⭐3. Lie⭐

775 87 23
                                    

"I lied because no reason, to love someone like me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I lied because no reason, to love someone like me."
****
**
*
__________

Sudah dua tahun dan aku masih merindukannya sahabatku gadis itu Reina.

Sahabatku yang rela berlari di tengah hujan hanya untuk membawakanku payung merah muda kesukaannya. Ia bilang jika aku tampak semakin manis di bawah payung miliknya.

Aku menyukainya dulu, bagiku sekarang ia adalah sahabatku. Dan aku memang berteman dengannya sejak kami SMU.

3 tahun lalu

Sejak Jungkook tertabrak aku tak bisa lagi hidup. Rasanya seperti itu, aku mengutuk kebodohanku. Bagaimana aku bisa membiarkan adikku--agh bodohnya aku. Apa aku pantas hidup setelah mengorbankan adikku demi keselamatanku?

Aku hanya bisa menatapnya dari luar kamar rawat. Mana bisa aku masuk ke sana dan seolah semua biasa saja? Aku penyebabnya!

Aku melihatnya menangis di sana. Memukul-mukul kakinya yang mungkin tak lagi bisa merasakan pukulannya.

"Jungkooh aa, mianhae," gumamku lirih.

Aku melangkahkan kakiku keluar rumah sakit aku melihat Taehyung. Ia menatapku dengan kesal. Kami berpapasan ia bahkan tak tersenyum.

Langkahnya terhenti ketika kami berada bersebelahan. "Setidaknya hiduplah dengan baik untuk menebus dosamu hyeong," ucapnya.

Hatiku sakit sekali mendengarnya, aku semakin yakin ini adalah kesalahanku. Aku mengamini ucapan Taehyung aku akan hidup dengan baik. Seolah aku tak pernah merasakan sakit.

*

Sudah beberapa hari aku tak mengunjungi Jungkook. Aku tak bisa melihatnya. Perasaanku sangat sakit, kakak sepertiku memang tak pantas mendapatkan kebaikan.

"Kau sedang makan?"

Aku mengangguk sambil tersenyum melihat gadis itu masuk, ia menghampiriku kemudian duduk di sampingku, Ia menatapku.

"Berhenti makan itu, kau tak bisa lagi menelannya Jimin aa,"

Aku memang memaksakan diriku makan. Aku akan hidup dengan baik jadi aku harus makan Reina ya--

Ia mengadahkan tangannya. Yang sudah di landasi tisu makan.
"Keluarkan roti itu, jika kau tak bisa memakannya."

Aku berusaha keras menelannya. Tapi, ini sulit sekali. Aku akhirnya berjalan ke belakang dan memuntahkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Yourself (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang