Part 5

121 3 0
                                    

Gd tidur dipinggiran tempat tidur kamar hotelnya merentangkan kakinya dengan kedua tangan terlipat ke belakang kepalanya. Yeon menatap hal itu bingung sekaligus berfikir negative tentang apa yang akan dilakukan G.d.

Yeon tau persis sikap G.d saat marah dan Yeon tidak mau untuk berfikir dua kali untuk kabur. G.d saat marah selalu bersikap kehendaknya tanpa siapapun bisa melarang apa yang akan diinginkannya.

Yeon perlahan duduk disamping G.d dengan mata waswas dan sedikit kesal karena G.d masih tidak mau membuka mulutnya sedari tadi.

“apakah kau harus bersikap seperti ini padaku?” Tanya Yeon sedikit takut.

“tidak, jika kau tidak membuat masalah.” Jawab G.d dingin.

Yeon berfikir keras mencari apa kesalahan yang dia perbuat tapi tidak ketemu, tapi fikirannya langsung terpatri pada saat T.O.P memeluknya tadi.

“hah, apa salahku, aku tidak membuat masalah apapun.” Sanggah yeon masih dengan perasaan takut.

“tidak melakukan masalah katamu! Trus apa yang kau lakukan dengan T.O.P diatas panggung tadi?” sekarang nada bicara G.D sudah meninggi dan itu sudah ada peringatan siaga untuk Yeon untuk menghindari G.d.tapi tidak, Yeon tidak akan pergi sebelum menyelesaikan masalah ini. Bisa-bisa dia depresi angkut akan sikap G.d selanjutnya.

“ingat saat kau menyuruhku untuk menerima T.O.P dulu, apakah kau sudah lupa Jiyoung?” kata Yeon frustasi dan kini air matanya mulai merebak jatuh. Jiyoung adalah nama asli G.d, tapi banyak orang memanggilnya G.d, dari ji yang dibaca G dan young artinya naga atau dragon.

G.d hanya diam tidak menjawab, matanya menerawang jauh melihat langit-langit kamar hotelnya. Melihat G.d yang hanya diam saja, Yeon beranjak berdiri tapi pergelangannya langsung ditarik G.d dan alhasil sekarang Yeon jatuh diatas G.d. Yeon mencoba berdiri tapi lengan kokoh G.d langsung membungkus tubuhnya, merapatkan tubuh Yeon yang sudah tepat diatasnya, berpelukan diatas tempat tidur lebih tepatnya.

“aku ingin memelukmu, menyayangimu, mencintaimu, dan memilikimu seutuhnya seperti dulu.” Nada bicara G.d yang kini sudah merendah membuat air mata Yeon tumpah sepenuhnya  di dada bidang G.d yang terbalut kaos hitam polos.

“ap..apa kamu sungguh-sungguh Jiyoung? a…aku juga tidak mau kita seperti ini terus.” Yeon bicara sambil sesenggukan.

G.d mengelus rambut merah panjang Yeon dengan lembut menenangkan, diciumnya puncak kepala Yeon dan mengumamkan lagu nina bobok yang sangat Yeon sukai jika G.d menyanyikannya.

Sangat merdu dan menyejukkan membuat mata Yeon yang sudah lelah mulai mengatuk dipelukan G.d. mereka berduapun akhirnya tertidur seperti itu sampai pagi menjelang.

Flash back and

Yeon yang mengingat kejadian itu hanya tersenyum senang. Sung Min yang melihatnya sudah dapat mengetahui bahwa semuanya sudah baik-baik saja.

“awas..awas…” suara para pengawal langsung mebahana saat rombongan para personil BigBang  datang. Yeon yang tersadar dari lamuannya langsung mendekati G.d dan mengarahkan ke dalam mobil yang sudah terpakir rapi menununggu mereka, semua asisten yang lainpun seperti itu, membantu tuan mereka masing-masing.

Yeon duduk disebelah G.d yang kini melepaskan earphone dan memandang Yeon sambil tersenyum hangat. Yeon menerima hal itu, sontak wajahnya berubah seperti kepiting rebus. Dan G.d hanya terkikik geli melihat kemerahan wajah Yeon.

~~~~~*****~~~~~*****~~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY JOB IS MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang