IFY HOME
Gadis berdagu tirus itu terus duduk meringkuk di sudut balkon kamarnya. Sesekali dinginnya angin malam menerpa wajah dan tubuhnya, yang menyebabkan dirinya terkadang menggigil kedinginan. Ia hanya termenung sambil memandangi selembar foto di tangannya. Foto kenangannya dulu saat masih bersama kekasihnya, atau mungkin sekarang sudah menjadi mantan kekasihnya semenjak kejadian di ruang audio kemarin. Sesekali terdengar isakan tangisnya yang begitu menyedihkan.
"Hikss... hikss... hikss... Maafin aku Yo, aku gak bermaksud buat bersikap kasar ke kamu. Bukannya aku gak mau dengerin penjelasan kamu, tapi aku belum siap buat ketemu kamu dan ngelupain rasa sakit ini" kata gadis itu terisak. Perlahan bulir-bulir air matanya itu terus menetes membasahi pipinya dan terjatuh diatas foto yg dipegangnya.
"Pengkhianatan kamu terasa sakit banget, Yo. Bagi aku terlalu susah buat ngelupainnya, tapi aku juga terlalu rapuh dan belum siap buat kehilangan kamu. Hikss... Hikss... Hikss...".
FLASHBACK ON
"Aduhh si Felice kemana sih? Katanya mau ngajakin shopping, tapi sampai sekarang belum dateng-dateng juga? Mana hp nya gak aktif lagi?" seorang gadis berbehel tampak mondar-mandir kebingungan mencari sesuatu.
Dia terus mondar-mandir tak karuan di depan pintu sebuah mall megah. Karena sudah lama menunggu, akhirnya dia memutuskan untuk masuk terlebih dahulu ke mall itu.
Dia terus dan terus berjalan sendirian menyusuri deretan toko-toko yang terdapat di mall itu. Sampai akhirnya langkahnya terhenti di sebuah cafe di mall itu. Matanya terus tertuju dan mengamati pemandangan yg dilihatnya itu. Dadanya terasa sesak, air matanya mulai menetes perlahan.
Ntah keberanian apa yg merasukinya, sehingga Ia dengan nekatnya memasuki cafe tersebut dan duduk di salah satu meja di sudut ruangan yang tak jauh dari dua orang incarannya itu.
Matanya terus mengamati sepasang pemuda-pemudi itu, meskipun dadanya sudah teramat sesak melihatnya.
"Aku masih cinta sama kamu, Yo. Aku mau kita balikan kayak dulu lagi" kata si wanita sambil menggenggam erat tangan laki-laki itu.
"Maaf Ra, aku gak bisa. Aku udah punya pacar yang sangat mencintai aku" sahut sang lelaki.
"Iya Yo, aku tau itu. Kamu udah jadi miliknya Alyssa Saufika Umari kan?" sahutnya lagi.
"Iya Ra, makanya aku gak bisa kembali lagi sama kamu. Karena aku udah punya Ify".
"Aku tau kok, tapi aku tetep gak peduli meskipun kamu udah jadi miliknya. Yang jelas aku masih mencintai kamu" kata perempuan itu lagi dan kali ini ia makin mendekat.
"Tapi tetep aja gak bisa, Ra. Kalo aku balikan sama kamu, lalu bagaimana dengan Ify? Aku gak mungkin nyakitin dia".
"Yaudah biarin aja. Peduli apa kita sama perasaan dia. Yang penting kita masih saling cinta kan?" kata perempuan itu egois.
"Tetep aja gak bisa, Ra. Ify itu gadis yang sangat baik dan gak pantas disakiti" sahut si laki-laki.
"Aku kan udah bilang, BIARKAN AJA! Yg penting kita masih saling mencintai. Aku tau, kamu masih cinta sama aku kan, Yo?" tanya sang perempuan -lagi-.
"Iya Ra, tapi...".
Stoop... Sudah sangat jelas semuanya. Kekasih yg teramat dicintainya itu mengkhianati cintanya dengan kembali pada Zahra mantan kekasihnya itu. Meskipun percakapan mereka belum selesai, tetapi ia sudah dapat menebak ending dari semua cerita ini.
Lidahnya terasa kelu, hanya isakan dan air mata yang dapat menggambarkan perasaannya saat ini. Sudah tak sanggup lagi Ia mendengar semuanya. Ia pun memutuskan untuk berlari keluar menjauhi Rio dan Zahra.

KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK UP
Teen FictionGimana rasanya jika hubungan indah kamu harus terputus karena emosi sesaat kalian berdua? Gimana perasaan kamu kalau baru aja kalian putus tapi mantan tersayang kamu itu pacaran lagi sama temen sekelas kamu? Galau, sedih, nyesek, itulah yang di rasa...