TWO

72 11 1
                                    

      TASYA terbangun dari tidurnya, dia tidak menyangka ternyata dia tertidur setelah dia menangis. Tasya bangun dan mengecek ponselnya,  banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Julius dan beberapa pesan line dari sahabatnya Kiara.
Kiara : Tasyaa, lo ditanyain sama Julius! Dia daritadi ngeline gue nanyain lo kemana?
Kiara : Woi jawab napa! Gue bingung nih harus jawab apaan ke dia-_-
Untuk apa Julius mencari nya, padahal di sekolah dia bersikap tidak peduli. Tasya pun membalas pesan dari sahabat nya itu
Tasya : Udah biarin aja, bilang aja gue lagi nggak mau diganggu, gue lagi badmood sama dia.
      
       Tasya benar-benar masih kesal dengan sikap Julius. Dia benar-benar tidak niat untuk bertemu Julius esok hari di sekolah. Untuk menghilangkan rasa kesalnya, Tasya ingin mencari udara segar, dia ingin pergi ke minimarket untuk membeli cemilan. Apalagi saat sedang bete seperti ini,  dia hanya membutuhkan cemilan untuk menghilangkan rasa bete nya.

        Tasya berjalan menyusuri komplek rumahnya, dan sampailah dia di minimarket. Baru ingin masuk ke dalam,  dia melihat di depan minimarket tersebut banyak anak cowok berkumpul dan dia kenal anak-anak itu. Ya itu adalah geng nya Julius, dan disitu ada Julius. Tasya yang enggan untuk menoleh akhirnya dia berjalan tanpa peduli dengan geng tersebut.

         "Eh.. Jul itu bukannya Tasya?" Kata Vano. Mendengar itu Julius pun langsung menoleh kearah yang dimaksud Vano, dan benar itu adalah Tasya. Julius langsung menyusul masuk ke dalam minimarket itu.  "Mau kemana lo?" Kata Aldy. Julius tidak mempedulikan Aldy dan dia langsung menyusul Tasya.

          Julius yang melihat Tasya langsung menuju kearahnya. "Kemana aja kok Line sama telepon gue nggak diangkat?" Tasya yang mengenali suara itu pun menoleh dan bersikap tidak peduli. "Tas..  masih ngambek ya?" Tasya tetap tidak peduli,  Julius pun berusaha lagi "Tass... maafin aku ya"

          Tasya tetap bersikap seolah tidak ada orang disampingnya. Tasya pun buru-buru ke kasir untuk membayar dan keluar dari minimarket itu diikuti Julius. Sampai diluar minimarket Julius menarik tangan Tasya, dan Tasya berusaha untuk melepaskan tangannya dari tangan Julius.
"Lepasin nggak?! Gue lagi nggak pingin diganggu!" Julius tetap saja tidak peduli dengan perkataan Tasya.

           "Temen gue budak cinta banget, mau aja sujud-sujud minta maaf haha" perkataan Aldy membuat Tasya kesal, dan Tasya mengira Julius akan membela nya ternyata tidak. "Lo mau gue maafin lo? Berani bela gue di depan teman-teman lo?" Julius yang mendengar itu cuma bisa diam.
          "Kalo temen gue mau disuruh kayak gitu, udah keliatan banget budak cinta nya" ucap Aldy sambil melirik Tasya. Dan ternyata sama sekali tidak ada respon dari Julius untuk membela nya yang sudah berusaha sabar dengan perkataan teman-teman nya.

           Tasya pun langsung pergi meninggalkan mereka semua, dan melepaskan tangan nya yang dipegang oleh Julius. Tasya benar-benar kecewa, bukan itu yang dia harapkan dari Julius. Kenapa Julius takut untuk membela dia di depan teman-teman nya? 

            "Gue balik duluan!" Kata Julius kepada teman-temannya. Dia masih emosi dengan kejadian barusan dan menyesali perbuatannya, dia tau Tasya benar-benar kecewa kepadanya. "Mau balik apa mau nyusulin cewek lo? Haha" Ucap Tio,  ucapan Tio membuat Julius semakin emosi. Vano yang menyadari itu langsung menyuruh Julius untuk balik.

            "ARGHH" Julius benar-benar emosi dan dia membanting ponselnya ke tempat tidur. Dia benar-benar merasa bersalah dengan Tasya. Julius mencoba untuk menghubungi Tasya dan sama sekali tidak ada respon, dia tau Tasya sangat marah kepada nya.

         

  

💎💎💎

Nb : Mulmednya itu Julius yaa guyss(: ganteng tapi cuek.

Ditunggu part selanjutnya ya guyss

Happy Reading😊😊

Why Always Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang