Siang itu, Liona, Uci dan Icha sedang duduk di teras kelas 11 Mipa1.
"Uci,,, Icha... kayaknya gue jatuh cinta deh." Ucap Liona yang setengah berbisik.
"SERIUSAN...!!" teriak Uci dan Icha berbarengan. Liona pun menganggukan kepalanya.
"SAMA SIAPA??!" teriak mereka lagi. "Shuuuut..!!! mulut lo berdua tolong ya, di kondisikan. Nggak usah teriak-teriak kayak di hutan. Bikin malu aja." Bagaimana tidak malu, sekarang mereka jadi pusat perhatian para murid yang sedang berlalu lalang,tak ketinggalan dengan para seniornya, karena saat ini adalah jam istirahat pertama. Uci dan Icha pun memperhatikan sekitar mereka.
"Heheh.. sorry" ucap Uci, sedangkan Icha hanya nyengir-nyengir tidak jelas.
"Gue baru liat dia beberapa hari belakangan..." ucap Liona memulai ceritanya.
"tapi, yang anehnya, beberapa hari belakangan juga, gue sering liat dia di semua sudut sekolahan ini. Sebelum-sebelumnya gue nggak pernah liat dia. Bayangin aja ya, gue ke kantin ketemu dia, gue ketoilet ketemu dia, gw ke Masjid juga ketemu sama dia. Baru kerasa sama gue, kalau dunia tu sempit."
"eh,tapi bukannya wajar ya? Secara Masjid,Toilet, Kantin, kan tempat-tempat umum. Tapi yang gw heranin, waktu lo ke toilet, kenapa bisa ketemu dia? Toilet cewe sama toilet cowo di sekolah ini kan ibaratkan Sabang sama Merauke."
"ya, maksudnya dia nggak ke toilet juga lah ya, gw aja yang ketoilet, tapi dia mau ke Kantin ujung, makanya selisihan." Jelas Liona.
"Siapa sih orangnya, penasaran gue..?" ucap icha,yang di anggukan oleh Uci.
"Adek kelas?" tanya Uci.
"Bukan, masak gue suka berondong, berasa jatuh cinta sama adek gue dong" jawab Liona.
"Teman seangkatan?" tanya Icha.
"nggak lah Cha, emang selama gue sekolah di sini, lo pernah liat gw lirik-lirik teman kita?"
"ya,, nggak sih..."
"gue kasih tau ya,, gue nggak pernah tertarik sama yang seumuran sama gue."
"Mata lo perlu di periksa deh, masak Si Ariel, kelas 11IPA 5 nggak menarik buat lo? Yang gantengnya 11-12 sama Manu Rios?"
"mata lo yang perlu di periksa, mirip Manu Rios iya, iya kalo lo liat dari puncak Monas sama pipet. Gue curiga deh, jangan-jangan cowo yang lo taksir sekarang ini si Ariel lagi?!" Ucap Liona.
"Enak aja, gw lebih cinta yang produk Lokal, kayak Kak Yudi. Nah gitu yang kyak gitu, baru gue cin...." "hehehe,,, maksudnya cincai,, eh,, bukan... cincau.. eh.."
"hayo,,,, lo suka ya sama kak Yudi,,?? Hmn... paham gue sekarang." Ucap Liona sambil menaik turunkan alisnya, untuk menggoda Icha.
"Asik...!! Bentar lagi kita makan gratis ya Ona.." ucap Uci.
"Wah... iya benar... kenyang makan gratis nih.. nggak usah yang mahal-mahal. Lo traktirin kita-kita sama Bakso Hot aja, kita udah syukur tuh. Gw doain langgeng dan sentosa."
"Uci mah setuju-setuju aja. Kan dapat dua traktiran, dari Icha sama Liona." Balas Uci.
"Cie... Teman Uci udah sewasa ya sekarang, udah main cinta-cintaan.. Hmmmnn.." Goda Uci. Seketika pipi kedua cewek yang di goda itu memerah, dan memalingkan pandangan mereka dari Uci, dan saat itulah keberuntungan berpihak pada Liona, terlihat tiga orang siswa sedang berjalan beriringan menuju kantin ujung. Artinya, tiga orang ini akan melewati Icha, Liona,dan Uci.
"Omayghost..!!" pekik Liona
"Kenapa lo na?" tanya Icha.
"itu,,,itu.. arah jam 3..!! lo liat sendiri." Jawab Liona.
"siapa sih??" tanya Uci penasaran.
"yaampun,, itu loh,, tiga senior yang lagi jalan itu. Salah satu dari mereka ada yang gw suka."'Yang mana??!" tanya Icha dan Uci dengan kepo tingkat dewa.
"Damn..!! yang di sudut sebelah kanan..!!!" Uci dan Icha pun mempertajam penglihatannya. Liona pun tak menghiraukan teman-temannya, ia sibuk mengatur debar jantungnya yang tak karuan, sekaligus merasa panik sendiri.
"Daebak..!! Kak Bintang...!!" pekik Icha dan langsung dihadiahi oleh Liona sebuah cubitan di lengannya.
"Sakit Liona.!!" Keluhnya
"Mulut Lo TOA banget..!!" teriak Liona, dan sekarang dialah yang menjadi pusat perhatian.
"Anjay,, gw malu banget Uci...!!" keluh Liona, sambil menyembunyikan mukanya di pangkuan Uci, namun hanya sebentar, segera ia lari menuju KOPSIS, dan di susul Uci dan Icha.
"Ona..!! tungguin Uci..!!" teriak Uci, dan Liona pun memperlambat langkahnya.
"Gw malu banget uci, makanya gue kabur." Ucap Liona.
"iya Uci tau kok, eh tapi, tau nggak, tadi itu Kak Bintang Liatin Ona tau.."
"seriusan..??!"
"iya, kalau nggak percaya tanya aja Icha."
"Iya, beneran, soalnya lo keliatan gaje banget tau nggak. Teriak-teriak segala." Ucap Icha.
"Lah... masa bodo. Yang penting gw bahagia, yes..!!! aaaahhhhh bahagiaanyaa..." Ucap Liona sambil tersenyum seperti orang bodoh.
"Ona, please deh ya, nggak usah alay gitu. Bukan Ona banget tau nggak. Emang ya cinta bisa bikin seseorang berubah jadi alay plus lebay kayak gini." Ucap Uci.
"yeeee... si Uci baru tau kalau si Ona anak Alay. Dari dulu emang kayak gitu, udah aslinya Ci..Tau nggak apa postingan pertama di Facebook nya Dia. Dia posting foto yang tangannya di letakin di dagu(memperagakan) sambil nulis caption"ciang cemua na, salam kenal ea, nama Qu Liona. Cemungut eaaaa" terus tau nggak ci, dia juga posting status " duh, pala berbiee ucing ni-.. mpftt...." Liona pun membekap mulut Icha.
"Mulut lo kayak ember banget cha, bocor tau nggak... gue tau lo ngefans berat sama gue, sampai-sampai status gue di zaman purba lo stalk. Kalau mau minta tanda tangan bilang aja, ambil kertas sama pulpen sana. Biar gue kasih tanda tangan yang banyak khusus buat lo."
"Idih..! GR..! PD gilak lo... siapa jug yang ngefans sama Tutup toples.." balas Icha.
"wah..wah...wah... udah ngelunjak ya dedek Icha sekarang, yang dulu ngomong aku-kamu tapi jadi Lo-Gw dan sekarang ngehina Gw segala, pakai bilang Tutup Toples. Elo fikir lo gimana? Dasar kaleng kerupuk." Ucap Liona. Uci yang melihat tingkah laku temannya hanya bisa tertawa ngakak, ia tau sahabatnya ini hanya sedang bercanda, jadi tak ada yang perlu di risaukan.
"Cha,, lo dengar orang ketawa nggak..??" tanya Liona.
"iya,, gue dengar,, enak banget ini orang ya, kita berantem dia malah ketawa ngakak, dikira lagi ngelawak apa."
Merasa dirinya di bicarakan Uci pun menghentikan tawanya.
"iya juga ya Cha, bagusnya kita apain ya..??"
Uci mulai melangkahkan kakinya selangkah lebih jauh.
"kaburrr......!!!" teriaknya.
"Uci,....!!! awas lo ya, kalau dapet gw kelitikin lo sampai ngompol." Ucap Liona. Ia pun bergegas lari dan diikuti oleh icha, siang itu mereka tertawa bahagia bersama.
haiii,, readers... aku kembali.... tinggalkan jejaknya dong. plus komentarnya. Btw thanks yang udah nungguin cerita ini. Aku cinta kalian... :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
Teen Fictionsemua berawal dari ketidak sengajaan Liona yang menatap mata milik kakak kelasnya itu. kakak kelas yang tidak ia kenali, namun berhasil membuat Ia di mabuk asmara. Bermodalkan nama panggilan saja, Liona berhasil menjelma menjadi seorang Stalker yan...