"Sepatu siapa, nih?"
Gerutu seorang perempuan yang dikuncir kuda saat melihat apa yang ada didepannya. Dia jelas-jelas sangat bingung siapa gerangan yang memasukkan sepatu ke dalam tasnya?
Ya, ke dalam tasnya! Entah orang itu kurang kerjaan atau bagaimana sehingga melakukan kegiatan yang menurutnya tidak berfaedah.
"Kalo sepatunya sepasang, sih, nggak pa-pa. Ini cuma sebelah? Dikira gue pangerannya Cinderella kali, ya."
Perempuan itu terus menggerutu,
"Ck, sampah abis tau nggak,sih."
Tari segera mengeluarkan sepatu itu dari dalam tasnya. Tasnya yang semula enteng tidak mau dibuat berat oleh sepatu tidak jelas itu!Lantas Tari menenteng sepatu itu menggunakan ibu jari dengan jari telunjuk,menimbulkan gesture geli yang kentara. Padahal jelas-jelas sepatu itu tidak bau sama sekali.
Setelah selesai membereskan barang-barangnya yang lain,Tari bergegas menuju koridor yang menghubungkan langsung dengan gerbang belakang sekolah.
Tari tidak mau lewat gerbang depan. Karena dengan lewat gerbang depan,otomatis dia akan melewati perkomplekan yang kalau sudah jam-jam seperti ini akan sepi.
Tari tidak mau ada kejadian tidak menyenangkan yang menimpa dirinya.Belum sampai di ujung koridor, tiba-tiba saja sebuah bola basket melayang dari arah belakang. Dan syukurnya,bola itu justru melewati bahu Tari.
Nyaris saja kepala Tari menjadi korban karena bola itu.Ia yang tampak kaget dengan cepat menolehkan kepalanya ke belakang,dan menemukan Aji yang berlari kearahnya--lebih tepatnya ke arah bola itu.
"Eh, Tari, sorry ya bola nya tadi hampir kena lo. Untung aja bolanya ngerti kalo cewek cantik yang bakalan kena badannya dia, jadi dia udah ngehindar duluan,deh." Tutur Aji dengan cengiran di wajahnya yang mungkin akan membuat semua cewek disekolah ini terpana.
Tapi,tidak dengan Tari. Cewek itu justru memiringkan kepalanya sekaligus mengerutkan dahi tanda bingung.
"Kayaknya lo deh, yang abis tabrakan sama, nih, bola. Dasar ye, nggak tobat-tobat dari dulu." Ujar Tari yang segera mengambil bola basket tersebut dan memberikannya kepada Aji.
"Lain kali sebelum latihan, minum aqua yang banyak biar nggak salah fokus." Tari terkekeh mengucapkan kalimat yang dilontarkannya tersebut.
Aji yang dari tadi hanya diam mendengar omongan Tari,segera mengerjapkan mata.
"Yaudah, sorry ya sekali lagi. Tadi gue nggak sengaja.""Iya santai aja kenapa sih, Ji."
"Hehe, yaudah kalo gitu gue balik ke lap-"
"Woi, Aji!
Belum sempat Aji melanjutkan kata-katanya,namanya dipanggil oleh laki-laki berlesung pipi yang sekarang sedang berlari menghampirinya.
Dengan napas yang tersengal,cowok itu menepuk bahu Aji sebagai pertahanannya.
"Lo liat sepatu gue, nggak?" tanya laki-laki itu kepada Aji."Hah? maksud lo sepatu futsal yang sering lo pake itu?" Laki-laki berlesung pipi itu mengangguk sebagai jawaban.
"Ya mana gue tau, kodok! Lo aja beda ekskul sama gue. Beda ekskul beda lapangan, bro." ujar Aji
"Ya kan kali aja lo liat. Kayaknya tuh, sepatu gue digondol kucing dah. Masa iya cuma sebelah? berasa drama ala-ala Cinderella gue!"
Mendengar ucapan Gintar, Aji terbahak dengan keras.
"Wahaha, bego dasar! coba cari dulu yang bener. Atau jangan-jangan di tong sampah depan. Kali aja nggak sengaja kebuang sama Pak Parman."
Gintar reflek menjitak kepala Aji.
" Gue inget tadinya, tuh, sepatu udah gue masukin ke dalem tas gue. Tapi masa tinggal sebelah? kucing sekolah nggak mungkin nggak dikasih makan kan sampe-sampe cemilin sepatu orang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
2am Thoughts
Cerita Pendekthere's something happened between you and me. just short story with different theme in chapter by chapter.