1. Gangster (1/2)

613 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... Jangan ikut campur lagi urusan-urusan aku!, termasuk hal cinta!!, papi tau gak kalau semua orang yang aku suka menjauh dan ninggalin aku gara-gara papi, gara_"

Tuuut... Tuuut...

Laki-laki yang telah berumur itu menatap layar ponselnya. "Bicara apa anak itu??" Katanya meletakkan ponsel itu di atas meja kerjanya.

"...biarkan aku bahagia kali ini pi, aku sudah bilang, aku gak mau seperti papi, aku mau nentukan hidup aku sen_ Halo.. Halo.." Laki-laki itu melihat ponselnya,, "Kunyukk...!" Teriaknya membanting ponselnya di atas kasur. Ia semakin kesal setelah tau ternyata ia telah menghabiskan tenaga berteriak tanpa hasil karena sejak tadi komunikasi terputus.

@@@

"Kemana Kai?" Tanya Lili saat langkah mereka berpisah di persimpangan gedung kuliah.

Alikai berbalik menatap Lili, "Pulang dulu, mau ngantarin bibi cek kandungan"

"Oh,, iya deh, hati-hati ya?"

Kai melambai, kemudian melangkah meninggalkan Lili menyusuri trotoar sendiri, sesekali ia menyibak rambutnya yang tergerai terkena angin.

TEETTT !!

Suara klakson itu cukup mengagetkan Kai, ia menoleh kearah kiri mencari siapa pemilik kendaraan yang tidak sopan itu.

"Hai Kai,, sendirian,," sapa si pemilik sepeda motor mengikuti langkah Kai dengan sepeda motornya. Kai yang tau bahwa sipemilik motor itu adalah orang yang tidak ia suka, bertambahlah kekesalannya pada laki-laki itu.

"Gak sopan banget sih!" Kata Kai kesal mempercepat langkahnya. Bukannya marah laki-laki itu malah tertawa,, .

"Kamu kalau jutek gitu manis loh" gombalnya,, mendengar itu Kai semakin senewen. Buru-buru ia melengoskan wajah dari laki-laki itu. "Kai.. Kai.."

"Apa sih??!!" Kata Kai kesal,,

Laki-laki itu kaget,, tapi kemudian tertawa,, "Ikut aku yuk" ajaknya mengedip-ngedipkan matanya genit. Kai semakin keki melihatnya.

"Nggak ah" tolaknya, tapi sejak tadi ia berhenti melangkah dan meladeni pembicaraan laki-laki itu.

Laki-laki itu diam menatap Kai dengan pandangan kagum. Kai salah tingkah. "Kamu lucu kalau manyun-manyun gitu, bibirnya mirip omas" katanya tertawa. Kai semakin marah, dan buru-buru meninggalkan laki-laki itu.. "Ehh,, Kai.. Kai.." Panggilnya menghidupkan motornya menyusul Kai,, tapi_

$%@#%^&*^*((&&)%^R#@#

"Hahaha,,, rasain" teriak Kai senang dari kejauhan saat melihat laki-laki itu terjatuh di tepi trotoar bersama motornya.

Siapa laki-laki itu?, kenapa Kai benci dan tidak suka padanya??. 

Namanya Kaisar Putra Murray, orang biasa panggil dia Ray, dia satu tahun lebih tua dari Kai, Kai kenal Ray saat mereka sama-sama mengikuti tes masuk perguruan tinggi di kota Padang. Meskipun akhirnya mereka sama-sama tidak lulus. Dulu, saat perkenalan pertama, Kai tidak sejutek ini, ia kagum dengan kepribadian Ray saat itu, baginya Ray orang yang punya semangat tinggi, mandiri karena menghidupi dirinya sendiri.  Ya, meski kabur dari rumah. Kini, mereka di takdirkan bertemu kembali di universitas yang sama dan di tempat tinggal awal mereka semula, Jambi. 

Cinta, Cita dan Cerita (Kumpulan Cerita Pendek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang