(2)

6 0 0
                                    

"Al, kuy ke kantin ah laper gue" ucap Yuna berusaha membujuk Alena untuk ikut ke kantin.

"hemm" ucap Alena sembari memasukkan bukunya ke dalam tas

"hemm apa nih? Gue bingung deh ke elo Al napa sih lo tuh irit banget ngomong, lo takut air liur lo abis kalau kalau lo ngomong?" oceh Yuna kepada Alena. Alena selalu diomongi seperti ini oleh Yuna. Ampe bosen dengernya.

"essss gausah banyak ngomong deh ayo mumpung gue mau nih diajak sama lo kekantin" ucap Alena. Ya memang Alena dari dulu ntah kenapa dia malas ke kantin. Menurut dia dikantin itu seperti kandang ayam, anak ayam lagi lapar laparnya terus berebutan ke induknya mintak makan.

Sesudah Alena dan Yuna membeli makanannya masing - masing, tiba-tiba saja ada yang menghampiri meja mereka.

"Gue ikut duduk disini." ucap seorang lelaki dengan cueknya tidak menunggu jawaban dari Alena maupun Yuna tapi dia udah makan duluan.

"idih main duduk - duduk aja, siapa lo?" Yuna langsung saja menyeramahi cowo tersebut.

"kenalin gue Regata Mahendra Wijaya , pagil aja Rega. Gue anak baru disini." jawab sangcowo

"pest pest Al cakep juga noh." bisik Yuna ke Alena.

"apa sih lo mulai" tanggap Alena.

Ditengah makan Alena pun Rega juga  sedang bermain handphone . Bergantian terus menerus, taroh handphone , makan, angkat lagi handphone . Begitu seterusnya.

"Gue duluan makasih tebengan mejanya." ucap Rega sembari mengambil handphonenya.

Hingga Alena menyadari Rega membawa handphone miliknya.

"Na, hp gue ketuker. Gue kejar cowo tadi dulu." ucap Alena kepada Yuna.

Ia terus berlari melihat seisi kelas yang ada pada koridor kelas XI. Hingga akhirnya ia melihat Rega yang berada di kelas yang sebelah dengan kelasnya.

"woi itu yang tadi nebeng meja gue pas dikantin siapa elah lupa gue nama lo siapa. Hp lo ketuker." teriak Alena diambang pintu kelas.

Rega menoleh dan langsung menghampiri Alena.

"nih hp lo, siniin hp gue"

Setelah menukarkan hpnya, Rega langsung saja pergi meninggalkan Alena.

"woi taik lo ga ada terimakasihnya ya untung ga gue jual tu hp lo." teriak Alena.

Alena kembali kekelasnya yang kebetulan sebelahan dengan kelas orang gila tadi. Sumpah serapah terus saja keluar dari mulut Alena.

"napa dah? Marah marah aja lo." tanya Yuna.

"au ah"

Bel tanda masuk kelakuan berbunyi. Alena melanjutkan untuk belajar dengan tenang.

***

Bel pulangpun berbunyi. Alena tengah bersiap - siap untuk pulang, sebenarnya sih dia males pulang, tapi kalau ga pulang mau kemana juga.

Saat Alena mau keluar dari kelasnya, Rega tiba-tiba menahannya.

"lo balik gue yang anter sekalian gue traktir lo makan, tanda terimakasih gue soal yang tadi" ucap Rega datar.

"udah basi, minggir" ucap Alena dengan sinisnya.

"woi cewe aneh, buruan ikut sama gue apa susahnya?"

"ogah" ucap Alena setengah berlari menghindari cowo gila itu. Hingga Alena melihat kebelakang, dan aman cowo itu sudah tidak ada. Dan ketika dia membalikan badannya cowo gila itu muncul secara tiba-tiba.

"cepet naik atau gue gendong elo supaya naik kemotor gue"

Alena cuek saja terus berjalan menuju gerbang. Hingga akhirnya Alena digendong dan selesai, sekarang Alena tengah duduk di motor Rega.

Ditengah perjalanan mereka cenderung diam tak ada yang memulai bersuara.

Hingga akhirnya mereka sampai di caffe sederhana berunsur Vintage.
Alena menyukai caffe ini ntah kenapa ia merasa tentram.

"lo mau makan apa?" tanya Rega

"sandwich aja gue ga terlalu laper"

"oke, minum?"

"milo ice"

Setelah memesan makanan. Mereka sibuk dengan hpnya masing-masing. Tapi diam-diam Rega memperhatikan tiap gerak gerik yang Alena lakukan. Rega baru menyadari sesuatu.

Alena cantik.

***

Alena baru saja sampai rumah. Tadi ia diantarkan Rega sampai depan rumah. Ia membuka sepatu dan berlari menuju kamarnya.

"dari mana aja Al? Ini udah telat dari jam pulang sekolahmu. Mama khawatir sayang." ucap Renata yang berada di lantai bawah tengah bersantai ria dengan tvnya.

"gausah sok perhatian, ibu saya ga ada disini. Dan anda bukan ibu saya"

***

130817
Dikamar berpeluang dengan guling.

Wullan

AlenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang