Fatamorgana - 14

10.4K 1.1K 25
                                    

"Sorry, Rel. Tadi lo ngomong apa?" Ali tersenyum kikuk.

"Kamu mau gak besok aku masakin nasi goreng?"

"Egh.. Kalau gak ngerepotin, gue mah mau aja." Ali terkekeh kecil. Aurel mengacungkan ibu jarinya, lalu mulutnya kembali sibuk mengunyah. Sedangkan, Ali terdiam, terlalu banyak kenangan yang berlari di dalam otaknya.

---
Prilly membaca beberapa komentar dari fans-nya, semuanya sibuk menebak nebak siapa orang yang akan memerankan sosok fatamorgana. Sejujurnya, tidak ada yang bisa memerankan sosok fatamorgana, karena menurut Prilly semua yang dilakukan penuh dengan kasih sayang yang diiringi ketulusan.

'Aku berharap, kamu sendiri yang memerankan fatamorgana itu, tapi tak mungkin, keadaan yang membuat semuanya tersendat.' Prilly mengguman dalam hati, setiap mengingat fatamorgana, pasti otaknya ikut bekerja menampilkan peristiwa-peristiwa yang pernah ia lalui.

Prilly menatap sendu pada sebuah topi bewarna biru dongker dengan warna garis ujung topi dan tulisan topi bewarna merah. Topi tersebut bertuliskan 'Mrs.Chubby'. Lagi-lagi otak Prilly berputar.

"Ah, lucu banget. Makasih ya." Mata gadis itu berbinar saat seseorang memberikannya topi couple bertuliskan 'Mr.Chubby' dan 'Mrs.Chubby'

"Waduh, Parah banget nih. Emang gue chubby ya?" Pria yang dijuluki 'Mr.Chubby' tersebut menyeletuk dengan nada kesal yang dibuat-buat.

"Abang gak sadar diri ya." Si pemberi topi tertawa, Membuat gadis tersebut ikut tertawa.

"Lo gak liat, Pipi lo udah kayak bakpao nih." Gadis tersebut menarik pipi sang pria.

"Pipi lo yang kayak bakpao." Sang Pria tak mau kalah, jari telunjuk & ibu jarinya menjepit pipi tembab gadis tersebut.

"Ih, Ali sakit." Gadis tersebut merengek, Sang pria malah tertawa gemas.

"Ayo, Li. Foto. Nanti gue mau upload ke instagram." Gadis tersebut menarik tangan sang Pria. Sang Pria tersenyum kecil menatap gadis-nya yang begitu bahagia. Ia langsung mengenakan topi couple tersebut lalu berfoto didepan kamera.

Prilly kembali ke dunia nyata-nya, percuma juga kenangan itu terus diingat, bukankah itu tak bisa kembali lagi?

Prilly tersenyum kecut, hatinya terasa nyeri setiap mengingat kenangan- kenangan yang pernah tercipta. Prilly tak mengerti, apa maksudnya membuat sebuah memori yang hanya bisa dikenang? Bukankah itu cuman bisa membuat hatinya berdenyut nyeri?

---
Sebenarnya kita bisa membuat lagi kenangan itu, tapi keadaan yang memaksa kita, hanya untuk menikmati kenangan yang pernah ada.

[Minggu, 06 Agustus 2017. 19.16]

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang