Yoonmin-SB "Promise"

1.1K 93 5
                                    

Sebelas menit yang lalu Jimin memutuskan keluar dari apartemen.

Sudah jam 11:40
Ini hampir tengah malam

Suhu terus merosot

Jimin memakai jaket hitam yang terlihat sedikit besar, jemari mungil Jimin tenggelam. Itu milik Yoongi ngomong-ngomong.

Jimin terus saja berjalan sepanjang trotoar sekitar apartemen

Dia terus saja menoleh ke kanan kiri, bibirnya mencembik sedikit tak suka dingin saat dia sendiri.

Tapi salju sangat indah kata Jimin.
Tapi tidak bagi Yoongi.
Dia benci salju.

Dasar pak tua kolot.

Dia lapar, harusnya Jimin makan sup rumput laut di hari ulang tahunnya sekarang.
Tapi, nyatanya
Yoongi
Lupa
Hari
Ulang tahun Jimin.

'Tidak
Yoongi hyung tidak lupa'

"Gwaenchana Jimin, mungkin Yoongi Hyung memang banyak pekerjaan"
Yah...begitulah

Akhirnya Jimin memutuskan untuk ke minimarket 24 jam di seberang jalan.

Terlalu jauh. Samar dia melihat bayangan seseorang yang tidak asing.

'Seperti Yoongi Hyung...bersama sia-pa-...dia!?'

Dari sudut pandangan Jimin, si wanita terlihat sedang mencium Yoongi, dan Yoongi tidak risih justru tersenyum lebar.

'Hyung-...'

Jimin menghentikan langkahnya di tengah jalan raya, tepat saat kakinya berada di atas warna putih di antara aspal hitam.

Matanya mulai memerah

'Yoongi hyung'

'Kau  bohong'
'
'
'
"Siapa dia?"
Jimin terus saja menepis usaha Yoongi menyentuhnya, dan terus menuntut jawaban

"Jiminah, dengarkan Hyung?"
Yoongi memohon

"Jangan pegang! hyung jawab!"

"Jim, Hyung gak ada hubungan apa-apa?"

Jimin mulai lemas, hatinya sakit.

"Hyung bohong, Jimin liat tadi Hyung peluk Noona itu lama"
Jimin terus menangis

"Hyung suka sama Noona tadi, Hyung udah gak sayang Jimin hiks"

Yoongi masih terus berusaha menyentuh Jimin.

"Jauh-jauh! Jangan deket-deket! Hyung jahat!"
Jimin menangis sambil terduduk di lantai

"Jimin, Hyung gak ada rasa sama Suran sayang, please percaya sama Hyung, dia cuma partner kerja hyung. Sumpah"

Mendengar kata sumpah dari Yoongi, Jimin terdiam.
Wajahnya mendongak menatap Yoongi yang masih memohon padanya sambil berjongkok di depannya.
Dengan mata yang masih terus berair, hidung yang memerah dan jemari imutnya yang terus menyeka air matanya. Jimin masih mengatur nafasnya yang putus-putus akibat sesenggukan.

Demi Tuhan, Yoongi hampir mati melihat betapa imutnya kekasihnya saat ini.

'Apa Jimin boleh percaya?'

"Jangan pernah deket-deket sama dia!"

Jimin sok garang, Yoongi suka.

mengangguk tersenyum.

"Sumpah demi Tuhan!"

'Mati saya'
'Kenapa musti pake sumpah sih Jim'

Jimin menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya yang di tekuk.
Hatinya kembali sakit saat Yoongi lama memikirkan sumpahnya.

'Hyung suka sama Noona itu'
'Hyung udah nggak sayang jimin'

Jimin terus menangis sakit.

Sampai ada rasa hangat menjalar.

"Hyung bersumpah, uljima heum"

"Janji ya Hyung"

"Iya sayang"

.
.
.
Di tengah jalan
Sorot cahaya lampu mobil
Mendekati Jimin
Jimin tersenyum

Jimin menoleh ke arah datangnya mobil
Menatap sorot lampu dengan tenang

Begitu cepat seperti flash
Beberapa detik kemudian Jimin dengan jaket yang berlumur cairan amis mendarat di persimpangan jalan setelah terpental beberapa meter...

Surai merah mudanya menyatu dengan warna darah yang menghilir dari robek pelipisnya.

Objek yang di tangkap matanya mulai buram, begitu focus dan blur kemudian.

Kepalanya sangat pening.

'Jalanan sangat sepi hyung, Jimin sendirian lagi'

Mulut mungilnya memuntahkan banyak  sekali darah.

Jimin sulit bernafas wajar.

Wajah putih Jimin sangat kotor berpadu warna merah.

Jimin benci darah.

Tapi dia lebih benci pada laki-laki yang berlari ke arahnya bersama seorang wanita.

Suara Yoongi serak memanggil Jimin sambil berlari dari sebrang, bersama Suran.

Saat sampai, usaha Yoongi menyentuh Jimin di lawan dengan tenaga yang tersisa.

Dengan darah segar yang berada di sisi bibirnya Jimin membungkam Yoongi dengan dua bom kata.

"P-per-gi...pem-bo-hong"

Susah payang Jimin mengucap dengan keadaan seperti ini.

Setelah itu Jimin diam, nafasnya terbang terbawa suara sirine ambulan.
.
.
.

Yoongi hancur.

Dia berdosa.

Tuhan akan memenggal nyawanya sekarang.

Karena lalai dalam menjaga malaikat titipan-Nya.

Dia akan di bakar di neraka.

Dia tidak akan di ampuni.

Dia tidak akan mencium wangi surga, walau hanya satu pijakan.

Pagi,yang ke sekolah.
Oncom



YOONMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang