chapter 2 (pertemuan )

207 21 5
                                    

Milena pun pulang berjalan kaki di tengah teriknya matahari. Dari tadi Milena hanya terdiam.

Milena's POV

Aku pun berjalan keluar dari gerbang sekolah menuju kembali ke rumah. Tapi dari tadi aku memikirkan saudaraku Mengelo,aku sangat merindukannya sudah 4 tahun ini dia tak datang ke rumahku.


Dan tanpa kusadari aku sudah sampai di rumahku. Begitu sampai aku langsung membuka gerbang dan masuk ke rumah,begitu aku masuk rumahku terasa sepi dan sunyi. Aku pun menghela nafas panjang, aku pun segera masuk ke kamar lalu menaruh tas ke atas meja belajar. Aku pun melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 12.30.

Aku pun kaget, karena pukul 13.00 nanti aku harus datang ke cafe nyonya Turcellin. Aku pun mengambil makanan sisa sarapanku tadi dan segera menyantapnya. Setelah selesai menghabiskan makan siangku aku pergi kekamar dan disana ponselku berdering dengan segera aku mengambilnya. Dan ternyata hanyalah pesan yang di kirim nyonya Turcellin yang bertuliskan.
Maaf milena kau tak perlu buru-buru datang ke rumahku. Karena aku salah memberi jadwal seharusnya kau datang pukul 13.25 seperti biasanya.
Maafkan aku nak.

Setelah melihat pesan nyonya turcellin aku pun langsung mendengus kesal.
Tapi ada baiknya juga aku bisa bersiap-siap lebih lama. Setelah meninggalkan ponsel ku. Aku pergi menuju kamar mandi untuk mandi disana, setelah itu aku mengambil dress selutut dengan lengan panjang berwarna merah muda dengan tudung kepala di bagian belakang.

Aku pun memakai dress tersebut lalu mengambil sepatu flat shoes merah muda sama seperti dressku.
Aku pun berjalan ke arah kaca dan mulai merias diriku dengan make up natural dan lipstik merah muda elegant.

Setelah itu aku mengambil gitarku dan pergi ke cafe Turcellin. Disana aku di sambut senyuman manis nyonya Turcellin dan putrinya Lircellin.

Lircellin adalah temanku satu-satunya. Dulu kami selalu bersama saat masih satu kelas , tapi semenjak kami berbeda kelas ia jadi lebih sering bermain dengan teman sekelasnya Terry dan lavran.

Aku pun tak mau mengganggunya karena jika mereka tau Lircellin berteman denganku pasti mereka akan menjauhi Lircellin juga.

Walaupun terkadang dia pergi ke kelas ku. Tapi meskipun begitu aku dan Lircellin tetap bersahabat baik di luar sekolah.

"Milena aku sangat senang bertemu denganmu." Ucap Lircellin sambil memelukku.

"Aku juga Lircellin." Jawabku sambil tersenyum tipis.

"Mengapa kau tidak menemuiku di kelas." Tanya Lircellin sambil memanyunkan bibirnya.

Aku hanya tersenyum tipis ke arahnya. Dan dia membalas ku dengan dengan senyuman manisnya.
"Jika kau sedang marah denganku, mengapa kau bisa tersenyum manis padaku." Ucapku dengan nada bertanya.

"Hei jangan bertengkar. Sebaiknya Milena kau pergi ke panggung dan tampilkan suara emasmu. Dan kali ini tutupi wajahmu dengan tudung yang ada di belakang dress merah mudamu itu agar semua pengunjung penasaran akan sosok penyanyi kita." Ucap nyonya Turcellin dengan senyuman manisnya.

"Baik nyonya Turcellin" jawab ku datar

Aku pun pergi ke atas panggung dan mulai bernyanyi. Hingga akhirnya aku selesai bernyanyi dan turun ke bawah, setelah aku turun. Aku melihat seorang pria di hadapanku yang terasa sangat familiar sekali dan pria itu memanggil namaku Milena.
Dan pria itu ternyata.......

Mengelo's POV

Hari ini aku sangat bosan. Dan terpikir olehku untuk pergi jalan-jalan.
Sekedar untuk refresing karena 3 hari yang lalu aku dan ibuku di usir dari kerajaan Betrix karena aku membuat kesalahan. Semua itu membuat ayahku kecewa dan sebenarnya aku akan di bunuh oleh nyonya Betrix tapi karena ayah dan ibuku memohon aku pun di ampuni dan di usir dari tempat itu. Ibuku Terena nilsie memilih untuk pergi bersamaku dan ayahku Crowly Mquerel lebih memilih setia kepada Betrix.

Aku pun berteman dengan Rick venerd yang akrab di sapa Rick.
Pada waktu itu dia mengajaku ke sebuah cafe yang bertuliskan Turcellin cafe's.
Aku dan Rick masuk ke cafe itu, kami duduk di bangku no 3.

"Mengelo aku akan memesankan mocachino untukmu dan sari bunga Azura." Ucap Rick padaku

Akupun hanya tersenyum tipis ke arahnya. Akhirnya Rick pun memesankan Mocachino untuku.
Aku merasa bosan di cafe itu hingga aku melihat seorang gadis yang seumuran denganku naik ke atas panggung dan bernyanyi sambil memainkan gitar. Aku merasa aku sangat mengenal gadis itu aku pun meliha wajahnya yang tertutup tudung dressnya dan aku pun mendengarkan suara dan alunan gitarnya.

"Suara dan gitar itu, aku tau siapa pemiliknya." Ucapku mantap.
Hingga akhirnya gadis itu turun dari panggung aku pun menghampirinya dan berteriak "Milena".

Gadis itu tersentak dan menatapku dan akhirnya ia membuka tudung di bagian belakang dressnya.
Dan betapa terkejutnya aku ternyata gadis itu memang Milena dan dia menyebut namaku pelan tapi masih bisa ku dengar.

Dia pun berlari ke pelukanku. Aku membalas pelukannya.

"Mengelo aku senang dapat bertemu denganmu lagi". Ucapnya sambil meneteskan air mata.

"Aku juga adik manis." Jawabku semanis mungkin

Semua mata pun tertuju pada kami ada yang bertepuk tangan dan ada juga yang ikut menangis.

Author's POV

Nyonya Turcellin pun bingung tentang apa yang terjadi dan meminta penjelasan. Akhirnya Mengelo pun menceritakan apa yang terjadi pada nyonya Turcellin dan Milena. Mengelo menceritakan semuanya dengan serius dan tidak sama sekali mengarang cerita. Rick yang mendengarkan pun ikut sedih. Dan akhirnya nyonya Turcellin dan Lircellin pun menangis karena terharu.

"Dan sekarang kau tinggal di mana Mengelo." Tanya Milena datar

"Hei adik manis ada apa denganmu setelah 4 tahun aku tak berkunjung ke rumahmu ku pikir sikapmu sudah berubah ternyata masih saja bersikap dingin dan cuek seperti ini." Jawab Mengelo sambil menaikan sebelah alisnya.

Milena hanya diam mendengar semua dan akhirnya ia pergi meninggalkan cafe. Dan di susul oleh Mengelo dan Rick.

Hingga akhirnya sampai di rumah Milena atau lebih tepatnya istana disana Mengelo dan Rick melihat-lihat isi ruangan yang penuh dengan furniture berwarna putih dan Emas.

"Hai Milena mungkin kau tak mengenalku tapi aku mengenalmu dan aku juga bersekolah di sekolah yang sama denganmu. Perkenalkan namaku Rick venerd." Ucap Rick sambil tersenyum.

"Aku mengenalmu. Kau anak dari Mr van venerd kan guru elemen halilintar. Dan kau penyandang urutan no 2 pada daftar siswa terpandai." Ucap Milena datar.

"Dan kau meraih gelar pertama" jawab Rick sambil tersenyum lebar dan lebih lebar dari senyuman pertamanya.

🎗🎗🎗🎗

Catatan:

-sari bunga Azura adalah sari dari bunga ajaib yang di temukan penyihir Azura. Bunga ini berbentuk seperti bunga mawar tapi kelopaknya lebih lebar dan panjang. Bunga itu berwarna kuning dan para penyihir menggunakan sari bunga ini untuk menyembuhkan luka dan menambah kekuatan sihir mereka.

-Tapi kekuatan mereka hanya akan bertambah 2 kali lipat. Tidak seperti sari bunga ungu Azura. Dari bentuk memang sama tapi khasiatnya yang berbeda jika penyihir meminumnya kekuatan mereka akan 10 kali lipat bertambah dan tidak semua penyihir yang dapat meminum nya sejauh ini hanya Milena, ayahnya, dan neneknya karena mereka mampu menguasai seluruh elemen sihir.

-kalau kalian penasaran sama wajahnya Mengelo. Foto di atas adalah foto Mengelo.

✌✌✌

Aku harap chapter kali ini lebih baik dari chapter sebelumnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan cara vote and comment.

 MQUEREL MILENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang