2. Permasalahan

76 11 10
                                    

"Apa-a!!!" teriakan suara melengking itu sontak membuat Raffa terkejut.

"Lu Vampire..?" tanya nya to the point.

Raffa menghela napas berat. Bisa bisa nya cogan gini dibilang Vampire. Tapi memang kebanyakan sih kalo Vampire itu ganteng ganteng.

Dipikir pikir kalo semua orang tau kalo Raffa itu Vampire, ga yakin bakal ditakuti mungkin dengan cepat nya Raffa bakal tambah banyak fans dan famous di kalangan sekolah, bisa saja sampai dikalangan masyarakat, di kota, hingga seluruh dunia.

"Woy!!" Teriak cewe disamping nya. Membuat Raffa tersadar dari lamunannya. Dan setelah tersadar dengan anehnya, Raffa malah pergi meninggalkan cewe yang sedang membengong di tempat.

"lah kok gue bengong disini ya?" tanya cewe itu kepada diri nya sendiri. Seketika saja dia seperti terhipnotis dengan kepergian Raffa.

Tiba tiba ada seseorang yang menghampirinya seseorang yang sangat ia kenali..

"ANJIRR LO SISCA BUKAN? GA SALAH LIAT KAN GUA!! IYA BENAR ITU ELO! KOK LO BISA SEKOLAH DISINI KAPAN PINDAHAN COBA? PINDAH GA BILANG BILANG!!"

Sisca menutup kedua telinga nya. Bisa bisa gendang telinga nya pecah mendengar suara menjijikan ini.

"lu siapa ya?" tanya nya pura pura tidak mengenali 'kakak sepupu' nya itu, membuat cowok itu mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang tidak diberi eskrim kesukaannya.

"Udah lupa sama induk nya ye lo, giliran susah ke gua, pas udah enak malah ngelupain, aku tuh ga bisa diginiin tau ga" kata Alex sambil memegang dada nya, membuat Sisca bergidik ngeri sekaligus jijik dengan tingkah cowo disamping nya itu.

Tanpa menunggu jawaban dari Sisca. Dengan cepat Alex malah menarik tangan Sisca untuk berjalan jalan mengelilingi sekolahan ini, bisa dibilang sekolah ini cukup luas dan besar jika tidak tahu jalan bisa saja tersesat.

☠️☠️☠️

Brukk

Suara benda yang dilempar Raffa membuat seisi kantin seketika hening dengan tatapan bertanya tanya. Terlihat dengan wajah merah nya itu menandakan cowok itu sedang sangat marah.

Raffa menatap tajam cowok yang berada disamping nya.

Dengan tangan yang gemetar tanpa ada keberanian. Cowok itu merasa takut karena dia tau satu hal. 'dia seorang mangsa Raffa selanjutnya'.

"Maaf.. Ka-a" ucap nya dengan sangat ketakutan. Raffa menarik kerah baju cowok tersebut. Membuat nya akan semakin takut bahwa dia akan babak belur dengan keadaan masuk rumah sakit beberapa menit lagi. "Permintaan maaf lo gua tolak!" bentaknya dengan menekankan satu persatu kata.

Ketika Raffa melayangkan tangannya ke arah cowok tersebut, terdapat sepatu yang melayang ke arah wajah nya membuat Raffa agak sedikit pusing.

"STOPP!!" teriak Sisca sambil memungut sepatu yang terdampar di dekat Raffa. Tapi Raffa malah mengambil duluan sepatu itu dan membuang nya ke kolam ikan yang berada tidak jauh dari nya.

"Sepatu gue"

Sisca mulai mencari cari sepatu nya tapi tak ada hasil, dia cuma mencari di tepi kolam ikan, tidak akan ketemu jika dia tidak bercebur kedalam kolam tersebut. "Lo bermasalah sama gua Raf!" Bentak Alex. "Kenapa lo belain dia?" Tanya Raffa dengan setengah kebingungan. Tapi Alex malah menghiraukan nya dan langsung pergi menghampiri Sisca.

"Ada apa dengan anak itu" -Raffa

Sisca terduduk di tepi kolam. Seperti nya dia sudah pasrah dengan hilang nya sepatu kesayangannya itu.

Tak lama, Alex pun datang dan menarik tangan Sisca untuk membantu nya berdiri.

"Pake sepatu gua aja ya"

Sisca menghembuskan napas pelannya. "Tapi kan gede Lex"

"Tetap aja lo harus pake!" Bentak Alex. Sedangkan sisca cuma bisa tertunduk pasrah.

Sisca berdampingan berjalan dengan Alex melewari koridor, banyak yang menatap Sisca seolah dia punya kesalahan dan mentertawakan nya karena tidak memakai sepatu.

Tapi itu tidak membuat Sisca risih atau pun malu. Menurutnya itu hal yang sudah biasa dilakukan para murid disekolah.

Seketika Alex berhenti dengan tiba tiba, membuat Sisca kaget dan dengan tidak sengaja dia menginjak kaki cowok tersebut. Membuat Alex  meringis kesakitan.

"Mata lo di taro dimana sih!!" teriak Alex dengan suara khas nya itu. dan langsung membuka loker yang didalamnya terdapat sepatu dan pakaian ganti.

Diambil nya sepasang sepatu berwarna hitam putih yang jarang ia pakai, dan terlihat agak sedikit berdebu. Setelah itu ia pun kembali menutup loker tersebut.

"Gua naro mata dipantat! Lagian lu ga usah teriak teriak kali. Suara lu itu kek miper kejepit pintu! " cerocos Sisca.

Tanpa disadari sepatu melayang tepat ke arah Sisca. Membuat cewek itu berteriak sekencang kencang nya. Dan seluruh murid yang berada didekat Sisca seketika menutup kedua telinga. "ALEXX!!! KOTOR TAU!"

"Siapa suruh ngatain suara gua kek miper!"

"Habis nya mirip." kata Sisca sambil menebarkan senyum nya.

Dilain tempat Raffa sedang mencari identitas cewek yang melempar sepatu ke arah nya itu. Dia bingung ada hubungan apa Alex dengan cewek tersebut sampai sampai Alex sangat marah ketika sepatu itu dibuang ke kolam.

Tapi tak sama sekali orang orang disini mengenal Sisca. Ya wajar saja, dia murid pindahan. Dan baru hari pertama ia bersekolah disini.

Dilihat nya dari kejauhan sosok Alex atau pun Sisca sedang berjalan ke arah nya. Tanpa basa basi Raffa menghampiri keduanya dan langsung membawa Alex ke tempat jauh dari Sisca. Sedangkan Alex tentu ga diam saja. Dia malah menahan kaki nya untuk bergerak.

"Mau apa lo!" tanya nya.

"Cewek itu siapa lo?" tanya Raffa to the point.

"Ga penting dia siapa gua. Itu bukan urusan lo!"

"Karena dia.. " sambil menunjuk ke arah Sisca. Cewek itu pun seketika kaku dan tidak bisa bergerak. "kita berantem!" lanjut nya.

"Lo udah bermasalah sama adek gua Raf. Gua ga tinggal diam!"

Raffa tersenyum sinis. Dan langsung pergi meninggalkan keduanya. Disitu Sisca bernafas lega.

Karena dirinya, kedua cowok tersebut bertengkar. Entah karena dirinya atau karena apa yang masih belum ia pahami dengan cowok tersebut.

"gue janji bakal buat kalian berteman lagi"-Sisca.

°°°

Voment ya
Thanks

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[#1]Vampire Is bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang