Kisah Horror :
@kisahhorrorselamat malam....
1 note#FiksiHorror: Rahasia Pulau Mati
"Wow! Ini pasti sangat mengasyikkan" sorak Finn kegirangan. "Ya, aku tau ini pasti mengasyikkan. Sangat-sangat mengasyikkan" tambahnya sambil berlari-lari kecil seperti anak berusia dibawah 5 tahun yang mendapatkan permen.
"Ini liburan musim panas yang akan sangat mengerikan! Dan juga menyenangkan" timpal Edd dan Rob secara bersamaan. Hampir bersamaan.
"Ya, mungkin. Mungkin saja" aku yang sebenarnya merasa biasa-biasa saja mencoba ikut senang dengan Finn, Edd, Rob, dan Casey. Ini liburan musim panas kami, kami. Aku, Finn, Edd, Rob, dan Casey adalah teman baik. Rumahku dan mereka juga cukup dekat. Hanya berjarak beberapa blok saja.Liburan musim panas kali ini, kami diajak oleh keluarga Casey berlibur ke sebuah pulau. Pulau Mati. Demikian orang menyebutnya. Menurut cerita, dulunya pulau ini adalah tempat pembantaian tahanan perang. Pulau ini cukup luas, jaraknya cukup jauh dari tempat kami tinggal. Konon katanya, arwah korban pembantaian disana sering muncul pada saat-saat tertentu, untuk membalas dendam kepada manusia yang menghabisi nyawa mereka. Ada juga cerita mengenai arwah-arwah tentara yang suka membunuh manusia-manusia yang masih hidup di pulau tersebut. Aku juga tidak habis pikir, kenapa kami diajak berlibur kesana oleh keluarga Casey.
Oh iya, aku Billy, sebenarnya aku lebih suka menghabiskan waktu liburanku dengan membaca buku. Membaca buku apapun itu, usiaku 16 tahun. Sementara Finn adalah anak yang memiliki daya khayal dan rasa ingin tau yang sangat tinggi, ia punya khayalan bahwa suatu saat ia akan memecahkan kasus-kasus seperti Jack The Ripper. Dia selalu ingin jadi detektif. Sementara Edd dan Rob adalah saudara kembar. Tinggi mereka sama, kutaksir sekitar 170 cm. Rambut mereka pirang, Rob berkacamata sedangkan Edd tidak berkacamata, tiap orang yang melihat mereka, sudah pasti mengatakan "kalian pasti saudara kembar".
Casey? Casey adalah anak dari keluarga yang sangat kaya, ia dan keluarganya sangatlah baik, mereka suka mengajak kami berlibur, berkemah, dan juga pergi ke pantai. Tapi untuk saat ini aku masih tidak habis pikir mengapa harus ke pulau mati untuk liburan kali ini? Pulau mati, pulau mati. Aku tidaklah menyukai dan mempercayai hal-hal yang berbau horror, setan, hantu, atau apapun sejenisnya. Aku sering membaca buku-buku horror, dan itu tidak bisa membuatku ngeri. Maksudku, aku sering menakuti diriku sendiri dengan imajinasi-imajinasi yang kubuat sendiri.
Tapi itu tidak berhasil.
Dan tidak akan pernah berhasil."Bagaimana Billy? Kau juga mau ikut kan?" pertanyaan Casey tiba-tiba mengagetkanku.
"Kecuali kalau kau memang ayam hahaha," Edd dan Rob mengejekku. Lagi-lagi bersamaan. Mereka memang sering bersamaan ketika bicara, aku juga tidak tau kenapa keseringannya seperti itu. Apa mungkin mereka melakukan sebuah perjanjian dahulu di rumah mengenai apa yang akan mereka bicarakan?
Entah.
"Ya, pastilah aku ikut. Lagipula kali ini aku tidak punya cukup persediaan buku untuk aku baca selama liburan, maksudku buku baru" sahutku sekenanya.
"Yeay! Kita full team kali ini. Pulau mati, kami datang!!!" lagi-lagi Finn bersorak.Menjelang sore, kami bergegas kembali ke rumah kami masing-masing, kami juga berkemas malam harinya, esok jam 9 pagi kami akan berangkat liburan ke pulau mati selama seminggu. Seperti biasa, Ibuku mengkhawatirkanku, Ibu memang selalu begitu, selalu menganggap aku seperti anak kecil yang belum bisa apa-apa. Berbeda dengan Ayah, Ayah ingin aku menjadi laki-laki yang mandiri sejak dini. Ibu membekaliku dengan berbagai makanan ringan, beberapa kaleng minuman bersoda, dan juga beberapa coklat.
Keesokan paginya, aku berpamitan kepada Ayah dan Ibu, lalu bergegas menuju rumah Casey. Sampai disana ternyata sudah ada si kembar. Lalu tidak lama kemudian Finn datang. Ibu Casey, Miss Nolan membuatkan kami sandwich untuk sarapan, sandwich dengan ukuran besar. Seperti biasanya, kami memang selalu mendapat hidangan seperti itu ketika ke rumah Casey pada pagi hari. Sementara itu Ayah Casey, Mr. Wood sedang menyiapkan mobil dan juga memasukkan barang-barang bawaan kami. Sebenarnya aku merasa tidak enak, tapi sewaktu aku mau membantu Mr. Wood untuk memasukkan barang-barang kami ke mobilnya, ia malah menyuruhku bergabung untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Pulau Mati (bahasa indonesia)
HororCopas dari www.kisahhorror.tumblr.com twitter: @kisahhorror