Chapter 2 -Who is she?

33 3 1
                                    

Wanita itu mengenakan dress berwarna coklat, dilihat dari ukuran tubuhnya, sepertinya dia seumuran denganku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung beranjak dari dudukku dan menghampiri wanita itu. Kulewati lampion yang berbentuk kotak itu, dan aku pun sampai tepat di samping wanita itu.

"Apakah dia masih hidup?", gumamku.
Aku bergegas mengecek denyut nadi dipergelangan tangannya. Denyut nadinya masih ada.
"Apa dia juga tak sadarkan diri sama seperti yang terjadi padaku"? gumamku lagi.
Mungkin dia mengetahui tentang apa yang sudah terjadi di sini.

Aku mencoba mengoyangkan badannya, kutepuk kedua pipinya beberapa kali untuk membuatnya tersadar, tapi dia masih belum sadarkan diri, kuberikan nafas buatan padanya, tapi dia tak kunjung sadarkan diri juga.
Kuputuskan untuk memindahkannya ke tempat yang lebih teduh dekat dengan pepohonan. Setelah aku memindahkannya, aku tak tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Cahaya matahari pun sudah mulai melemah,
itu membuktikan hari mulai senja.
Aku pikir, aku harus mencari sesuatu, misalnya, obat atau semacamnya untuk membuatnya tersadar. Aku mencoba untuk masuk kedalam hutan pulau ini, mungkin aku akan menemukan sesuatu yang bisa kugunakan.

Sesaat aku hendak memasuki hutan, ada yang mengganjal dipikiranku.
"Tunggu, jika aku memang terdampar dipulau ini, seharusnya ada bekas-bekas yang tersisa di pinggir pantai, entah itu barang-barang kapal, barang-barang pribadiku, atau sebuah perahu rusak, dan bisa saja serpihan pesawat, jikalau memang pesawat yang kutumpangi jatuh di sini, atau setidaknya ada sampah-sampah yang ikut terbawa ke pinggir pantai".
Tapi nyatanya tidak ada bekas apa pun, pantainya terlihat sangat bersih, seperti tidak ada apapun yang terjadi di sini.
"Apakah aku mengapung di tengah laut dan terbawa arus air laut sampai ke pulau ini?"
Ya, itu bisa saja, akan tetapi air dipantai ini begitu tenang, bahkan ombak kecil pun tidak ada.
Aku pun mencoba kembali untuk mengingat-ingat sesuatu, dan lagi, kepalaku terasa amat sakit.
Aku lekas menyudahinya, dan melanjutkan untuk memasuki hutan di pulau ini.

Sampai beberapa langkah tak jauh dari aku mulai memasuki hutan ini, aku melihat ada lampion berbentuk kotak lagi, tapi aku menghiraukannya, dan berjalan lagi.
Mungkin aku sudah berjalan sampai 1/4 kedalaman pulau ini. Saat itu juga, aku melihat ada sebuah rumah, mungkin lebih cocok disebut gubuk, karena kondisinya yang sudah sangat tua, dan tidak terurus. Mungkin rumah itu sudah dibangun sangat lama.
Mungkin pulau ini berpenghuni. Kupikir ini bagus, karena aku terdampar di pulau yang masih berpenghuni.
Kuperhatikan sekeliling gubuk itu, tak jauh dari gubuk itu, aku melihat sebuah ayunan yang kondisinya sebagian sudah rusak, dan benar ada seorang gadis kecil mengenakan pakaian hitam yang sedang bermain ayunan itu.
Dan itu membuatku semakin yakin bahwa pulau ini masih berpenghuni.

Gadis itu menyadari keberadaanku, dia menatapku, dan saat aku ingin menghampirinya, dia lekas beranjak dari ayunan itu, dan berlari menghindariku. Sontak aku mengejarnya sambil meneriakinya, "Hei, tunggu!!".
Gadis itu berlari sangat cepat memasuki ke kedalaman hutan, dan hilang begitu saja di antara pepohonan. Akhirnya aku kehilangan gadis itu.
Aku pun kembali berjalan ke rumah yang tadi kulihat. Singkat waktu, aku sudah sampai di depan pintu rumah itu.

"Permisi, apa ada orang di dalam?", sapaku sambil mengetuk pintu beberapa kali.
"Permisi...", sapaku kembali.
Selang beberapa menit, masih tidak ada jawaban juga. Sepertinya tidak ada orang didalam.
Meskipun ini tidak sopan, tapi kuputuskan untuk mencoba membuka pintu itu. Kuarahkan tanganku ke gagang pintu dan mengayunkannya. "Ckrekk", pintunya tidak terkunci.
Kubuka pintu itu secara perlahan. Kulihat sekeliling isi rumah itu, terlihat seperti rumah pada umumnya, tapi begitu banyak debu dan banyak barang-barang yang sudah usang.
"Mungkin rumah ini sudah lama
tidak di tempati",  gumamku.

Kulanjutkan masuk ke berbagai ruangan rumah itu. Disuatu ruangan aku melihat sebuah kotak, ketika kubuka, didalamnya ada pisau berbagai macam bentuk dari yang kecil sampai yang paling besar.
"mungkin ini peralatan memasak, dan sepertinya ruangan ini adalah dapur", gumamku.
Kututup kembali kotak itu, dan aku kembali melihat sekeliling ruangan itu.
Benar saja, aku melihat ada kotak P3K.
Anehnya, kotak P3K itu sepertinya sama sekali belum digunakan dan terlihat masih baru, sama seperti kotak yang berisi pisau itu, pisaunya terlihat masih baru dan belum digunakan.
Tapi kuhiraukan itu, dan membawa kotak P3K serta kotak berisi pisau, mungkin pisau itu akan berguna nanti.

Aku langsung bergegas keluar dari rumah itu. Setelah aku keluar dari rumah itu, matahari sudah mulai tidak terlihat, sepertinya sebentar lagi matahari akan benar-benar terbenam dan malam pun akan tiba.
Akan berbahaya jika aku melewati hutan dengan kondisi gelap, bisa-bisa aku tersesat atau mungkin diserang babi hutan.
Aku pun bergegas lari keluar dari kawasan rumah itu dan menuju kembali ke pantai.
Aku melewati hutan yg sebelumnya kulewati, langitpun sudah mulai gelap, tapi untungnya aku sudah sampai diujung hutan itu, dan samar-samar terlihat cahaya dari pantai.
"Tapi, cahaya apakah itu?", tanyaku dalam hati.

Akhirnya aku berhasil keluar dari hutan itu.
"Hah?!!", aku terkejut, ketika aku melihat ke pantai, ada banyak sekali lampion yang mengapung di pantai, menyala begitu terang dan sangat indah, begitu menakjubkan.
Sesaat aku terlarut dalam keindahan yang dihasilkan lampion itu, aku teringat wanita yang tak sadarkan diri dipantai.

"Oh ya, aku hampir lupa, wanita itu!", gumamku.
Pandanganku langsung berpaling ke tempat aku memindahkan wanita itu. Akan tetapi wanita itu sudah tidak ada di situ.
"Apa dia sudah terbangun?", "Pergi kemana dia?",
itulah pertanyaan yang muncul dalam kepalaku.
Aku tidak tahu itu, yang jelas sudah dia tidak ada.
Tapi, terlepas dari semua itu, sebenarnya siapa wanita itu......?

-bersambung-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lanterns Island Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang