3

37 21 19
                                    

Ketika bel berbunyi,
aku pun langsung bergegas menghabiskan makananku.

Dan disaat aku ingin membayarnya,

tiba-tiba aku melihat azo,yang anehnya tangannya langsung menghadangku.

Ia yang mengetahui aku sedang bigung,
kemudian ia berkata "biar aku saja,
hitung-hitung ucapan terima kasih karena udah membiarkanku duduk di bangku sebelahmu."

"oh,yaudah gapapa"jawab ku.

Akupun buru-buru untuk pergi ke kelas ku.

Namun,untuk yang kedua kali nya ia menggenggam tangan ku,
aku pun agak sedikit kesal degan tingkahnya.

Padahal ia tau bahwa bel telah berbunyi,
dan buat masalah tadi,
itu juga udah selesai kok.

"Tapi kenapa ia menggenggam tangan ku lagi?"kata ku dalam hati.

Kemudian dengan tak ku sangka ia menyentuh bibir ku.

"Ya tuhan cobaan apa lagi yang engkau berikan pada hambamu ini?"kataku dalam hati

Seketika itu juga detak jantungku memompa begitu cepat dan di tambah pipi ku yang aku tau sudah memerah seperti kepiting rebus.

Namun,aku menundukan kepala ku agar ia tidak mengetahuinya,

tapi,
semua itu sia-sia,
karena ia telah megetahuinya dan ia hanya tersenyum ketika melihat pipi ku sudah memerah.

Lalu aku langsung membalikan badanku.

"Aduh betapa bodohnya aku,
ini pipi pun ntah kenapa cepat kali langsung kek gitu,ihhhhh."kataku, sambil mencupit pipiku.

Azo pun tertawa kala ia mendengar semua yang ku katakan dan melihat apa yang ku lakukan terhadap pipiku.

Aku pun merasa malu melihatnya.

Kemudian aku bergegas ingin pergi dari sana,

dan sebelum aku pergi,
aku mengatakan "makasih,maaf aku harus pergi."

Tapi tiba-tiba aku mendengar dia berteriak "Hei ,kamu kelas berapa?"

"11 ipa 2"teriak ku padanya.

Lalu aku pun bergegas pergi menuju ruang kelas ku.

Mhon dukungannya ☺

Trmh ksh😊

You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang