satu

145 5 0
                                    

Aku merapikan rambut ekor kuda ku sambil melirik-lirik cantik kearah lapangan basket yang ada di taman komplek yang masih sepi.

Sudah 2 bulan terakhir ini tiap Sabtu sore aku selalu nyempetin diri joging sore di area komplek selain untuk menyehatkan badan juga untuk refreshing lihat cowok-cowok keren main basket tiap Sabtu sore.

Rasa penat di kepala karena deadline kantor menguap begitu saja kalau lihat cowok keren Berotot lagi rebutan bola. Astaga!rebutin neng aja bang!

"Hay bang Rangga," dan gue cinta hihi. Aku menyapa seorang cowok ganteng,keren berjalan santai menuju lapangan basket.

Cowok keren itu menghentikan langkahnya lalu tersenyum manis padaku. Anjay..senyumnya evil banget cinnn tapi memabukkan?

"Hay...cewek komplek! joging lagi nih?" Godanya sambil mengedipkan sebelah matanya jahil. Dan asal tahu aja ya si Rangga ini tipe pria yang lumayan bad boy. Jam terbangnya sama yang namanya cewek udah gak keitung berapa meter tingginya.

Walaupun seorang badboy, tapi dia sama sekali tidak pernah yang namanya mengajakku kencan atau ngedate atau sekedar firlting. Cuma sebatas goda-goda. Sampai aku mikir apa aku kurang cantik?seksi? Bohay?

Padahal aku ini cantik kulitku putih mataku agak sipit karena nenekku keturunan Jepang. Tinggiku 160 lumayanlah untuk ukuran cewek?terus kenapa ya si Rangga tidak mau menjadikanku Cinta aishhh!!!

"Kamu sendirian Nat?"tanyanya asik merapikan tas punggungnya, aku mengangguk-angguk seperti burung pelatuk.

"Bang Rangga gak bareng yang lain?"

Rangga menggeleng"kita mah datangnya gak pernah bareng kali Nat."

Benar juga, Rangga dan tim basketnya yang sebagian terdiri dari pemuda komplek dengan berbagai macam pekerjaan dan tingkat kesibukan berbeda-beda itu memang tidak pernah datang bersama-sama.

Tapi setiap weekend mereka pasti menyempatkan main basket walaupun kadang ada satu dua yang absen datang.

"Nat...aku liat kamu selalu sendirian kalau joging?"

"Emang harus sama siapa bang?"

Rangga tersenyum" sama pacar gitu?"

Aku tertawa sumbang"pacar dari Taiwan?jomblo ini ."

"Masak sih?cantik gini jomblo?"
Tuh kan suka mancing ini orang.

"Yaa..gitu deh.." Ayo dong ajak jalan kemana gitu, biar kita saling mengenal satu sama lain.
Penjajakan gitu. Siapa tahu kita cocok dan berlanjut ke pelaminan.

"Ngga, ngapain loe disini?buruan ke lapangan." seorang pria yang tiba-tiba muncul menepuk pundak Rangga. Membuyarkan semua angan-anganku.

Aku mendecih sebal saat melihat pria jangkung yang sedang berdiri di belakang Rangga.

Namanya Dipta Pratama, dia teman baik kakakku ,sebelum kakakku menikah dan pindah ke Bali. Pria menyebalkan yang meninggalkan kenangan buruk di masa remajaku. Sialan!

"Bentar Dip, lagi ngecengin cewek cakep..bosenlah gue bergaul sama batangan," sahut Rangga mengedip genit padaku, membuatku salah tingkah.

"Buang waktu aja loe!buruan gih,"Dipta menatapku sinis lalu bergegas pergi.

Sok ganteng banget sih nih cowok!gak punya hati aja belagunya setengah mati.

"Biasa.... lagi PMS dia, ya udah aku ke lapangan dulu ya Nat.. besok ngobrol lagi." Rangga tersenyum manis lalu menyusul Dipta yang sudah asik mendribel bola.

Huh!gagal mau pedekate! Gara-gara cowok sok kece itu.

****

Aku melirik kearah jam yang melingkar di tangan kiriku, jam 7 malam langit sudah gelap dan sialnya aku masih di jalanan yang sepi. Dan yang lebih sial lagi motor matic ku yang biasa aku gunakan ban belakangnya bocor hingga tidak mungkin bisa di gunakan.

Cinta Monyet Bersemi KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang