Chapter 3 (Mimpi)

217 14 2
                                    

Milena hanya diam mendengar ucapan Rick.

"Ehmmm kok diam apa ucapanku salah?" Tanya Rick.

"Tidak" ucap Milena dingin.

"Asal kau tau, di sekolah kau sering di panggil frozen queen sekarang." Ucap Rick

"Aku sudah tau semua itu."  Jawab Milena datar.

"Hmm jujur saja aku ingin kita berbicara lebih akrab tidak seperti ini. Tolong bicara dengan nada lembut dan hangat dari tadi kau bicara dengan nada dingin dan itu membuatku tegang Milena." Teriak Rick

Milena hanya tersenyum tipis

"Baiklah aku akan coba sebisaku." Jawab Milena sambil tersenyum tipis

"Jujur memang benar kata para cowok di sekolah kau lebih cantik saat tersenyum dan bicara hangat." Ucap Rick sambil memandang wajah Milena.

Sontak Milena langsung menurunkan senyumannya. Dan kembali bersikap dingin.
"Apa yang sedang kau pikirkan. Bicaramu itu konyol." Jawab Milena datar.

"Aku kecewa kau menghilangkan senyuman yang indah di wajahmu. Tapi memang semua itu benar." Jawab Rick.

"Hei sob kau senang sekali mengganggu Adik manisku. Mau ku semburkan api ini." Ucap Mengelo sambil menunjukan jari telunjuknya yang mengeluarkan api kecil.

"Ampun deh ampun. Nanti aura ketampanan gue abis jadi gosong gara-gara lo." Ucap Rick.
Mengelo hanya terkekeh pelan mendengar semua itu.
Kemudian Rick pamit pulang di susul oleh Mengelo juga. Tapi sebelum Mangelo pulang ia memberikan alamat rumahnya kepada Milena dan meminta nomor ponsel Milena juga.

Milena's POV

Hari ini memang hari yang penuh dengan kejutan bagiku setelah mereka pulang aku merasa kesepian di rumah. Aku pun pergi ke kamar mandi untuk mandi dan memakai gaun santai berwarna putih dengan glitter berwarna gold di bagian renda dan memakai celana pendek selutut dengan warna putih polos. Aku hanya duduk di taman belakang. Disana aku  berlatih elemen angin, air, tanah,api,halilintar,ice, dan elemen tumbuhan. Setelah selesai berlatih aku pergi ke kamar dan mendapati ponselku bergetar. Dan ternyata pesan dari nyonya Turcellin.

To: Milena

Hello sayang tante mau titip Lircellin dan adiknya Kanelo. Karena besok tante mau ke Guaradia city untuk menjenguk paman Lircellin yang sakit. Kami sudah ada di depan gerbang nih jadi tolong bukain ya nak.

Aku pun membalas pesan nyonya Turcellin.

To: Mrs Turcellin

Iya nyonya aku akan bukakan gerbang. Tunggu aku di bawah ya...!!!

Kemudian aku turun ke bawah dan membuka gerbang di sana ada Kenelo  dan Lircellin yang heboh membawa 3 koper.

"Hey aku masih muda nak jadi jangan panggil aku nyonya." Ucap nyo eh salah maksutnya tante Turcellin

"Okkey tante Turcellin yang paling cantik di Azura city ini." Ucapku semanis mungkin.

"Itu baru bagus nak." Jawab tante Turcellin

Author's POV

Setelah selesai menitip kan kedua anaknya kepada Milena. Turcellin pun pergi ke penginapan yang telah di pesankan saudaranya.

Milena pun menunjukan kamar yang akan di tempati Kanelo dan lircellin.

"Kak Milena aku mau tanya apakah kakak ku Lircellin selalu alay di sekolahnya." Tanya Kanelo.

Lircellin yang mendengar pertanyaan Kanelo pun seketika marah. Dan langsung menjawab pertanyaannya.

"Hei bocah aku ini kakakmu!"  Ucap Lircellin Sambil mengeluarkan sihir tumbuhanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 MQUEREL MILENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang