Alexa pulang dari sekolahnya masih dengan berjalan kaki. Sebenarnya dia bisa saja menaiki taxi, tapi sayangnya dia terlalu sayang dengan uangnya. Lebih baik dia menabung, lagipula jarak antara sekolah dan rumahnya juga tidak terlalu jauh.
Sebenarnya dia masih takut akan kejadian beberapa hari yang lalu, dan kejadian itu masih terus saja menghantui benaknya sampai detik ini. Sudah dia bilang, dia tidak akan pernah bisa melupakan kejadian itu sampai seumur hidupnya.
Dia berjalan masuk ke dalam perumahan elite yang ada seperti biasanya. Pandangannya terus menatap ke sekelilingnya dengan waspada, sudah hampir setiap hari dia melakukan hal yang sama seperti ini.
Siapa tau Gabriel tiba-tiba datang dan menculiknya lagi, kemudian melakukan hal yang sama seperti kemarin. Dia tidak mau itu terjadi lagi, dia sangat takut.
Apalagi di saat itu dia melihat ada darah yang mengalir dari kakinya, membuatnya langsung pingsan tak sadarkan diri di sana. Dia tidak tahan melihat darah atau lebih tepatnya dia phobia terhadap darah.
Dia berjalan dengan cepat di sana dan membuang pikiran buruknya itu jauh-jauh, setidaknya dia harus cepat sampai di rumahnya.
Baru saja dia mau berbelok ke arah jalan yang menuju ke rumahnya, tiba-tiba tangannya dicekal dari belakang, membuat langkahnya terhenti dan napasnya langsung tercekat.
Orang itu langsung membalikkan badannya dengan kasar dan saat itu juga pandangan mereka bertemu. Alexa merasa kakinya sudah lemas, bahkan dia harus sampai menahan napasnya untuk beberapa detik.
Baru saja dia memikirkan hal-hal buruk tidak akan menimpanya, dan sekarang pria ini sedang berdiri di hadapannya dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajah tampannya itu.
"Bagaiman kabarmu little girl, setelah beberapa hari tidak bertemu denganku?" tanya Gabriel santai, melihat itu membuat Alexa semakin gemetar ketakutan. Kali ini apa yang akan dilakukan pria ini padanya?
"Apa yang kau inginkan?" tanya Alexa pelan dengan suaranya yang bergetar, dia benar-benar takut saat ini. Kenapa nasibnya harus berubah menjadi seperti ini?
"Kali ini aku biarkan kau bebas, aku tidak menginginkan apapun darimu untuk saat ini. Ingat! Hanya untuk saat ini!" tekan Gabriel dengan nada suaranya yang tajam dan terdengar sangat menggerikan bagi Alexa.
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa salahku padamu?" tanya Alexa dan air matanya juga sudah mulai keluar dari tempatnya. Tangannya yang berada di genggaman Gabriel juga sudah bergetar hebat.
Dan melihat hal itu, malah membuat pria itu bertambah senang. Dia senang karena gadis ini tidak berani melawannya dan membantahnya. Ternyata dia lemah sekali, pikirnya.
"Kau masih bertanya apa salahmu? Sudah kukatakan, pikirkan sendiri apa salahmu!!!" balas Gabriel dan memberi tatapan tajamnya pada Alexa.
"Tapi itu bukan aku yang melakukannya, aku sama sekali tidak tau kalau Elena akan melakukan hal itu..." ucap Alexa, dia berharap Gabriel mau mempercayainya, tapi sepertinya harapannya tidak akan mudah terkabul seperti membalikkan telapak tangan.
"Kau bilang kau tidak melakukannya? Lalu siapa gadis itu, kalau bukan dirimu? Hantu atau ilusimu saja?!" tanya Gabriel dengan geram, pria itu kemudian mengambil sesuatu di dalam jasnya dan langsung melempari benda itu ke arah Alexa yang langsung terkejut.
Gadis itu melihat ada beberapa lembar foto yang jatuh di bawah kakinya, dia lalu berjongkok dan mengambil benda-benda itu, kemudian melihat gambar itu dengan saksama satu-persatu.
Tangannya bergetar hebat saat melihat foto-foto itu. Dia menutup mulutnya, menahan isakannya yang ingin keluar. Dia tidak tau kalau Alana sebegitu kejamnya memperlakukan Elena layaknya seekor binatang, bukan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Revenge
Romance{Published on book form} OPEN PO ke-2 dimulai dari tanggal 12-25 Desember 2022 "This story is about Gabriel Wilkinson and Alexa Bailey Hawkins, two people who had a complicated love story." *** At first sight, Alexa langsung jatuh cinta pada seorang...