"Two"

378 40 1
                                    

Lebih baik menjauh dari pada tersakiti pada akhirnya.”

Rose menggoyangkan kakinya dan menopang wajahnya di tangannya, malas sekali rasanya jika harus mengerjakan pelajaran matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menggoyangkan kakinya dan menopang wajahnya di tangannya, malas sekali rasanya jika harus mengerjakan pelajaran matematika.

"Lebih baik aku tidur saja di rumah." ucapnya

"Apa? Kau bilang apa tadi?" tanya Lisa yang membuat Rose membuang nafasnya dengan kasar.

"Aku tidak berbicara denganmu." ucapnya

Lisa tidak menjawab, ia langsung melanjutkan perkerjaan matematika itu.

Seulgi yang duduk di depan Rose menoleh dengan wajah serius.

"Bisakah kita berbicara serius saat istirahat?" tanyanya yang membuat Rose bingung setengah mati, apa Seulgi menjadi orang yang serius seperti ini semenjak ia tinggalkan?

"Untuk apa?" tanya Rose

Seulgi langsung memutarkan bola matanya. "PENTING!" ucapnya penuh penekanan

Rose hanya mengerutkan dahinya memandang Seulgi yang sekarang sudah melanjutkan mengerjakan soal mat itu.

Pas sekali bel istirahat sudah berdering, Seulgi langsung mengajakku untuk ke tempat yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pas sekali bel istirahat sudah berdering, Seulgi langsung mengajakku untuk ke tempat yang sepi.

"Rose, kali ini ku harus benar-benar mengingatkanmu untuk menjauhi Junhoe." ucap Seulgi

"Bukankah aku sudah menjauhinya? Kali ini apa lagi yang kau mau? Untuk membunuhnya? Jika kau tidak memberitahuku dengan jelas bagaimana bisa aku untuk menjauhinya, kau aneh Seulgi, kau bahkan tidak memberitahuku dengan jelas tentangnya" ucap Rose yang membuat Seulgi menghela nafasnya.

"Aku tidak bisa memberitahumu" ucap Seulgi

Rose berdecak pelan. "Lalu, kenapa kau menyuruhku untuk menjauhinya?"

"Bukankah kusudah bilang bahwa dia anak yang tidak baik." ucap Seulgi yang sudah sedikit kesal dengan perlakuan Rose.

"Bukankah sudah kubilang aku tidak bisa menjauhi orang tanpa alasan Seulgi." ucap Rose penuh penekanan yang membuat Seulgi emosi karena Rose telah beranjak untuk meninggalkannya

"BAIKLAH! DIA MEMBUNUH ORANG!" ucap Seulgi yang membuat Rose kaget dan memberhentikan jalannya.

Rose menoleh, melihat Seulgi yang sudah duduk di rumput dan menundukkan kepalanya.

"Apa yang kau bilang tadi?"

"Ia membunuh kakakku, jika kakakku tidak pernah mengenalnya tidak mungkin kakakku akan meninggal" ucap Seulgi yang membuat Rose berfikir panjang yang hanya Rose pikirkan sekarang adalah kata 'tidak mungkin' dan 'tidak percaya'

Mana mungkin ia membunuh kakaknya Seulgi, dulu ia memang pernah mendapat kabar kakaknya Seulgi meninggal tapi tidak ada yang bilang bahwa kakanya meninggal karena dibunuh dan yang ia dengar adalah karena kakaknya sakit parah sampai sudah tidak tertolong lagi, maka jika June membunuh kakaknya Seulgi, bukankah ia tidak di sekolah ini melainkan di penjara?

-JUNROSE-

Yours // JUNROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang