar lagi dong.." ucap Nicho yang ambigu
"Iyalah dad.. Gimana Shayn? Ucap Eve yang juga ambigu.
"Enggaklah mom.. dad.. aku masih 2 tahun lagii." Ucap Shayn yang menurutnya orang tuanya membicaakan kelulusannya.
"Hahaa.. bukan itu Shayn yang kita bicarain." Ucap Nicho.
"Iiihh.. apasih.. gak ngeh Shayn.. " ucap Shayn yang masih asik berlari.
"Ya udah ntar juga kamu tahu kok.." ucap Eve menyelesaikan pembicaraan mereka.
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Shayn turun ke bawah dan terlihat daddynya sedang memeluk mommynya dari belakang ketika sedang membuatkan susu untuk Shayn. Shayn juga tidak mau kalah, dia malah ikut-ikutan juga.
"Mommyy........... daddy awasss... " ucap Shayn sambil berlari kemudian memeluk Eve kemudian Nicho yang tersingkir ke samping.
"Shayn.. kamu gak boleh begituu.. kamu ganggu ajaa.." ucap Nicho masih dengan wajah kesalnya.
"Shayn.. lepas dulu nak.. ini kita sarapan dulu ya.. daddy jugaa, gitu aja kayak anak kecil. " ucap Eve sambil senyum-senyum melihat Nicho.
"Iyaa.. kan Cuma becanda ajaa..." ucap Nicho.
Mereka sarapan dalam diam, kemudian terdengar suara mesin mobil, dan masuklah seorang Theo dengan wajahnya yang segar.
"Eh, Theo.. sini sarapan dulu.." ucap Eve
"Hai tante.. hai om, hai Shayn.. iya tan, aku tadi udah sarapan, aku nunggu di ruang tamu aja ya.." sapa Theo.
"Nggak.. kamu disini aja. Duduk disana.." Ucap Nicho sambil menunjukkan kursi di sebelah Shayn.
"Eh.. Iya deh om."
"Theo.. kamu minggu depan udah UASBN kann? Jangan mikirin perusahaan dulu, fokus belajar aja untuk minggu depan.. tidur yang cukup biar tu mata panda hilang. Walaupun kamu jenius tapi juga perlu istirahat yang cukup, latihan-latihan soal.. kalo mau santai gak belajar juga gak papa tapi jangan ngerjain urusan perusahaan, jangan sampai kurang istirahat." Ucap Nicho panjang lebar menasihati Theo. Nicho orangnya jeli sekali ketika melihat penampilan orang.
"Duh,, kok om Nicho tau sih.. padahal tadi udah gue tutupin sama make-up nya mommy. Pantes aja si Shayn gak bisa bohong, karena om Nicho pasti akan langsung tahu semuanya." Batin Theo. "Iya om.. nanggung om tadi malem." Ucap Theo sesuai fakta.
"Shayn kamu tu perhatiin juga si Theo, jangan cuek..." ucap Eve.
"Iyaa mom.. tapi aku gak bisa seperhatian daddy kayak gituu.. kasihan si Theo udah pakai make-up tante Hanna buat nutupin lingkaran hitamnya, tapi daddy masih tau. Sabar ya bang.." ucap Shayn sambil memerhatikan mata Theo dan dia tahu bahwa Theo sudah menutupi lingkaran hitam di matanya dan tampil sesegar mungkin.
"Yah.. Shayn, kok kamu tahu?" ucap Theo dengan wajah bertanya-tanya dan mulai malu karena ketahuan memakai make-up mommynya.
Shayn melihat ke sebelah kirinya melihat Theo dengan raut muka yang malu dan kikuk. Walaupun Shayn masih kecil dan masih belum ber-make-up tapi ia sudah sering menonton tuorial make-up di youtube. Jadi, ya dia bisa tau yang dipakai Theo itu concealer untuk menutupi lingkaran hitam di matanya.
"Iyaa udah, sekarang abisin dulu sarapannya biar nanti gak telat ke sekolah." Ucap Eve memecah kekikukan di antara mereka.
Mereka kembali melanjutkan sarapan mereka hingga selesai kemudian berangkat ke sekolah sambil berpamitan dengan Eve dan Nicho.
"Theo jangan lupa ya jagain Shayn terus, om udah percaya sama kamu ya jadi om gak usah lagi terus pantauin Shayn setiap waktu." Ucap Nicho dengan santai.
"Hah????!!! Daddyy.. jadi selama ini? Daddy pantauin Shayn terus? Tanpa Shayn tau dan.. mommyyy.." ucap Shayn terkejut dan merengek kepada mommynya.
"Iyaa.. kan kamu gak macem-macem cuman jarang ngomong aja, jadi daddy gak ada negur kamu. Mommy tidak tahu tentang itu semua." Ucap Nicho.
"Iyaa.. daddy gak pernah cerita sama mommy tapi ya sepertinya mommy sudah menebak itu. Secara daddy kamu gak akan pernah biarin kamu lecet dikit aja." Ucap Eve
"Iihhh... pantesan nyuruh aku masuk sekolah yang sama kaya' bang Theo biar dia juga bisa mantauin." Ucap Shayn masih sedikit kesal.
"Theo.. kalian pergi sekarang aja ya, nanti kalian telat lagi. Jangan terlalu over protective sama Shayn." Ucap Eve karena jam sudah menunjukkan pukul 06.50 am. Mereka masuk pada pukul 07.20.
"Gak. Gak papa over protective sama Shayn tapi jangan buat dia jadi gak nyaman ya." Ucap Nicho menyela perkataan sang istri.
"Hehe.. iya tante, iya om. Lagian aku juga minggu depan bakal USBN jadi yaa, gak bisa lagi sama-sama Shayn di sekolah. Oke om, tante kami berangkat dulu ya." Tutup Theo sambil pamit dan menyalami Nicho dan Eve.
Begitu juga dengan Shayn yang pamit kepada kedua orangtuanya dan kemudian mencium pipi Eve dan Nicho dan Nicho kembali mencium kening Shayn.
Okeee.. jadi itu kelanjutannya..
Moga-moga kalian suka yaa.. dan semoga cerita ini gak gajee..
Jangan lupa VOMENT nya yaa..
Ta-ra!
YOU ARE READING
My possessive daddy as same as mine ! (MPDSM)
Teen Fiction"Shayn kamu istirahat langsung ya, belum ada pr kan di sekolah barumu?" "Shayn tidur! Udah malem angin di luar gak bagus buat kamu." "Gak ada penolakan lagi Shayn!" -Nicholas Ivander Russel a.k.a Daddy Shayn- "You're mine now, and i don't like to sh...