PART 1

50 5 0
                                    

Seorang cowok keren berambut klimis menghentikan sepeda motornya di tempat parkir. Ia melepas helm biru miliknya dan mulai melangkah menuju gedung-gedung bertingkat yang sudah dipenuhi banyak siswa-siswi. Di SMA Pusaka ini, alan menuntut ilmu dan mencari prestasi.
Baru memasuki koridor kelas X, teman alan menepuk pundak alan dari belakang
"Woi alan" Sapa dhilva
"Eh, hai dhil bikin kaget aja lo" Balas alan
"Hehehe, sorry, soalnya lo jalan cepet banget sih, gue kan pegel ngejarnya" Gerutu dhilva
"Hahaha, by the way, tumben lo udah berangkat jam segini? Biasanya kan lo selalu molor kalo berangkat sekolah?"
"Enak aja, udah tobat gue setan"
"Dih, kalo gue setan, berarti lo temenan sama setan dong?"
"Bisa aja lo ngelesnya curut!" Jawab dhilva jengkel
"Upil kuda!"
"Kutil kebo!"
"Orok bayi!"
"Bau kambing!"
"Pendek!"
"IH GUE GAK PENDEK ALAN!! ELONYA AJA YANG KETINGGIAN!" teriak dhilva yang membuat alan harus menutup telinganya agar tidak merusak pendengaran dan merobek gendang telinganya akibat mendengar teriakan dhilva yang terdengar seperti lengkingan paus orca.
"Astaga dhil! Jangan teriak-teriak! Didenger adik kelas bego!"
"Elo sih!" Jawab dhilva merengek.
"HEI GUYS!!!" teriak aulia yang membuat telinga alan dan dhilva berdengung seketika.
"ANJING AULIA SETAN JANGAN TERIAK-TERIAK DI KUPING GUE SETAAANN!!!" teriak dhilva bersungut-sungut yang membuat alan hampir mati berdiri karena melihat kedua sahabatnya ini yang selalu bertengak saat bertemu.
Alan akhirnya melanjutkan langkahnya menuju ruang kelasnya di XI 4 di lantai 3 tanpa mengiraukan kedua sahabatnya yang sedang adu mulut di pinggir koridor kelas X.
"Alan!! Tunggu!!" Teriak aulia saat melihat alan yang sudah menaiki tangga menuju ke koridor kelas XI
Akhirnya ketiga sahabat itu pun pergi menuju kelasnya masing-masing di lantai 2.

Choice In Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang