Sesosok wanita, bertubuh tinggi, berwajah tirus, cantik(Camila, 21 tahun). Ia sedang membeli bunga untuk peringatan kematian ibu nya. Ia memilih bunga edelweis. Karena dimana peringatan hari ibu nya adalah hari valentine. Camila pun membeli coklat dan soju. Lalu pergi ke tempat penyimpanan abu ibu nya.
"Ibu lihatlah Camila mu ini, ibu lihatlah aku. Bahkan aku merayakan valentine disini. Sedangkan orang lain, mereka bersama-sama, bergandengan tangan, memakan coklat 2 bungkus lalu meminum soju bersama. Kenapa ibu? Kenapa kau pergi bersama ayah secepat itu?"ucap Camila didepan abu ibu nya.
Camila menangis, ia lalu menjatuhkan bucket bunga. Setelah itu, ia berlari sambil terisak. Sampai tak sadar ia menjatuhkan nip nya sebagai pelajar universitas. Ia lalu hendak melangkah namun ia tak kuat lagi untuk berdiri. Ia terjatuh lalu ia membuka kantong nya. Ada 3 coklat, yang harus nya satu untuk ayah nya, satu untuk ibu nya dan satu untuk diri nya.
"Mereka bahkan meninggalkan ku bersamaan tepat di hari valentine"Batin Camila.
Lalu, ia pulang dengan linglung dan sedikit terhuyung. Karena ia tak memperhatikan jalan. Ia hampir saja tertabrak truk. Namun, untung saja ada seseorang yang menyelamatkan nya.
"Hey, kalo jalan liat-liat dong. Lu mau mati apa?" Kata lelaki itu.
Namun, Camila malah pingsan. Lalu lelaki itu memandang lekat jalan tadi, yang hampir merebut nyawa gadis itu. Ia heran ia melihat 3 botol soju pecah berkeping-keping di dalam kresek membasahi jalan. Lalu, Lelaki itu membawa Camila ke hotel dan membaring kan nya di kasur. Lalu, pergi keluar kamar.Setelah kembali, ia melihat wajah gadis itu memerah pucat dan mengigau nama seseorang. Lelaki itu pun menghela nafas semakin heran. Lalu ia merebus air, dan mengambil kain handuk. Ia menuangkan air panas itu ke bako air. Lalu ia beralih ke kasur. Dan mengompres kepala gadis tadi. Tanpa disuruh, ia pun mengelap tetes keringat yang menganggu tidur Camila. Bahkan, ia menemani nya di hari yang seharus nya ia pergi ke rumah orang tua nya. Lalu, ia tertidur karena lelah terjaga.
Esok nya,
Camila terbangun dengan kain kompres di dahi nya. Lalu, ia melihat sesosok lelaki tertidur. Ia pun segera bangun dari tempat tidur dan berdiri. Lelaki itu pun terbangun.
"Dasar mesum, lu. Lu apain gue coba tadi malem, ha? Ngaku lo!" Tuduh Camila.
"Woyy, udah ditolongin juga. Dasar gatau diri. Kalo gue ga tolongin lu kemaren lu udah beda dunia ama gue"jawab lelaki itu.
"Terus lu ngapain pake alay gitu?"ucap Camila.
"Diem dehh. Sapa juga alay? Apa maksud lo?"jawab lelaki itu.
"Pake ngeles lagi, kenapa lo bawa gue ke sini. Pake acting ngompres lagi. Denger ya, gue ga tertarik"ucap Camila.
"Woyy lu kemaren malem tuh demam. Udah untung gue kompres. Lu tuh yang alay"protes lelaki itu.
"Davven zerand, uhmm. Nama lu bagus juga. Yang ada lu tuh yang alay"ucap Camila santai sambil membaca nip lelaki itu.
"Yang ada lu yang alay. Pake acara akting di tengah jalan pen ketabrak truk lagi. Ga sekalian di rel aja! Punya impian kok pingin gentayangin orang"protes Davven.
"Makasih saran nya, wahai tuan bijak"lalu Camila pun pergi.Camila pun sampai di rumah tante nya. Meletakkan kekesalan nya pada kaca. Ia terus mengoceh tentang kejadian kemarin. Lalu ia ingat bahwa sebenarnya ia pingsan. Lalu ia bingung kenapa lelaki itu membawa nya ke hotel tidak ke rumah nya saja.
"Apa cadangan steak di rumah nya habis?"batin Camila.
Lalu segera Camila menghapus khayalan sekaligus prasangka nakal nya.Sementara di hotel,
Davven masih bingung tentang gadis tadi. Ia lupa bertanya. Bahkan ia menjadi sangat sadis tak mengantar nya pulang kerumah. Davven pun sedikit bingung karena ia tak benar tahu alamat jalan di kota itu. Bahkan ia menjadi lupa karena gadis tadi. Lalu ia menyalahkan gadis tadi, sebagai penyebab nya. Sekarang ia lebih tersesat sejak kejadian kemarin. Padahal kemarin ia hanya duduk-duduk di taman sambil mencari denah alamat sambil menikmati hari akhir internet nya akan habis. Dan sekarang ia malah dibingungkan dengan dua perihal(alamat dan kuota). Lalu saat ia mengecek pulsa, ternyata pulsa nya juga habis.Lalu segera ia mengambil semua barang nya dan bergegas pergi mencari alamat. Tanpa menanyakan kepada siapapun*karena ia merasa ragu*.
"Ini kunci ruang 78. Saya sudah menggunakan satu hari"
"Oke, ada yang perlu saya bantu" tanpa menjawab ia pun menggeleng pergi.Ia melajukan mobilnya dan mencari tempat jual pulsa sekaligus kuota. Ia lalu menemukan ruko pinggir jalan yang menjual dua hal itu. Lalu ia pun membeli dan segera memasang. Lalu ia menghubungi ibu nya.
"Halo"
"Iya Davve, apa? Kok nelpon mama?"
"Alamat rumah Papa yang di sini dimana?"
"Entar mama kirim via pesan ya. Oke bye, mama lagi nyalon"
"Congrats malon, oke ma cepet. Davven nyasar dari kemaren"
"Iya"seraya tertawa karena anak nya.
Lalu, Davven mendapatkan alamat nya. Dan segera mengendarai mobil berpetakan google maps.Setelah sampai di rumah papa nya,
"Pa, lagi disini kan? Kantor sibuk bet kek nya ya pa?"tanya Davven.
"Papa ngga pulang soal nya perusahaan papa lagi setor produk buat suplay. Jadi karyawan papa juga ikut sibuk"
"Oh, mama sendirian dirumah kesian nyalon ditemenin Bi Inah terus"
"Hahaha wkwkwk"*tertawa karena pekerjaan istri nya*
"Oh ya, yang urus perusahaan mama sekarang?"tanya papa.
"Orang malon, jadi Davve yang urus"
"Sabar ya, papa mo numpang ke toilet"
"Ye malah ngilang papa"sambil memikir pilu dan menggeleng.Camila kehabisan tinta untuk mengeprint proyek kampus nya(tugas). Ia melihat dompet nya kosong blong dan hanya ada kartu kredit kosong. Bahkan tante nya lupa mentransfer uang untuk nya lagi. Ia pun heran dengan tante nya yang pelupa. Ia pun menghampiri tante nya yang sedang memasak untuk Seryl(anak tante nya Camila).
"Te"
"Apa Cam?"
"Uang Camila abis, tante lupa setoran ya? Ehh... bukan.. ehh maap maksud nya tante lupa transfer"
"Iya, entar tante transfer. Entar kalo tante ke kantor aja ya"lalu Camila melapangkan tangan kanan nya sambil berkedip.
"Minta uang?"tanya tante.
"Hehe, buat beli tinta tante ku sayang"
"Iya gapapa. Lagian kamu kan anak tante juga. Nihh" sambil menyodorkan uang seratus ribu an untuk Camila.
Camila pun mengegas motor nya menuju toko. Lalu ia membeli tinta nya dan pulang.Davven ingin menjelajah kota papa nya itu sendiri dan menghafal kan tempat disana. Ia pun memanggil papa nya.
"Pa, Davve mo keliling kota"
"Naik apa? Mobil? Motor? Odong-odong?"
"Ya pake mobil lah, pa. Bye yah"sambil menyalimi tangan papa nya.
Ia keluar rumah dan melihat cuaca sedang bagus. Ia pun mengganti jadwal nya tanpa memberi tahu ayahnya. Ia ingin pergi ke pantai daerah sekitaran.Davven pun sampai di pantai. Ia memotret suasana di sana. Tanpa sadar ia memotret anjing yang sedang buang air. Saat ia memotret lagi ia malah salah menjepret wanita yang menangis. Lanjut, ia pun menghampiri wanita tadi yang ternyata merupakan Halinda. Halinda merupakan.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Able Baby Boy
RomanceKetika lo tau bahwa pasangan lo itu diramalin pembawa sial. Mulai dari mama papa nya yang mati saat valentine. Ditambah, kebencian semua teman nya. Camila, 21 tahun(gadis itu). Setelah hal itu terbukti benar, pacar nya satu per satu kian menjadi man...