"Lho, Rafleta?" Ucap Gery yang baru terbangun dari tidurnya langsung keluar kamar dan memutuskan untuk mengambil air minum.
Gery yang masih terlihat sayu dengan rambut berantakan cukup terkejut melihat Rafleta yang sedang tertidur pulas di sofa.
"Demi apa itu Rafleta?" Gery membuka tutup mata nya berkali-kali. Ia pikir itu hanyalah ilusi, namun nyata Rafleta benar-benar di sofa sedang tertidur.
"Ini real. Dia Kak Rafleta." Suara Kiara membangunkan Gery dari keheranan.
"Iya. Semalem dia nemenin aku waktu Kak Gery belum pulang. Kak Ger kemana aja sih? Untung aja ada Kak Rafleta. Aku jadi gak takut." Lalu Kiara meletakkan beberapa makanan untuk sarapan di atas meja.
"Terus, kenapa Rafleta tidur disofa? Kan bisa dikamar lo."
"Kak Rafleta gak mau, dia lebih mentingin jaga Kak Ger tau gak, karena dia takut tengah malem Kak Ger bangun minta makanan. Kan kebiasaan Kak Ger dari dulu makan tengah malem."
Gery bungkam. Apakah rasa sayang Rafleta masih sama seperti yang dulu? Rafleta yang mengejar cinta Gery, Gery yang mulai meencintai Rafleta dan Rafleta yang mulai meninggalkan, kemudian Gery yang sering menyakiti.
"Kok gue gak tau ya kalo Rafleta disini, perasaan semalem gue bobo di kamar." Ucap Gery dengan polosnya.
"Kak Ger mabuk, keleus!"
Gery melebarkan matanya, "maksud lo, Rafleta tau gue minum?"
"Yass."
"Oh no."
"Mampusin, udah jangan di bangunin. Kiara mau mandu dulu, bye!"
Setelah Kiara pergi wajah Gery menjadi berubah seketika. Disaat Rafleta menyembunyikan kerapuhannya, apakah Gery melakukan hal yang sama?
Gery mengacak rambut nya seraya duduk di sebelah Rafleta. Lo gak capek tidur kayagini?, pertanyaan Gery dalam hati. Rafleta masih sangat pulas, damai sekali, wajah Rafleta terlihat begitu manis.
Dengan gerakan super pelan, Gery memberanikan diri untuk lebih dekat lagi, dan cup, yaa Gery mengecup kening Rafleta. Pelan-pelan.
Rafleta yang butuh gerakan pun melemaskan begitu saja tubuhnya ke dada Gery. Gery tersenyum, lalu ia mengelus-elus rambut Rafleta dengan lembut.
Gue gabisa ninggalin lo, ga akan bisa.
Lalu disana, Kiara masih berdiri, ia juga suka melihat pemandangan seperti ini.
Kiara tau kok kalian masih sama-sama sayang, suka deh liatnya, coba aja Kak Rafleta gak galak, terus Kak Gery gak suka selingkuh, udah pasti kalian bahagia. Hihihi
***
"Gue gak terima liat lo susah hati kayagini, Ra. Kenapa harus kayaginii coba? Ayolah. Lo harus tinggalin semuanya."
"Enak ya lo ngomong," Lalu Rafleta berniat untuk keluar dari mobil Jean lantaran kesal.
"Eh mau kemana? Iya, gue minta maaf." Jean menahan Rafleta.
"Kalo gue curhat lo cuma perlu denger, gaperlu marah-marah, gue tau lo sahabat gue, lo gamau liat gue terluka. Tapi itu dulu, Je. Sekarang beda, gue udah tau mana yang salah dan mana yang bener."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Change
Teen FictionSaling mencintai √ Saling menyayangi √ Saling tidak ingin kehilangan √ Saling menyakiti √ Menyakiti dengan cara yang berbeda, tiada hari tanpa saling menyakiti. Tapi anehnya, Rafleta sayang Gery dan Gery sayang Rafleta. Hubungan yang unik dan merek...