Chapter 9 (Confession)

102 5 0
                                    

Prayce menceritakan semua alasannya kepada Ricky kenapa dan mengapa dia sanggup menyembunyikan identitinya. Prayce tidak mahu orang lain berkawan dengannya hanya kerana status dan kedudukan yang dimilikinya. Tambahan pula, Prayce ingin mencari seseorang yang benar-benar mencintainya seperti mana ayahnya mencintai ibunya. Prayce turut menceritakan kisah percintaan ibu bapanya kepada Ricky.

"Did you adore your parents that much?" Soal Ricky. Prayce hanya mengangguk. Ricky tersenyum. Ricky menyentuh dagu Prayce dengan ibu jarinya kemudian seraya berkata. "I really love you and I want to show you how much I love you with the words and act. I want to kiss you. May I kiss you?" Soal Ricky lagi. Prayve terkejut dengan permintaan Ricky. Dia baru masuk usia 17 tahun dan permintaan Ricky diluar jangkaannya. Mungkin bagi Ricky ianya normal lagipun dia membesar di negara barat.

Ricky mendekatkan mukanya pelan-pelan di muka Prayce. Sebelum bibir Ricky menyentuh bibir Prayce, Prayce segera menolak wajah Ricky perlahan. "Why? You dont trust me. Come on, just kiss." Kata Ricky lagi. Prayce hanya menggelengkan kepalanya. Mungkin bagi Ricky itu sekadar ciuman yang merupakan perkara biasa tapi tidak baginya.

"I am so sorry Ricky. I cant do that. I am not ready." Jawab Prayce terketar-ketar. Ricky mengeluh kecil dan wajahnya tampak sedih dan kecewa. Prayce segera mencapai jari-jemari Ricky dan menggenggamnya erat. "I am sorry again Ricky. Dont mad with me. I....." Belum pun sempat Prayce menghabiskan ayatnya, bibir Ricky telah mendarat di atas bibirnya. Ricky memegang kedua belah pipi Prayce dan mula mengucup lembut bibir Prayce. Prayce yang masih terkejut hanya terkaku dan kesempatan itu digunakan Ricky untuk menikmati bibir Prayce.

Beberapa minit kemudian Ricky melepaskan ciumannya. Ricky tersenyum lebar kerana hasratnya tercapai. Dia tahu Prayce pasti akan marah dan dia tidak peduli. "How dare you Ricky? That my first kiss." Herdik Prayce dengan nada yang agak tinggi. Ricky hanya tersenyum dan kelihatan tenang meskipun Prayce telah mengherdiknya. "That my first kiss too." Jawab Ricky dengan senyuman yang tidak lekang dari bibirnya. Giliran Ricky mencapai jari-jemari Prayce dan mengucupnya satu persatu. "Just hit me if you want to do. I know you are so angry but I really want to kiss you. I want to feel that feeling. Kissing with the person we love so much. And you are the one that woman I love after my mom. I Want you now and in the future." Beritahu Ricky lagi. Prayce hanya mendiamkan diri tetapi air mukanya semakin tenang berbanding sebelumnya.

"I am sorry baby. I will respect you. But I am not promise in future I kiss you again. Look, I want to kiss you again right now." Akui Ricky lagi tanpa berselindung. Kulit muka Prayce semakin memerah. Melihat wajah Prayce yang semakin merah Ricky membatalkan niatnya. "I am sorry baby. I will not kiss you without your permision."Kata Ricky sambil mengangkat telapak tangannya lagak seorang pegawai kerajaan yang sedang angkat sumpah. Akhirnya Prayce tergelak.

"Jom balik." Kata Ricky dengan slang bahasa Melayu yang sangat pelat. Prayce hanya mengangguk dan mencapai beg sekolahnya. Mereka berpegangan tangan sambil menuju ke arah kereta. Sebaik masuk ke dalam kereta, pemandu peribadi Ricky belum lagi ada kerana Ricky teleh memberitahu pemandu peribadinya untuk ambil mereka jam 4.30 petang dan jam baru menunjukkan jam 3.58 petang. Keadaan agak kekok diantara Ricky dan Prayce. Mereka saling berpandangan antara satu sama lain. Masing-masing mendekatkan wajah masing-masing. Ricky memegang kepala Prayce dan mengucup bibir Prayce. Kali ini Prayce hanya membiarkan dan tanpa sedar mulai membalas ciuman Ricky. Betullah orang kata semuanya akan terjadi sendiri tanpa perlu dipelajari apabila dalam keadaan saling mencintai. Begitu juga Ricky dan Prayce.

Dari ciuman biasa menjadi ciuman yang lebih agresif. Ricky mulai meneroka bibir Prayce dengan memasukkan lidahnya kedalam mulut Prayce. Ricky dan Prayce masih berkucupan ketika cermin kereta diketuk seseorang. Pantas Ricky dan Prayce melepaskan kucupan dan membetulkan keadaan diri masing-masing. Sempat lagi Ricky mengenyitkan matanya kearah Prayce. Prayce hanya tersipu malu. Bila dia ingat semula kejadian tadi dia berasa sangat malu dengan dirinya sendiri.

"Thanks so much baby for kissing me back. If can I want to kiss you a whole day." Bisik Ricky di telinga Prayce. Prayce memukul lengan Ricky. Dia belum lagi dapat menghilangkan rasa malunya malar Ricky makin mengusiknya. "Your taste lips is sweet and I really like your smell." Bisik Ricky lagi. Kali ini Prayce mencubit lengan Ricky sampai Ricky menjerit kesakitan. "Anything wrong sir?" Soal pemandu peribadi Ricky. Ricky hanya menggeleng kepalanya.

"Baby, I love you." Bisik Ricky lagi. "I love you too. Dont dare to betraying me." Kali ini Prayce berbisik di telinga Ricky. "Dont worry baby. I am yours and you are mine." Jawab Ricky. Prayce segera memeluk Ricky tanpa segan silu. "Baby, just love me. Only me." Pinta Ricky lagi. Prayce hanya mengangguk dan akhirnya dia terlelap dalam pelukan Ricky.

The Right DecisionWhere stories live. Discover now