Two

494 60 5
                                    

Sepanjang perjalanan ke teda, Sinb merasa tidak enak pada Jungkook, karna niatnya ingin membantu Jungkook, justru kini dirinyalah yang malah menyusahkan Jungkook

"Kook"

"hmm"

"Mianhae"

"untuk?"

"Aku sudah merepotkanmu, seharusnya aku membantu mu mencari kayu, tapi"

"sudahlah tidak apa-apa, aku tidak mau sakit dikakimu bertambah parah"

Sinb yang mendengar itu terhanyut, dia semakin membenamkan kepalanya dileher Jungkook

"Jungkook-ah gomawo" bisiknya

Hal itu tentu saja membuat Jungkook tersenyum

"Lain kali, jangan berlari seperti tadi"

Sinb hanya mengganggukkan kepalanya.

***

Setelah Jungkook selesai mencari kayu, laki-laki itu kini sedang berusaha membuat api,

Suasana disekitar mereka juga sudah mulai terlihat gelap, jadi Jungkook sesegera mungkin membuat api tersebut, agar mereka tida kegelapan disana.

"Akhirnyaa" gumam Jungkook setelah berhasil menyalakan apinya.

Jungkook beraliha ke arah tenda, dia ingin melihat gadis itu.

"Sinb-ah, apa kakimu masih sakit?" Tanya Jungkook saat melihat gadis itu hanya duduk diam dalam tenda sesekali memainkan ponselnya

"Sedikit, tapi sudah tidak sakit seperti tadi"

"Kemarilah" tangan Jungkook terulur ke arah Sinb, hendak membawa Sinb keluar tenda.

Sinb segera meraih tangan itu.

"Pelan-pelan saja" gumam Jungkook

Jungkook membawa Sinb duduk dipohon kayu yang tergeletak dekat tempat pembakaran mereka

"sekarang duduklah dulu disini, aku akan membuatkan ramyeon" kata Jungkook, yang dibalas Sinb dengan senyuman.

Jungkook dengan telaten membuatnya ramyeon, Sinb yang dari tadi hanya bisa memperhatikan Jungkook tanpa bisa berbuat apa-apa terpesona melihat sikap Jungkook padanya, dia juga sekaligus merasa bersalah pada Jungkook, jika sudah begini Jungkooklah yang akan melakukan semuanya.

Jungkook memang sangat menyukai Sinb, dia tidak ingin gadis itu terluka sedikitpun. Jadi, bukan hanya saat kejadian ini Jungkook selalu perhatian pada Sinb, sebelum-sebelumnya, Jika gadis itu sedang sakit entah demam dan sakit apapun itu, Jungkook akan selalu ada buat Sinb selama penyakit gadis itu sembuh. Selain karna Sinb tidak punya siapa-siapa lagi di Seoul, itu juga karna Jungkook tidak mau Sinb merasakan sakit itu sendirian.

Saat Sinb sedang dalam masalah, Jungkook juga tau, meski gadis itu berusaha menyembunyikan, tapi Jungkook sudah hafal dengan gerak-gerik gadis itu, jadi dia berusaha membuat Sinb nyaman padanya dan mau menceritakan masalahnya padanya.

"Ini ramyeonnya" kata Jungkook sambil menyerahkan satu mangkook ramyeon pada Sinb, Sinb yang melamun sedikit terkejut dengan panggilan Jungkook.

"eoh, ne gomawo" balas Sinb

"ya! kau melamunkan apa?" tanya Jungkook

"hmm tidak ada"

"sudah jelas ketahuan ,masih mengelak. Sudahlah , sebaiknya kau makan dulu"

Jungkook dan Sinb hanya sibuk pada makanan mereka, karna memang mereka sudah lapar sejak tadi.

Saat Sinb sudah selesai gadis itu ingin berdiri hendak meletakkan mangkuk dan mengambil minum untuk mereka, tapi kegiatannya dihentikan Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holiday [Oneshoot-Sinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang