TASYA bersiap untuk berangkat sekolah, tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumah nya. Bi Asih membuka pintu tersebut dan ternyata itu Julius. Tasya benar-benar tidak ingin bertemu dengan dia, tapi kenapa dia harus muncul?
"Tasya nya ada Bi?" tanya Julius kepada Bi Asih. "Ada, masih di kamar. Mau bibi panggilkan?" Tawar Bi Asih. "Boleh bi, makasih ya bi.". Bi Asih pun memanggil Tasya di kamar nya, dan Tasya memberitahu dia akan turun.Tasya pun menuruni tangga dengan malas karena dia masih kesal dengan sikap Julius kepadanya. Tasya turun dari tangga tanpa menghiraukan kehadiran pacar nya itu. Julius yang menyadari itu langsung mendekati Tasya "Kita berangkat bareng ya" Kata Julius. "Nggak usah, gua bisa sendiri!" Tasya menjawab dengan nada kesal. "Bareng sama gua aja ya, biar nggak telat ke sekolah nya" Kata Julius. "Nggak usah, lo ajak bareng aja temen-temen lo. Siapa tau ada yang mau bareng sama lo" Kata Tasya sambil berlalu meninggalkan Julius. Tasya pun langsung memesan ojek online, dan Julius langsung mempersiapkan motornya.
"Udah nggak usah pake ojek online kelamaan, sama gua aja" Julius sudah berada disamping Tasya dengan motornya. "Gua bilang nggak ya nggak, nggak usah maksa! Ngerti?". Akhirnya ojek online yang Tasya pesan pun datang, dan langsung berangkat tanpa menghiraukan Julius. Julius pun tetap mengikuti Tasya dari belakang, dan Tasya mengetahui itu dari spion.
Sesampainya di sekolah, Julius langsung buru-buru untuk menaruh motornya di parkiran dan mengejar Tasya. "Jalannya nggak usah buru-buru" Kata Julius sambil menggandeng tangan Tasya. Tasya benar-benar masih bete dengan Julius, akhirnya dia melepas tangan Julius dan langsung berjalan cepat tanpa mempedulikan Julius. Tiba-tiba saja saat mereka ingin menaiki tangga. "Woy Julius, udah kalau cewek lo udah nggak nganggep yaudah biarin aja. Lepasin aja bro" Kata Aldy dengan nada meremehkan. "Tuh denger kata temen lo? Ikutin tuh kata mereka, lo kan selalu nurut kayak kacung" Kata Tasya dengan senyum sinis nya yang dia sengaja arahkan ke geng nya Julius. "Gua tetep mau bareng sama lo Sya" Kata Julius. "BUDAK CINTA WOY! HAHAHA" Teriak Aldy.
Teriakkan Aldy benar-benar membuat Tasya emosi. Tasya pun menghampiri Aldy "HEH! Bisa nggak lo nggak usah ngurusin hidup orang?!". Julius pun langsung menahan Tasya untuk tidak usah emosi dalam menghadapi Aldy. "Jul, lo kalau mau masih jadi anggota geng ini bilang ke Tasya jangan ngatur-ngatur jadi orang" Kata Aldy. Tasya pun langsung menghadap Julius "ngomong tuh yang dia suruh, buruan gue mau denger. gua mau liat aja lo lebih mihak ke temen-temen lo yang lo bilang solid ini? atau ke gua?" Ucap Tasya sambil tersenyum sinis. "Tas, udahlah jangan emosi kaya gini. gua tuh milih lo dan gue juga milih temen-temen gua. Maaf Tas. Udah ayo ke kelas, nggak usah marah-marah." Kata Julius mencoba menenangkan Tasya. "Gue nggak mau! Gue bisa ke kelas sendiri! Lo mending minggir!" Kata Tasya kepada Julius.
Julius pun mengalah dan membiarkan Tasya menuju kelasnya sendiri. Vano salah satu teman Julius tahu bahwa Tasya benar-benar sakit hati terhadap Julius yang tidak bisa membela dia di depan teman-temannya.
Tasya berjalan menuju kelasnya sambil menahan rasa sesak di dadanya karena Julius sama sekali tidak berani membela dia di depan teman-temannya.
Tasya menuju tempat duduknya. Kiara yang mengetahui Tasya datang dan langsung duduk dengan muka yang bete langsung bertanya "Lo lagi kenapa Tas?". "Gue nggak kuat lagi Ki sama Julius, gue cape." Kata Tasya yang sudah tidak kuat menahan tangisnya. "Kenapa lagi Tas sama Jul?" Tanya Kiara. "Lo tau? tadi gua bener-bener debat sama geng nya dan dia sama sekali nggak berani ngebela gua Ki, gua cape jujur aja" Kata Tasya. Kiara pun langsung memeluk sahabatnya Tasya karena dia memang mengetahui akhir-akhir ini hubungan Tasya dengan Julius sedang tidak dalam keadaan baik.Julius sampai di kelas dan duduk di tempat nya dengan sebelah nya Vano. Vano tahu Julius kesal dengan perkataan teman-teman nya tapi dia mencoba menahan nya. "Gue yakin Tasya pasti sakit hati karna lo nggak bisa bela dia di depan temen-temen lo. lo seharusnya nggak bersikap kaya gitu, Jul" Kata Vano menasehati. "Gue nggak bisa aja kehilangan sahabat cuman karena cewek" Kata Julius. "Tapi lo harus tau, perasaan cewek kalau udah sakit hati udah susah buat dibalikin kayak awal." Kata Vano. Julius benar-benar merasa bersalah dengan Tasya, tapi dia benar-benar bingung harus memilih antara Tasya atau geng nya.
Menurut kalian sikap Tasya sehabis ini bakal kayak gimana ke Julius?
Apa Tasya bakalan cuek?Nb : Mulmednya itu karakter nya Tasya yaa😁
Mohon dibantu vote nyaa ya guyss! dan komen!
Happy Reading😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always Me?
Dla nastolatków"Gue nggak nuntut lo supaya berubah, gue cuma mau lo jadi diri lo sendiri! Yang sama sekali nggak dipengaruhin sama temen-temen lo!" Ucap Tasya. "Lo nggak berhak atur gue terus!" Kata Julius. Apa yang terjadi diantara Tasya dan Julius? Apakah tasya...