P A R T 1 2

1.5K 61 21
                                    

Okay hai guys.. after long tym no c u.. haha..
Happy reading !!

______________________________________

"Emang Shayn mau sama lo ?" Tanya Axel.

"Ya mau lah." Ucap Theo dengan pd nya.

"By.. bener ini pacar kamu ?" Tanya Axel lagi tapi kali ini kepada Shayn.

"Iya Axel.. kamu nggak inget ini si Theo yang dulu waktu kalian kecil pernah main bola bareng ? Terus bikim Shayn nangis gara-gara dicuekin kalian ?" Kali ini bukan Shayn yang membalas tetapi Nicho.

"Hah ? Theo? Theo yang mana ya? " ucap Axel masih dengan wajah bingungnya.

"Emang saya dulu pernah main sama dia om ? Dia siapa sih?" Tanya Theo.

"Ini Axel, abang sepupunya Shayn yang dulu tinggal disini terus pindah ke Melbourne. Kamu juga gak ingat ?"
Jelas Nicho sekali lagi.

Sementara itu, Shayn sudah pergi ke dapur dengan mommynya. Shayn masih mencari dimana keberadaan makanan favouritenya itu sedangkan Eve -mommy Shayn- sedang membuat air jeruk hangat untuk mereka minum.

"Oohh.. saya tau nih om.. iya dulu kita akrab banget." Ucap Axel setelah berpikir.

"Oh lo Axel yang suka nyubitin pipi Shayn kann??" Tanya Theo. Karena memang dari kecil si Axel udah suka nyubitin pipi chubbynya si Shayn.

"Haha iyaa.. kemana aja lo ? Udah tinggi aja sekarang. Gue bener-bener gak tau kalo ini lo. Theo... theo.. sampai sekarang mah gue masih sering itu nyubit pipinya yang tambah gembul." Ucap Axel.

"Sudah ingat kan kalian.. om ke atas dulu." Pamit Nicho sambil berjalan ke atas.

"Jangan dicubitin mulu lah.. sakit itu pipinya.. liat tadi udah merah." Protes Theo.

"Udah gak papa.. bentaran juga hilang itu." Ucapnya. Kemudian ia menoleh ke kiri dan kanan ternyata si Shayn gak ada lagi. "Mana tuh anak.. main pergi aja."

"Tadi ke dapur kayaknya mau cari itu cake deh." Jawab Theo. Ternyata fokus Theo tetap ada di Shayn.

"Eh.. bro lo bener itu pacaran sama Shayn? "

"Iyaa.. kenapa emang?" Tanya Theo dengan muka yang agak tidak terima ditanyain begitu

"Enggak.. santai ajaa.. ternyata itu anak mau juga pacaran.. perasaan selama ini dia kayak benci gitu kalo dibilangin masalah cowok atau pacaran.. haha" ingatnya saat dulu Shayn disinggung masalah cowok dan pacaran malah ngomel-ngomel tidak jelas.

"Iyaa.. tapi kan kita dijodohin tu dari kecil.. ya udah kita mulai ajaa.." jelas Theo.

Kemudian Shayn datang dari dapur bersama mommy nya..

"Manaaaa bangg??" Tanya Shayn

"Apa?"

"Oleh-olehnya tadii."

"Kiss dulu dongg.."

Baru selangkah Shayn maju, Theo sudah menghalanginya..

"Eehhh.. gak ada kiss kiss an.. kasih aja sih xel.. gak usah pake banyak syarat." Ucap Theo.

"Wahh.. gak bisa dong.. ini tadi gue datang bukannya disambut.. dipeluk kek.. dicium kek.. jauh-jauh dari Melbourne.. eh malah dicuekin.." ucapnya sambil terkekeh pelan menahan kesal.

"Ya udah.. sini gue peluk cium lo." Ucap Theo dengan muka datarnya.

"Ehh.. gue masih normal ya."

"Ishhh.. udah dong.. sini kasihin Shayn kuenyaa... udah mau banget inii..." ucap Shayn yang kesal melihat mereka.

"Udahlah kasih aja.." ucap Theo lagi dengan muka datar tanpa ekspresinya.

"Yeee.. udah ni.. ambil ni Shayn.. ngeliat muka Theo serasa kayak apa gue." Ucap Axel sambil mengeluarkan plastik cake shop dari tasnya dan memberinya kepada Shayn.

"Wuahhh.... thank you so much abang Axell" pekik Shayn dengan girangnya dan langsung mencomot kue kesukaannya itu. Dia tadi sudah mencuci tangan duluan saat di dapur.

Shayn sibuk memakan kuenya, sedangkan Theo dan Axel kembali bercerita masa kecil mereka.
Tiba-tiba Nicho datangg dari atas.

"Sweetheart.. makannya pelan-pelan.. ini berantakan semua.. rambut kemana, coklatnya kemana." Ucap Nicho yang perhatiannya langsung tertuju ke Shayn.

Dia langsung mengelap bekas cokelat di sekitar mulut Shayn dengan tisu basah yang ada di meja samping sofa yang Shayn duduki. Kemudian menjumput rambut Shayn dan mengikatnya menggunakan ikat rambut yang juga terletak di meja samping Shayn.

"Makasih daddy.. inii kuenya bang Axel enak bangett.." ucap Shayn lalu mencium pipi daddynya yang berada di samping kepalanya.

"Duhh.. mesra amat ya yo.. lo pernah gak kayak begituan ama Shayn?" Tanya Axel sambil melihat tingkah laku ayah anak itu.

"Yee.. mana adaa... dia mah polos amat... padahal gue suka lihat dia celemotan kayak gitu tadii.. hahaha" ucap Theo yang memang daritadi matanya tertuju pada Shayn

"Yah eloo.. kalah saing tu sama om Nicho.. hahahha" ucap Axel dengan tawa besarnya.

"Kalian ngobrolin apa? Seru banget ketawanya.." ucap Nicho sambil mengalihkan pandangannya ke arah Theo dan Axel.

"Ga ada om.. ini si Theo ga pernah di kiss Shayn katanya." Ucap Axel yang membuat Theo melotot.

"Ya bagus dong." Balas singkat Nicho. Kemudian berjalan ke dapur.

Nicho ini sifatnya sama seperti Theo. Dingin. Tapi perhatian banget sama orang yang dia sayang, saking perhatiannya sampai buat orang itu merasa berlebihan.

"Ahahahha.. mampus lo bro. Ga dikasih izin tu. Ahaha" ucap Axel masih dengan tawanya.

Theo diam saja. Dia mah cuek. Theo berjalan ke dekat Shayn dan meminta bagi kuenya.

"Enak banget ya?" Tanya Theo

"Iyaa.. aku sukaa." Jawab Shayn dengan senyumnya.

"Mana coba.." ucap Theo sambil membuka mulutnya.

"Ohh.. abang mau juga? Nih.. " Shayn paham dengan Theo yang sudah membuka mulutnya pun memberi satu suapan ke Theo.

"Enak. Manis. Kaya kamu." Jawab Theo.

"..." Shayn hanya tersenyum.

Cup

"Lebih manis yang ini tapi." Ucapnya lagi setelah mengecup ujung bibir Shayn yang terdapat cokelatnya.

"Woyy!! Ga boleh tu kaya gituan di depan gue!" Teriak Axel setelah mengangkat kepalanya dan mengalihkan perhatiannya dari ponsel di tangannya.

Sementara Shayn, dia hanya diam. Bukan. Ini bukan pertama kali. Ia sudah biasa diperlakukan begitu sama daddy dan mommynya. Tapi ini pertama kali Shayn diperlakukan begitu oleh kekasihnya. Lelaki lain yang sekarang jadi kekasihnya. Iya kekasihnya. Pacar Shayn. Oh my God! Shayn malu. Pipinya merona. Merah karena dicubit Axel tadi sudah hilang, dan kini digantikan merah karena malu, malu karena Theo. Jantungnya juga berdegup lebih kencang.

"Aaaa... bang Theo.. " jeritnya dalam hati.


TBC.

Maafkan aku yang terlalu acuh dengan cerita ini. Tapi aku bakal tamatin kook. Sabar ya. Terimakasih tetap membaca. Komen kalian aku baca kook. Nanti aku bales. Udah ga sabar mau update soalnya. Terimakasih yaa.. tetep baca.. jangan lupa vote sama comment yaa..

Klik tanda bintang 😘

My possessive daddy as same as mine ! (MPDSM)Where stories live. Discover now