02

288 113 168
                                    

Maafkan aku kalau banyak typo bertebaran..

Happy reading....

Kegiatan biasa kedua sahabat ini lakukan adalah taruhan. Taruhan apapun itu yang mereka anggap menyenangkan, tak salah jika kedua sahabat ini memiliki julukan sebagai "pasangan gila".

Dan di sinilah Risa sekarang duduk di lapangan basket memegang botol air beserta handuk kering, sambil menunggu Alfaro bertanding yang hingga kini tak kunjung selesai. Lama menunggu akhirnya Alfaro datang menghampirinya dengan keringat di sekujur tubuh, sambil merentangkan tangan bermaksud meminta handuk beserta botol air yang Risa bawa.

Sambil mengamati Alfaro yang sedang meneguk minumannya Risa bertanya "Al abis ini anterin gue nyari seragam ya?"

"Ha? Yang menang taruhan siapa? Yang seharusnya nyuruh- nyuruh siapa?" sindir Alfaro sambil menaikan sebelah alisnya "lagian lo ngapain nyari seragam lagi coba?"

"Lo gitu banget sama gue, gue nyari seragam itu ya... lo tahu lah pertumbuhan dan perkembangan gue itu masih, jadi ya... gitu deh. Pokoknya gue perlu seragam!" pinta Risa lagi pantang menyerah.

"Oke gue anterin, tapi gue mau lo neraktir gue makan. Gimana?"

"Emm.. oke gue traktir" jawab Risa akhirnya.

Setelah meneguk habis isi botol air milik Risa. Alfaro dan Risa pun bangkit dan berjalan beriringan menuju tempat parkir.

Sampai di toko pakaian Risa segera memilih pakaian yang kira - kira muat dengannya, dan tak lupa membayar dengan sangat cekatan. Karena tak ingin membuat Alfaro menunggu dan mengomel berjam jam. Selesai membeli pakaian mereka mampir di sebuah warung soto kesukaan Alfaro.
Mereka makan berhadap - hadapan, sibuk dengan pikiran masing masing. Hingga Alfaro berdehem membuka pembicaraan.

"Emm... Ris, lo makannya cepetan gue banyak tugas harus dikumpul besok. Malah udah malam lagi."

"Iya.. Iya lo kan pinter, jadi gak usah tegang gitu kali," balas Risa cuek

"Siapa yang tegang? Gue nyuruh lo cepetan makan itu, ya buat lo yang ngerjain tugas gue lah. Ngapain di sia siain coba kemenangan gue?"

"Lo... Lo... Jahat banget sumpah!" tunjuk Risa dengan wajah sedihnya "lo pinter kali Al, ngapain nyuruh gue? Yang ada tugas lo pada salah kalau gue yang kerjain."

"Ya gue nyuruh lo kerjain tugas gue bukan berarti lo yang buat ke akar akarnya. Lo tinggal nulis doang, jadi aman tugas gue gak akan salah," jelas Alfaro sambil membayar soto dan berjalan kearah motornya diparkir.

Sampai di rumah Risa benar - benar mengerjakan tugas Alfaro hingga tuntas. Selesai mengerjakan tugas Alfaro, Risa mengecek notif yang tak sempat dilihatnya tadi, dan satu notif yang membuatnya terkejut hingga tak bisa menyedipkan mata yaitu pesan dari clara sepupunya.

Clara : 'hai Ris, ini gue clara. Gue cuma mau bilang kalau minggu depan gue pindah dari Bali ke Jakarta. Gue pindah sama orangtua gue, dan kalau lo nanya kenapa? Jawabannya gue pindah sekolah karena orangtua gue pindah kerja ke sana. Dan tentang kita. Tepatnya masa lalu kita, lo udah ngelupainnya kan? Dan titipin salam kangen gue ke om, tante, sama kak Ray ya?'

Setelah membaca semua itu, Risa tak sanggup lagi jika tidak mengeluarkan semua umpatannya.

"Melupakan masa lalu katanya? Semudah itu kah dia melupakannya? Dan dia bilang apa? Titip salam? Setelah sekian lama? Haah... yang benar saja?"

Risa tak henti- hentinya mengeluarkan semua amarahnya. Karena membaca pesan dari sepupunya membuat ia ingat akan masa lalu yang tak pantas untuk diingatnya. Tak ingin memingatnya lebih dalam Risa pun memutuskan untuk tidur dan berharap, keberuntungan berpihak padahanya, membuat besok menjadi menyenangkan. Walau tak mungkin karena ia masih bersetatus babu Alfaro

inget vote and commentnya yaa..
Makasi, dan maaf kalau terlalu pendek..😂😂

Yes or No?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang