2 : The Best Choice?#HIP

24.9K 853 16
                                    

Instagram : Salma.yh17
Difollow ya. Spam like juga.

Happy reading
Enjoy gais.

_______

Irene nampak gelisah dikamarnya ia sedari tadi mondar mandir gak jelas sambil menggiti kuku jarinya. Mimik wajahnya tampak cemas.

"Aduhhh irene berpikir dong lo itu mau di jodohin". Monolongnya sambil terus mondar mandir. Irene nampak berfikir sedari tadi. Bagaimana rencana ini semua gagal. Harus haris gagal.

Tanpa ia sadari kakaknya sudah berada di ambang pintu dengan memerhatikanya dengan malas.

Irene kaget setelah mendapati kakanya berdiam di ambang pintu. Ia pun melemparkan bantal kearah abangnya.
"Abang! Ngapain si lo disitu?! Bikin kaget tau gak".

Abangnya menggeleng gelengkan kepalanya. Laku mendekati adiknya itu.

"Mikirin apasi lo? Momdar mandir gak jelas kaya setrikaan. Awas gosong otak lo".
Irene melotot kearah kakaknya. Kakaknya hanya melengos saja.

"Kalo niat lo cuman bikin berisik dikamar gue. Mending lo keluar deh dari kamar gue". Usir irene dengan wajah judesnya.

"Gue kesini mau liat adik gue emang gak boleh?". Tanya kakanya dengan jutek.

"Kalo lo mau kesini lo harus punya rencana buat batalin perjodohan ini".

"Gue bilang. Gue gak bisa apa apa kalo udah ngadepin papah. Lo paham gak si?!".

"Yaudah itu artinya lo gak punya jalan pikiran buat batalin perjodohan ini. Mending lo keluar".

"Emang lo udah punya cara gimana perjodohan lo batal?".

"Y-ya gue lagi mikir. Kalo lo kesini pembawa berisik doang. Nanti gue susah berfikirnya."

"Gue kasih tau doang sama lo. Mau lo batalin sesuai rencana lo. Tetep aja gak berhasil lo tau kan papah orangnya gimana?bersikeras sama pendirianya". Kakaknya berdiri dan menatap adiknya yang sedang menatapnya.

"Gue kekamar dulu. Jangan tidur kemaleman. Good night". Kakanya pergi seraya mencium puncuk kepala irene.

Bener juga sih apa kata abang-gumam irene.

Tok..tok..tok

Irene membuka kan pintu kamarnya ternyata mamahnya didepan pintu. "Ada apa mah?". Tanya irene.

"Mamah sama papah mau biacara sama kamu. Turun kebawah ya mamah tunggu".
Irene mengangguk seraya menutup pintu kamarnya.

Irene mengehela nafas. Detik detij terakhir gue-gumam irene. irene nampak pasrah dengan kenyataan.

Irene turun kebawah dan disana sudah ada mamah papahnya yang duduk disofa depan tv.

"Ada apa mah pah?". Tanya irene memberanikan diri. Padahal jantungnya udah dag dig dug. Irene duduk didepan mamah papahnya.

"Udah tadi biacara sama abang?". Tanya mamahnya. Irene menghela nafas dan mengangguk.

"Mamah sama papah melakukan pilihan terbaik demi kamu irene".

"Terbaik. Tapi bukan karena kerjaan papah kan?".

"Irene kamu ngomong apasih nak?". Ucap mamahnya mendejati irene sambil mengusap pundaknya.

"Papah melakukan ini demi kebaikan kamu kedepanya. Lagian kamu kan sudah besar irene." Ucap papahnya dengan sedikit menyeruput kopi hangat.

"Papah. Irene punya abang pah,papah tau kan tuaan siapa irene sama abang?kenapa papah lebih memilih irene dulu yang harus dijodohin?". Jelas irene dengan sabar.

"Sahabat papah sangat baik saat itu sama papah. Ia menolong papah saat papah kesulitan. Anaknya laki laki,dia hanya punya satu anak. Papah punya janji jika papah punya anak perempuan besar nanti anaknya dengan anak papah yaitu kamu,akan dijodohkan."

Tuhan. Kutukan apalagi ini-gumam irene.

Irene menghela nafas.
"Tapi pilihan mamah sama papah menurut irene ini bukan yang terbaik,irene tau atas dasar papah sama mamah menjodohkan irene kare--".

"Irene". Abangnya baru saja turun dari lantai atas dengan wajah marahnya. Abangnya menggeleng kearah irene.

"Pah mah. Biar abang aja yang urus irene,dek ikut gue". Ucap abangnya menarik tangan irene kehalaman belakang rumahnya.

"Dek! Lo mau ngomong apalagi hah sama papah?! Gue bilang ikutin aja apa kata papah! Jangan pernah buat papah jatuh sakit lagi!". Bentak abangnya dengan wajah marahnya.

"Lo tau kan papah punya riwayat penyakit jantung!". Bentak kakanya.

Irene menundukan kepalanya. Ia tak tahan dan meneteskan air matanya. "Apasalahnya sih lo menerima semuanya!".

Irene menaikan wajahnya dan menatap abangnya dengan sulut amarah.
"Lo bisa ngomong kaya gitu! Tapi nggak sama perasaan gue! Lo ngerti gak sih posisi gue saat ini! Mestinya lo jadi abang gue paham degan posisi gue!". Ucap irene dengan menangis.

"Lo kira perjodohan adalah hal main main?! Nggak bang! Nggak!".

"Lo kira kalo udah dijodohin gak ada jenjang selanjutnya?! Asal lo tau habis ada perjodohan pasti ada pernikahan! Lo tau gak pernikahan bukan hal main main! Itu hal serius bang! Kalo perasaan gue sama pasangan gue masih sama sama labil,buat apa dijodohin! Ujung ujungnya akan ada kata perceraian! Prinsip hidup gue! Nikah hanya sekali. Bukan dua! Camkan itu bang". Irene beranjak pergi dan meninggalkan abangnya sendirian yang terdiam dengan kata kata irene barusan.

Mimpi tidak sepahit kenyataan-gumam irene.

(TBC)

Husband IGNORED PCY  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang