3

2 0 0
                                    

Sebelum melangkah lebih jauh, budayakan voment dulu guys😉

Happy reading.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Emang cowok kaya lo bisa punya masalah?"

"-...." tak ada jawaban.

"Al gue tanya sama lo" korent menoleh dan seketika melebarkan matanya menunjukkan keterkejutannya saat ini.


Sumpah ini bukan Al banget!!!

***

Author Pov

"lo kenapa" tanya Korent "Al jawab. plis jangan buat gue panik" ucapnya sambil menggoyang lengan Al.

"Jadi lo itu enak ya Ren" kata Al  tatapannya sendu.

Korent semakin bingung  "Ap apa maksud lo. Gue ga ngerti"

"Lo benar. Tipikal cowok kaya gue gak mungkin punya masalah. tapi kenyataanya gak seperti itu Ren. Gue iri liat lo-" Al menunduk "akur sama bokap dan nyokap lo  sedangkan gue. Papa dan mama gue ngirim gue kemari karna mereka gak ingin liat muka gue lagi"

Tes.

Tanpa sadar korent meluk Al.

Flashback.

"Ma lusa kan ulang tahunnya Al yang ke-10. Mama udah janji kan ngerayainnya di puncak" ucap Al

Levin yang mendengar itu "gak. Aku gak setuju ma"
Levin bilang seperti itu karna memikirkan kondisi mamanya yang sedang hamil tua.

Levin adalah kakak dari Al yang umurnya 5 diatas Al.

"Mama sama papa udah janji" bentak Al pada Levin.

"Hus.. jangan bertengkar gitu. Yaudah kita rayain dipuncak.ok" putus Reni sambil menyentil hidung putra kedua-nya itu.

Keesokan harinya mereka ber-4 berangkat menuju bogor. Meskipun Levin tetap menolak tapi akhirnya ia pasrah dan ikut bersama.
Perjalanan sangat menyenangkan dikarnakan cuaca sedang bagus hari itu. Hingga tiba tiba sebuah truk yang datang dari arah berlawanan menabrak mobil yang mereka kendarai.

Ke-empatnya dilarikan kerumah sakit terdekat. Tak ada yang terluka para, hanya saja bayi yang ada dikandungan Reni tidak dapat selamat karna benturan keras waktu kecelakaan.

Semua menyalahkan Al atas kejadian itu. Hingga kakek, nenek, opa, dan oma-nya tidak dapat memaafkan Al.
Begitu juga papa dan mama Al. Sejak saat itu Al selalu salah dimata keluarganya.
Hingga pada umur 14 tahun Al dikirim ke Medan agar berjauhan dengan keluarganya. Menurut mereka Al hanyalah seorang anak pembawa sial.
Sejak saat ituAl melampiaskan semuanya dengan membully dan berkelahi dengan teman sekolahnya. Iya melakukan semua hal yang ia sukai agar menarik perhatian. Termasuk clubing.

Flash_off.

"Umm. Al kenapa lo gak coba minta maaf lagi aja?-ya siapa tau lo dimaafin gitu"

"Gue udah coba, tapi pintu maaf mereka udah tertutup buat gue" Al menghela nafas.

"Maaf"

Al mengkerutkan keningnya "Maaf untuk?"

"Seandainya gue gak ngomong gitu" korent merasa bersalah.

"Idih lo norak pake acara minta maaf segala. Lo gak salah lagi" ucap Al sambil mengacak rambut Korent

"Gue lebih suka lo yang nyebelin gini" korent tersenyum pada Al.

"Padahal gue ngajak lo kesini mau ngeliat suster ngesot penunggu sekolahan loh" ucap Al tiba tiba.

Seketika korent melompat ke arah Al "gue takut"

"Ren hantunya ada dibelakang lo" teriak Al

"Aaaaaaaaaaaaaa.. ih lo nyebelin Al"

"Hahahaa" tawa Al pecah saat melihat wajah pucat korent.

Memang tadi sepulang sekolah, Al mencegat Keyla sahabat Korent untuk memberikan semua informasi tentang Korent termasuk ketakutannya pada 'hantu dkk'

"Canda kali Ren" ucap Al akhirnya lalu menggenggam tangan Korent menuju parkiran.

Tbc.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Kasian ya sama si Al. Gak kebayang banget kalo itu terjadi pada thor.
Sempet ga tega juga sih waktu nulis part ini! Tapi ya mau gimana lagi.

Oh iya, kasih semangat dong buat author  biar semangat nulisnya.

-Henny Korentina-

The Badboy And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang