a.

1K 120 13
                                    

"Jimin, Mama bilang kalau kita melipat seribu bangau kertas maka satu keinginan kita akan terwujud."

"Masa sih? Kalau begitu ayo!"


"Jimin mau minta apa?"

"Belum tahu. Mungkin Jimin akan minta kekuatan super agar bisa berbicara dengan mobil―ah juga hewan-hewan."

.

"Kalau Taehyung mau minta apa?"

"Kalau Tae akan minta agar kita bisa hidup berdua selamanya."

"Ganti saja permintaamu, Tae."

"Loh kenapa? Memangnya Jimin tidak mau hidup sama Tae selamanya?"

"Bukan. Jimin akan hidup sama Tae selamanya makanya ganti saja permintaannya."

"Ah, Tae ngerti. Kalau begitu Tae ingin bisa hidup sebagai alien dari Galaxy Andromeda sembilan-sembilan."

Tetapi Jimin, kenapa kau berbohong padaku?

x

x

BURUNG BANGAU

(Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Yang kupunyai hanya sekedar plot dari cerita, mitos burung bangau berasal dari Jepang dan cast bukanlah milikku pribadi. Mereka kupakai sebagai wujud kecintaanku pada mereka. Tidak mengambil keuntungan apapun dari cerita ini hingga sebagai harapannya, cerita ini pun tidak menimbulkan kerugian pada pihak manapun.)

Don't like? Don't read!

Happy reading~

x

Jangan menangis, Jimin. Menangis itu sakit, aku tidak mau kau kesakitan. Biar aku saja. Tapi jangan tinggalkan aku lagi, sudah cukup sekali saja―Kim Taehyung.

x

x

Saat itu, usiaku mungkin baru 5 atau 6 tahun, entahlah aku 'tak ingat pasti. Yang jelas suatu hari ketika Mama menjemputku dari taman kanak-kanak dan berkata akan membeli buku bacaan baru untukku, aku sangat senang.

Jimin sama senangnya, kami duduk berdesakan di kursi samping kemudi. Mama hanya tertawa kecil ketika berkata bahwa Mamanya Jimin melarang Jimin ikut berbelanja.

"Kenapa tidak boleh ikut, Tante?" Jimin bertanya dengan mata yang memerah, seperti mau menangis karena akan dipisahkan dariku.

Aku dan Jimin kecil adalah 2 anak bandel yang senang membuat onar, namun akan menangis meraung-raung ketika orangtua kami mengancam akan memindahkan salah satunya ke tempat yang jauh jika terus-terusan nakal.

"Ingat sepupu Jimin?" Mamaku bertanya pelan.

"Ah, iya," Jimin menoleh ke arahku dan tersenyum lebar, "hari ini sepupu Jimin dari Daegu akan berkunjung, Tae."

"Jadi Jimin tidak ikut?" Aku bertanya sedih.

"Tidak, Mama bilang Yoongi Hyung sekarang sudah besar dan bisa membuat layang-layang. Jimin mau buat layang-layang, nanti sore kita terbangkan sama-sama." Jimin berceloteh girang.

Burung Bangau (Vmin/MinV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang