Tentang Kamu

10 3 0
                                    

Max POV

Kayaknya saya kurang cocok buat gabung-gabung ke topik pembicaraan Gio sama si Putri. Jadinya saya lebih milih diam dan pura-pura ketawa aja. Terus, Putri tiba-tiba ngomong,"Bang Max gak suka ngomong ya?"

"Tergantung, kalau topik pembicaraannya menarik nanti juga gabung."

"Oh...Ok...." Kak Gio bilang ke gue,"He's not a talkative guy. More like a bookworm or couch potato sometime."

"Oh i see, how about we just gonna switch our place. Jadi posisi duduknya Tasya paling pinggir, Bang Max di samping Tasya, terus di samping Bang Max ada Kak Gio dan gue. What do you think?"

"Ok, i don't see why not. Dan, kayaknya sifat mereka agak mirip-mirip and i'd like to see the progress." Katanya dengan Bahasa Indonesianya yang masih sangat terdengar bule-bulean.

"What do you mean by progress?"

"Hahaha, let's just see. Hey mate, wake up! I think i'd like to switch place with you and you gonna sit next to Tasya and i'm sitting next to Putri."

Bang Max dengan muka yang tampaknya masih ingin tidur bilang,"apaansih kurang jelas apa saya masih mau tidur! Tolong jangan mengganggu."

"Please Max, just for this time. I won't bother you anymore."

"You really won't bother me anymore? Really?"

"Yes, of course."

"Ok, fine! Tapi jangan ganggu saya tidur lagi."

"Deal!"

Lalu Putri bilang,"Tasya kalo tidur suka nyender di pundak gue dan kalo dia ngelakuin hal yang sama ke abang tolong jangan dibangunin. Nanti bisa jadi singa."

Apaan sih nih 2 orang gak jelas. Ya udah, saya pindah dan duduk di samping Tasya. Dia tampak sedang tertidur pulas. Gotta be honest, gak tau kenapa, i think she's quite beautiful tho.

Disaat saya hampir tidur, tiba-tiba saya merasakan ada yang jatuh ke pundak saya. Ternyata, kepala Tasya sekarang tepat berada di pundak saya. Saya rasa dia tidak sadar dan mungkin masih mengira kalau misalnya saya Putri. Saya hanya membiarkannya saja di pundak saya. Saya bisa merasakan kehangatan itu.

Beberapa saat kemudian Tasya terbangun,"Eh kak, maaf maaf, aku kira kakak itu Putri."

"Iya gak papa."

"Kok kakak tiba-tiba duduk disini?"

"I think they just want to have a private time, biar dunia serasa mereka berdua." Kata saya sedari mengambil sebuah buku dari dalam tas.

Tasya lalu mengecek keadaan di sebelah saya. Mereka ketawa-ketawa dan tampaknya saling bertukar cerita. Dia melihat ke cover buku yang saya ambil.

"Kak Max suka baca buku-buku karangan Tere-Liye ya?"

"Iya, kamu suka juga?" Kata saya sambil mengambil segelas air di atas meja.

"Suka banget, hampir semua karangan Tere-Liye udah aku baca. Tapi aku paling suka Tentang Kamu."

"HAH?!?" Saya langsung tersedak. "Maksud kamu?"

"Iya... Novel yang judulnya Tentang Kamu, emang kenapa? Ada yang aneh ya?"

"Oh itu...Saya kira...Nevermind." Sepertinya saya kurang fokus dan harus lebih banyak minum Aqua.

Double Air-DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang