Part 4

105 0 0
                                    

Pesawat akhirnya sampai di bandara korea. Yeon dan semua staf yang sudah turun lebih dulu, membawa barang mereka yang sudah tertata di depan bandara, langsung memasukannya kedalam mobil barang-barang. Yah, Yeon ini pekerjaannya yang menurutnya sangat melelahkan dan menyenangkan, world tour BigBang kali ini menuju tempat yang berbeda-beda, peryama di amerika, kedua di paris, ketiga jepang yang baru saja dua hari yang lalu selesai. Ini sama saja dengan jalan-jalan gratis buat Yeon yang tidak pernah kemana-mana.

"apakah kamu sudah selesai Yeon?" kata salah satu staf yang membanginkan Yeon dari lamunannya.

"Ya, tinggal menunggu mobil G.d untuk mengambil barang-barang pribadinya." kata Yeon sambil menunjuk sebuah koper besar berwarna hitam dengan banyal lambang dan tulisan, membuat kpper itu seperti koper seorang roker.

"tentu, asisten yang lain juga masih menunggu, kalau begitu kita pulang duluan ya, terimakasih atas kerja kerasnya." sorak para staf yang kini branjak pulang dengan beberapa mobil dan bus besar yang mengangkut barang-barang tour BigBang.

"apakah pesawat mereka belum sampai?" tanya seorang yang berkerja seperti Yeon, sebagai asisten manager Taeyang, Sung Min.

"sepertinya beberapa menit lagi mereka sudah sampai" kata Yeon yang mebuat Sung Min mengangguk mengerti.

Tetapi dia memandang Yeon penasaran dengan wajah imutnya itu, yang mebuat Yeon ikut-ikutan bingung.

"apakah terjadi sesuatu antara G.d dan kamu?" tanya Sung Min dadakan yang membuat Yeon kaget, seraya jantungnya berdegup kencang. Yeon mencoba menenangkan diri untuk menjawab pertanyaan temannya itu.

"tidak ada apa-apa, biasa mungkin G.d sedang PMS waktu itu!" kataku mencoba menenangkan diri dengan gurauan.

Ya, perubahan sikap G.d membuat Yeon mati kutu untuk menahan rasa malunya untuk menghadapi tingkah G.d yang kumat akan kelakuan Yeon sendiri.

Flash Back

Tiba dihotel penginapan untuk semua staf dan personil BigBang. G.d hanya diam saja tanpa satu katapun terucap keluar dari bibirnya. G.d mendapatkan kamar lantai teratas yang berbeda kecuali unutk para staf yang berada dilantai bawah. Sehingga Yeon yang menjadi asistennya harus ikut-ikutan dikamar atas seperti asisten personil yang lain.

Yeon bingung dengan perubahan sigap G.d. Dari perjalanan pulang mereka stadiun. G.d tidak berbicara apapun, alias diam tanpa kata. Itu malah mebuat Yeon tidak lebih baik.

"kenapa hanya diam saja?" tanya Yeon pada G.d.

"tidak ada." kata G.d datar.

"apa aku melakukan kesalahan?" kata Yeon sambil menatap wajah G.d lekat-lekat.

"tidak ada." kata G.d datar lagi, yang sekarang membuat Yeon frustasi.

"ah, apakah kamu tidak bisa mengucapkan kata selain kata itu?!" kata Yeon yang kini sudah mulai kesal.

"saat ini aku tidak ingin membicarakan apapun" kata G.d dingin sedingin es, raut wajah marah kini terlukis wajahnya.

"apakah karena kejadian tadi?" pikir Yeon. Insiden dimana T.O.P memeluknya diatas panggung tadi. Yeon sebenarnya memiliki sedikit hubungan yang rumit antara dia, G.d dan T.O.P. Sebenarnya Yeon adalah kekasih G.d mereka berpacaran 1 bulan setelah Yeon berkerja sebagai asisten pribadi G.d, dimana Yeon dan G.d sudah saling mencintai satu sama salin, hingga tibalah suatu hari dimana T.O.P yang sudah Yeon anggap sebagai kakaknya sendiri menyatakan cintanya. Dan itu sempurna saat G.d mengetahuinya, G.d terkena depresi hebat saat mengetahui itu, antara memilih merelakan orang yang dicintainya untuk sahabat terbaiknya atau. menghianati sahabat terbaiknya untuk memilih gadis yang ia cintai. T.O.P tidak mengetahui hubungan G.d dan Yeon sebelumnya.

G.d dan Yeon memilih menyimpan rahasia mereka dari pada harus mebuat kontroversi yang bisa membuat gempar dunia infotemen di Korea. Akhirnya G.dpun memperbolehkan Yeon berhubungan dengan T.O.P, walaupun mereka tetap verpacaran di belakang T.O.P dan itu kadang membuat Yeon merasa bersalah dan memvuat G.d merasa tidak tenang dengan hatinya yang kadang hancur saat melihat T.O.P dan Yeon berduaan.

"kenapa? apakah aku melakukan kesalahan?" tanya Yeon sekali lagi, dia diperlakukan seperti ini oleh G.d membuatnya benar-benar frustasi tingkat dewa.

G.d masih tetap sama, hanya diam saja, sesekali bibirnya seraya akan terbuka untuk mengucapkan sesuatu tetapi kembali ter tutup lagi.

Yeon akhirnya hanya mengerucutkan bibirnya, seraya mengikuti langkah G.d menuju kamar mereka yang satu lorong. Kamar Yeon dan G.d bersebrangan entah mengapa memilih kamar mereka berdekatan, padahal kamar asisten personil yang lain saja berbeda lantai dengan artisnya. Alasan G.d adalah bahwa lebih mudah jika dirinya membutuhkan sesuatu unutuk memanggil Yeon.

"masuk!" perintah G.d yang hanya dipandangi Yeon bingung dengan maksud G.d. Tanpa pertimbangan Yeon, G.d langsung menggeret Yeon kedalam kamarnya.

~~~~~~~to be continue~~~~~

MY JOB IS MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang