Part 2

18 0 0
                                        

Gio masih berada di restoran menunggu Leon kembali dari acara kencan dadakannya. Setelah Leon selesai dengan gadis tadi Leon kembali dan bingung karena Fira dan adiknya Rian tidak ada ditempat.

"Loh Fira sama Rian kemana?" Tanya Leon setelah ia duduk kembali ke tempatnya semula.

"Udah pulang, kayaknya tu anak liat bajingan itu lagi deh" kata Gio, Leon dapat melihat kemarahan di mata Gio.

"Siapa?" Leon merasa pembahasan kali ini menarik dari pada ia harus membahas gadis yang sudah menjadi korban pertamanya tadi.

"Gue akan cerita tapi gak disini" lanjut Gio.
Leon melirik jam tangannya, masih pukul 7 belum terlalu malam. Mereka memang mengahabiskan waktu pulang sekolah mereka hingga malam di kampung gajah.

"Ok kita kemana?" Tanya leon.

"Ikutin gue" setelah membayar makanan mereka pun melaju ke suatu tempat.

*******

Setelah mandi dan berganti pakaian fira menghempaskan tubuhnya ke ranjang queen size-nya. Fira menatap langit kamarnya kejadian di restoran tadi terulang kembali. Fira melihat sosok lelaki yang ia harap tidak akan pernah ia lihat lagi dimuka bumi ini, lelaki itu sedang keluar dari pintu restoran. Jangan, jangan lagi batinnya. Fira mencoba memejamkan matanya, melupakan semua masalah yang terjadi hari ini tak lama kemudian ia sudah masuk kealam mimpi.

Author Pov

Tak berapa lama Fira memejamkan mata tiba-tiba seseorang membangunkannya
"Firaaaaa.... bangunn ngapain lo tidur jam segini kata mami gue gak boleh tau" yahh itu suara cempreng milik Iza membangunkan Fira.

"Apaan sih. Lo ngapain disini?" Tanya Fira yang masih setengah sadar.

"Gue mau jemput lo, ayo buruan ganti baju, lo lupa ya kita kan udah janjian pengen ngumpul lo sendiri yang bilang tadi siang, kasihan Putri udah nunggu" jawab Iza panjang lebar.

Fira lupa bahwa ia memang membuat janji dengan kedua sahabatnya karena ini malam minggu.

"Oh iya gue lupa tunggu bentar gih" Fira bangkit dari ranjangnya menuju lemari baju mengambil cardigan abu-abu panjang beberapa senti diatas lutut.

"Lo yakin jalan kayak gini?" Tanya Iza ketika melihat Fira hanya memakai kaos biru malam, celana hitam pendek dan cardigan abu-abu yang lebih panjang dari celananya dan rambut yang diikat asal.

"Yap, kita kan cuma ketempat biasa aja.... eh tapi emang bener ya ini hari sabtu?" Kata Fira.

Iza hanya mengangguk dua kali memberi jawaban.

"Pentesan gue sial mulu hari ini" Fira menghela nafas panjang.

Fira memang benci hari sabtu karena kejadiann dua tahun lalu. Tiba-tiba kejadian di restoran teringat kembali, Fira mengeleng kepalanya. Gak, gue pasti salah liat pasti! Fira berkata pada dirinya dalam hati.

"Kenapa ra?" Iza bingung melihat tingkah Fira yang aneh.

"Ehh.. eng.. gak papa ko yok cabut lo bilang Putri udah nunggu" Fira mencari kunci mobilnya namun tak ketemu.

"Eh tapi kunci mobil gue.... oh iya sama Rian lo tunggu aja di bawah duluan" kata Fira.

"Oke deh buruan yah" kemudian Iza berlalu keluar kamarnya.

Sebelum keluar Fira mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.

Tokk tokk tokk

Fira berada di depan kamar Rian yang tepat berada di depan kamarnya.

"Masuk!" Suara Rian dari dalam kamar terdengar.

Fira pun segera masuk dan mendapati Rian sedang asik dengan laptopnya entah apa yang dilihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selamat Datang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang